Sukses

Ini Bukti 5 Hewan Mampu Prediksi Bencana Alam?

Konon sejumlah hewan memiliki kemampuan untuk membantu manusia mendeteksi adanya bencana. Berikut ini kisahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Semua hewan di dunia memiliki insting kuat untuk menjaga diri ketika hidup di alam bebas. Binatang umumnya dikaruniai sistem pertahanan alami untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.

Para ilmuwan di dunia kemudian meneliti berbagai jenis hewan untuk mencari tahu apa yang bisa didapatkan oleh manusia.

Ternyata, sejumlah hewan juga konon memiliki kemampuan untuk membantu manusia mendeteksi adanya bencana. Sejumlah bencana besar di dunia, seperti tsunami 2004 bahkan mampu diprediksi oleh hewan.

Seperti dikutip dari laman storypick.com, Senin (4/3/2019), berikut 5 di antaranya hewan yang mampu mendeteksi bencana:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Flamingo

Flamingo yang berkembang biak di suaka margasatwa Point Calimere di India, meninggalkan daerah perkembangbiakan yang letaknya di kawasan rendah dan terbang ke tempat yang lebih tinggi sebelum tsunami yang melanda garis pantai Sri Lanka dan India pada Desember 2004.

Tsunami besar-besaran dipicu oleh gempa berkekuatan 9 di lepas pantai pulau Sumatra utara pada 26 Desember. Gelombang raksasa itu menggulung Samudera Hindia, menewaskan lebih dari 150.000 orang di sejumlah negara.

 

3 dari 6 halaman

2. Anjing

Seseorang yang tinggal di pantai dekat Galle, Sri Lanka, melaporkan bahwa kedua anjingnya menolak untuk pergi jalan-jalan ke pantai.

Di sepanjang pantai Cuddalore India, menjadi tempat ribuan orang tewas akibat Tsunami 2004. Kantor Berita Indo-Asian News melaporkan bahwa kerbau, kambing, dan anjing ditemukan tidak terluka.

 

4 dari 6 halaman

3. Gajah

Di Sumatra, gajah-gajah yang memberi tumpangan kepada wisatawan mulai melakukan sangkakala saat gempa terjadi.

"Saya terkejut kala melihat gajah menangis," kata Dang Salangam, yang memelihara delapan gajah di pantai Khao Lak.

"Mereka tidak percaya pada pawang, terus berlari ke bukit," kata Wit Aniwat, yang bekerja dengan gajah.

Tiga perempat dari bahasa gajah adalah infrasonik - yang artinya terlalu dalam untuk kita pahami. Suara-suara itu berada di nada rendah sehingga manusia beberapa puluh meter jauhnya merasa sulit untuk didengar.

 

5 dari 6 halaman

4. Kuda

Biasanya, kuda akan selalu bergerombolan baik dalam keadaan aman dan tidak nyaman. Mereka akan ke padang rumput untuk mencari makan. Dan pulang ke kandang bila waktu malam tiba.

Hewan yang satu ini juga mempunyai insting yang sangat baik. Pasalnya, mereka mampu mendeteksi kondisi alam terutama bencana. Apabila Anda melihat gerombolan kuda berlarian dan meninggalkan satu wilayah, itu patut diwaspadai.

Bisa jadi wilayah itu akan terkena bencana.

6 dari 6 halaman

5. Kelelawar

Pada tahun 2004, tsunami melanda Asia Tenggara dan menewaskan lebih dari 200.000 orang.

Tetapi hampir tidak ada hewan liar. Anjing, gajah, kijang, kelelawar, dan bahkan flamingo melarikan diri dari tempat kejadian sebelum gelombang menghantam. Kelelawar dan serangga dapat membedakan suara ultra yang tidak terdengar oleh manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.