Sukses

7 Hal Unik dan Menggegerkan Seputar KTT Trump dan Kim Jong-un di Vietnam

Pertemuan puncak (KTT) antara Donald Trump dan Kim Jong-un yang digelar di Vietnam, memiliki sisi yang unik. Ini ulasannya.

Liputan6.com, Hanoi - Publik internasional menyambut kedatangan Donald Trump dan Kim Jong-un dengan gegap gempita. Pasalnya, pertemuan keduanya di Hanoi dianggap berpotensi menciptakan "dunia yang lebih damai", khususnya dalam konteks denuklirisasi Semenanjung Korea.

Merasa menjadi tuan rumah, warga Vietnam antusias memberikan sambutan positif kepada kedua pemimpin. Antusiasme tersebut dapat dilihat dari tukang cukur di Hanoi yang secara tiba-tiba menggratiskan ongkos, hingga ribuan cangkir kopi yang dipesan oleh otoritas Vietnam.

Sementara itu, penampilan Kim Jong-un dan Donald Trump menjadi perhatian sendiri. Dari kendaaran yang digunakan hingga hotel untuk menginap, seluruhnya terlihat menarik.

Berikut adalah 7 hal unik yang terjadi seputar KTT Trump dan Kim Jong-un, dirangkum dari laman Liputan6.com pada Rabu (27/2/2019).

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Kim Jong-un Menempuh 4.506 Kilometer dengan Kereta Berlapis Baja

Presiden Korea Utara Kim Jong-un tiba di Vietnam pada Selasa, 26 Februari 2019 pukul 08.15 waktu setempat, dengan menaiki kereta berlapis baja yang antipeluru. 

Ia menempuh perjalanan sejauh 2.800 mil atau setara 4.506 kilometer. Perjalanan yang dimaksud memakan waktu hingga 2,5 hari. Menurut sebuah sumber, jendela kereta digelapkan dari luar selama perjalanan. Hanya lampu depan saja yang menyala saat melintas.

Sebagaimana dilaporkan oleh CNN, Kim Jong-un disebut melambaikan tangan dan tersenyum ketika disambut dengan gelaran karpet merah oleh para pejabat tinggi Vitenam.

Kim Jong-un tiba di Vietnam bersama dengan "tangan kanannya" yang sekaligus merupakan jenderal top Korea Utara, Kim Yong-chol.

Keamanan diperketat sebelum kedatangan rombongan Kim Jong-un di Dandong. Polisi setempat menutup tepi sungai yang dilalui kereta api, sekitar 100 meter dari jembatan, dengan penghalang logam, dan melarang wartawan AFP meliput.

"Kereta itu panjang dan melintasi jembatan lebih lambat dari kereta wisata, tapi itu pasti dia (Kim Jong-un), sebab ada banyak polisi bersiaga di sana," kata sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya kepada NK News, yang dikutip dari Channel News Asia, Minggu (24/2/2019).

3 dari 8 halaman

2. Bertemu Donald Trump di Dua Tempat Mewah?

Menurut informasi dari kantor berita Korea Selatan Yonhap, Trump dan Jong-un akan bertemu di Hanoi Opera House. Sumber yang sama mengatakan bahwa gedung itu adalah "tempat yang memungkinkan untuk makan malam" bagi dua pejabat, sebagaimana dikutip dari laman daring Washington Post.

Selain Hanoi Opera House, Sofitel Legend Metropole Hanoi juga disebut-sebut akan menjadi tempat berlangsungnya pertemuan puncak. Hotel bergaya Prancis yang pernah dikunjungi Trump pada 2017 tersebut, diramal akan menjadi tempat bernegosiasi bagi delegasi kedua pihak.

4 dari 8 halaman

3. Kim Jong-un Dikawal 12 Pria Berbadan Tegap

Dalam pertemuan puncak (KTT) kedua antara Donald Trump dan Kim Jong-un, terdapat para detasemen pengawal pemimpin Korea Utara yang berlari-lari kecil mengiringi mobil yang membawa sang diktator.

Berdasarkan rekaman yang diunggah oleh TIME, dalam satu regu pasukan pengamanan khusus tersebut terdapat 12 orang anggota. Seluruh pasukan mengenakan jas hitam yang dipadu dengan dasi corak hitam bergaris-garis putih serta lencana pribadi yang disematkan di kerah mereka.

Keduabelas pria berbadan tegap ini bak tameng bagi limusin Kim Jong-un, ketika dia meninggalkan hotelnya menuju Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi.

5 dari 8 halaman

4. Dimeriahkan oleh Donald Trump Palsu dan Kim Jong-un KW

Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di Vietnam dimeriahkan oleh kehadiran sosok parodi mereka. Adalah pria berkebangsaan China-Australia bernama Howard X yang meniru Presiden Korea Utara Kim Jong-un. Ia rela terbang dari Hong Kong ke Vietnam bertemu dengan kawannya, Russel White yang merupakan Donald Trump KW. 

