Sukses

Dampak Tornado Alabama Kian Parah, Korban Tewas Mencapai 23 Orang

Informasi terbaru menunjukkan bahwa korban tewas bertambah menjadi 23 orang, termasuk empat di antaranya yang masih kanak-kanak.

Liputan6.com, Montgomery - Korban akibat dampak tornado Skala 4 yang melanda Lee County di Negara Bagian Alabama, Amerika Serikat pada Minggu, 3 Maret lalu dilaporkan terus bertambah. Menurut informasi terbaru, 23 orang dinyatakan tewas.

Daftar nama 23 korban telah dirilis pada Selasa, 5 Maret 2019 oleh pejabat penginvestigasi. Dari nama korban yang dipublikasikan, diketahui tujuh orang tewas berasal dari satu keluarga, mengutip Al Jazeera pada Rabu (6/3/2019).

Adapun para korban tornado diidentifikasi berusia enam hingga 89 tahun. Di antaranya terdapat empat orang anak-anak tewas, berusia enam, delapan, sembilan, dan sepuluh tahun.

Korban usia 6 adalah Armando Henandez Jr., dikenal dengan AJ, yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar. Ia meninggal sehari pascapenampilan perdananya, menyanyi dalam sebuah pentas musikal sekolah.

Hernandez telah berlindung di sebuah lemari bersama ayah dan kakak laki-lakinya saat tornado menghantam, menurut Jack Crisp, paman anak itu. Sayangnya, tornado sangat kuat dan menarik Hernandez dari pelukan ayahnya.

Korban lain adalah Taylor Thornton, berusia 10 tahun, yang tengah mengunjungi rumah seorang teman saat angin topan menghantam.

Sedangkan korban paling tua diidentifikasi bernama Lee Jones (89) yang tewas bersama dengan sang istri, Mary Louise dan satu anaknya.

Salah seorang pejabat investigasi Lee County, Bill Harris meminta keluarga korban untuk terus berdoa.

 "Doakan keluarga Anda (yang menjadi korban)," kata Harris.

 

Simak pula video pilihan berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencarian Orang Hilang Masih Berlanjut

Menurut laporan otoritas setempat, saat ini masih terdapat sekitar "tujuh atau delapan orang" yang berada dalam daftar orang hilang. Pencarian masih akan berlanjut, difokuskan pada komunitas pedesaan Beauregard dengan turut menerjunkan alat berat.

"Kami akan mencari dalam tumpukan puing untuk memastikan," kata Kepala Pemadam Kebarakan Byron Prather Jr.

"Kami bukannya berpikir tidak akan menemukan seorangpun di sana, tapi kami hanya tidak ingin meninggalkan apapun terlewat," lanjutnya.

Tornado pekan lalu disebut sebagai "paling mematikan" dalam enam tahun terakhir yang terjadi di Amerika Serikat.

Angin berkekuatan 274 kilometer per-jam tersebut telah menyebabkan kehancuran di Alabama. Sembilan orang luka-luka akibat kejadian itu, sebagian besar telah keluar dari rumah sakit saat ini.

Presiden AS Donald Trump mengatakan hendak mengunjungi situs bencana tersebut pada Jumat pekan ini.

Beberapa waktu lalu, sang presiden nyentrik memberikan tanggapan di Gedung Putih. Ia mengatakan bahwa tornado Alabama merupakan "situasi yang tragis, namun berbagai usaha telah dilakukan dengan baik."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.