Sukses

Thai Airways Batalkan Seluruh Penerbangan Melewati Pakistan, Ribuan Penumpang Terlantar

Ribuan penumpang terlantar akibat pembatasan seluruh penerbangan Thai Airways yang melintasi wilayah udara Pakistan.

Liputan6.com, Bangkok - Ribuan penumpang terlantar di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, pada hari Kamis, ketika maskapai Thai Airways membatalkan puluhan penerbangan ke dan dari Eropa.

Kebijakan itu diambil menyusul penutupan wilayah udara Pakistan di tengah meningkatnya ketegangan dengan India, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Kamis (28/2/2019).

Penumpang diminta mencari penerbangan alternatif jika ingin berangkat pada Kamis pagi, karena sebagian besar penerbangan dari Thailand ke Eropa rencananya akan diusahakan terbang selepas tengah malam.

"Tadi malam, ada sekitar 5.000 penumpang yang datang untuk check-in tetapi tidak bisa terbang, sebagian besar dari maskapai Thai Airways," kata Kolonel Umnart Chomshai, pengawas polisi pariwisata di Bandara Suvarnabhumi.

Pejabat bandara lainnya mengatakan pusat bantuan telah disiapkan untuk para penumpang yang terdampak. 

Thai Airways mengatakan pada hari Kamis, bahwa mereka akan melanjutkan penerbangan setelah mendapatkan izin dari otoritas China untuk menggunakan wilayah udaranya bagi puluhan rute ke Eropa, menggantikan jalur Pakistan yang sedang riskan. 

Namun, katanya, semua penerbangan dari dan ke Pakistan dibatalkan. Maskapai ini mengoperasikan satu penerbangan harian ke Karachi dan Lahore, dan empat penerbangan per minggu ke Islamabad.

Saat ini, Thailand adalah salah satu tujuan wisata paling populer di dunia, di mana menerima lebih dari 38 juta pengunjung tahun lalu.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wilayah Udara Pakistan Tutup Sejak Hari Rabu

Pakistan menutup wilayah udaranya sejak Rabu 27 Februari, ketika negara itu menembak jatuh jet tempur India, dan sebaliknya. Hal tersebut merupakan yang pertama kalinya trjadi di antara kedua negara sejak perang 1971.

Kekuatan dunia telah mendesak pengekangan antara dua tetangga Asia Selatan yang bersenjata nuklir, yang telah berperang tiga kali atas wilayah sengketa Kashmir.

Banyak maskapai penerbangan dunia memiliki rute melintasi di atas Pakistan, sehingga penutupan wilayah udaranya menyebabkan gangguan besar sejak hari Rabu.

Beberapa maskapai, termasuk Emirates dan Qatar Airways, menangguhkan penerbangan ke Pakistan, dan yang lain, seperti Singapore Airlines dan British Airways, terpaksa mengalihkan rute penerbangan.

Pada hari Kamis, Singapore Airlines mengatakan semua penerbangannya yang menuju Eropa sekarang akan berlanjut sesuai rencana, tanpa perlu berhenti mengisi bahan bakar, dan mereka akan mengalihkan rute untuk menghindari wilayah udara yang terkena dampak sebagaimana diperlukan.

Sementara Malaysia Airlines mengatakan di situs webnya bahwa saat ini mereka tidak terbang di atas wilayah udara yang terkena dampak, serta menghindari wilayah udara Pakistan dan India utara untuk penerbangan ke dan dari Eropa, sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Ketegangan memuncak sejak sedikitnya 40 polisi paramiliter India tewas dalam serangan bom mobil pada 14 Februari.

Serangan itu diklaim oleh kelompok pemberontak yang bermarkas di wilayah Kashmir India.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.