Jong-un dan Trump palsu itu kemudian menyewa sebuah hotel di Ibu Kota Hanoi. Di hotel itu mereka merencanakan matang-matang parodi KTT, termasuk mempersiapkan perlengkapan untuk menarik perhatian publik.

Usaha mereka membuahkan hasil. Howard dan White mendadak menjadi pusat perhatian orang di jalanan Hanoi. Hal itu dikarenakan mereka tampak seperti Kim Jong-un dan Donald Trump sungguhan.

Howard benar-benar memiliki model rambut yang sama dengan Presiden Korea Utara. Begitu pula perawakannya yang berisi dan kulitnya yang putih bersih. Ia juga menyematkan kacamata bergagang hitam.

Sedangkan White selalu berada di samping Howard, dengan memakai atribut seperti Donald Trump. Ia memiliki rambut oranye, wajah putih kecoklatan, serta memakai topi merah bertuliskan "Make America Great Again".

6 dari 8 halaman

5. Vietnam Sediakan 3.000 Cangkir Kopi Telur

Dilaporkan oleh media lokal Vietnam News, Hanoi telah memesan sebanyak 3.000 cangkir kopi telur selama tiga hari. Minuman itu adalah salah satu dari menu lokal yang disajikan kepada sekitar 3.500 wartawan lokal dan internasional yang meliput KTT Trump dan Kim Jong-un.

"Ibu Kota Hanoi memesan sekitar 3.000 cangkir kopi telur selama tiga hari (dari Selasa hingga Kamis). Staf kami akan menyajikan 300 gelas tiga kali sehari. Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk melayani pertemuan penting seperti itu. Ini juga merupakan peluang untuk minuman buatan Nam ini dipromosikan ke rekan-rekan internasional," kata Vũ Khắc Sơn, manajer kedai kopi Giảng.

Selain kopi telur, sang tuan rumah juga menghadirkan berbagai menu tradisional. Di antara makanan khas Vietnam tersebut adalah phởnem (lumpia) dan xoi khuc (beras ketan), sebagaimana dikutip dari South China Morning Post.

7 dari 8 halaman

6. Warga Vietnam Bisa Potong Rambut Gratis

Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un juga mendatangkan berkah bagi masyarakat Vietnam. Pasalnya, Tuan Duong Beauty Academy -salah satu salon di Hanoi Vietnam- mengadakan promosi potong rambut gratis ala Presiden Amerika Serikat dan Korea Utara.

Promosi itu berlaku hingga 28 Februari 2019 dalam rangka merayakan pertemuan puncak kedua petinggi negara, yang disebut-sebut akan membahas kelanjutan program denuklirisasi Korut.

Sang pemilik salon, Le Tuan Duong, mengaku menyediakan jasa potong rambut seperti Trump dan Jong-un hanya untuk hiburan, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

"Saya melakukan ini hanya untuk bersenang-senang tetapi terkejut dengan tanggapan orang," katanya, menjelaskan bahwa banyak orang telah bersimpati dengan promosinya.

Duong adalah potret warga Vietnam yang sangat mendukung kesuksesan KTT. Ia mengaku membenci perang, karena kedua pamannya meninggal saat Perang Vietnam.

"Saya cinta damai. Saya sangat benci perang. Begitu banyak orang di keluarga saya yang telah meninggal (karena perang). Jadi saya sangat mendukung KTT ini," tuturnya.

Keputusan Duong untuk mengadakan promosi potong rambut gratis seperti Donald Trump dan Kim Jong-un diharapkan mampu memeriahkan pertemuan yang digelar pada 27-28 Februari 2019.

8 dari 8 halaman

7. Tiba-Tiba, Wartawan Diusir dari Hotel Tempat Kim Jong-un Menginap

Sejumlah kors pers Amerika Serikat tiba-tiba diusir dari hotel tempat Kim Jong-un menginap. Mereka diminta oleh pengawal pemimpin Korea Utara untuk meninggalkan hotel dengan segera. Para petugas keamanan tersebut tidak terbiasa berurusan dengan jurnalis yang ingin tahu segalanya.

Untuk diketahui, para pengawal Kim Jong-un hanya juga menyapa dan mendekati wartawan yang dicurigai mengambil foto sang pemimpin dan meminta mereka menyerahkan ponsel pintar untuk diperiksa.

Setelah diskusi singkat dilakukan antara pejabat Korea Utara dan Vietnam di Hotel Melia, Hanoi, pada Selasa pagi, 26 Februari 2019, para jurnalis AS diusir begitu saja dari gedung yang dijadikan media center. Padahal, mereka sudah menghabiskan waktu berhari-hari berada di bangunan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.