Sukses

Diduga Dikirim untuk Kim Jong-un, 90.000 Botol Vodka Disita Bea Cukai Belanda

Bea Cukai Belanda menyita 90.000 botol vodka yang diyakini akan dikirim untuk Kim Jong-un

Liputan6.com, Den Haag - Pejabat pabean Belanda di pelabuhan Rotterdam telah menyita 90.000 botol vodka yang diyakini akan dikirimkan untuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dan para kepala pasukannya.

Pembeslahan itu dilakukan setelah pemerintah Negeri Kincir Angin mencurigai rute pengiriman paketan minuman keras itu dari catatan kapal kontainer milik China: Nebula.

Vodka buatan Rusia itu, yang dikemas dalam 3.000 kotak, telah diperhatikan dengan seksama oleh petugas Bea dan Cukai Belanda karena akan dibongkar di Tiongkok, melalui pelabuhan Hamburg dan Rotterdam.

Ketika otoritas berusaha untuk memeriksa kontainer yang ditempatkan di lambung kapal, kardus-kardus vodka tersebut ditemukan tersembunyi dan diletakkan di dalam sebuah pesawat terbang yang juga akan diekspor ke China.

Kementarian urusan ekspor-impor Belanda pun memerintahkan untuk menurunkan seluruh peti kemas itu. Berdasarkan investigasi awal, pihak berwenang curiga bahwa pengangkutan itu akan dibawa ke Pyongyang, Korea Utara.

Seorang petugas bea cukai Belanda menampilkan sebuah kontainer berisi 90.000 botol vodka. (Robin Utrecht / AFP)

Arno Kooij, petugas Bea Cukai yang bertanggung jawab atas penyitaan tersebut, menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut kepada wartawan yang meliput.

"Kami tidak ingin membuat orang lain menjadi lebih bijaksana daripada yang seharusnya," katanya kepada surat kabar Belanda, Algemeen Dagblad.

"Apa yang bisa saya katakan, berdasarkan informasi yang kami miliki, kami menduga bahwa paket ini akan jatuh ke tangan Kim Jong-un. Kami curiga vodka ini tidak akan dikirim ke China, tetapi ke Korea Utara," imbuhnya, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (27/2/2019).

Menteri Perdagangan Belanda, Sigrid Kaag, yang memerintahkan penyitaan itu, mengatakan, "Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan sanksi yang tegas kepada Korea Utara, jadi kami pun harus menjunjung tinggi keputusan tersebut, dengan menegakkan sanksi-sanksi yang dimaksud. Sanksi tersebut juga berkaitan dengan impor barang-barang mewah dan oleh karena itu, Bea Cukai benar-benar diberikan kuasa penuh untuk membongkar kontainer ini."

Kim Jong-un, yang dikabarkan pernah mengenyam pendidikan di Swiss, dikenal memiliki gaya hidup yang berkelas. Tahun lalu, ia diklaim telah menghabiskan lebih dari US$ 4 miliar untuk mengimpor produk-produk mewah dari China, sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011.

Sedangkan keluarganya dilaporkan telah mengimpor sebuah pesawat amfibi, alat-alat musik, jam tangan dan bulu, dengan total sumbangan impor terhadap Korea Utara --dari China-- sebesar 17,8%.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beredar Rekaman Kim Jong-un Merokok Saat Rehat di China Menuju Vietnam

Selain gemar mengonsumsi minuman beralkohol, Kim Jong-un juga disinyalir tak bisa lepas dari rokok. Secara mengejutkan, sebuah cuplikan tayangan televisi asal Jepang, TBS TV, memperlihatkan pemimpin Korea Utara ini tengah merokok saat singgah di salah satu stasiun kereta di China pada Selasa dini hari, 26 Februari, waktu setempat.

Momen tersebut terekam oleh kamera dari jarak jauh menjelang matahari terbit, dalam persinggahan terakhir menuju Kota Don Dang di perbatasan utara Vietnam, demikian sebagaimana dikutip dari Associated Press pada Selasa.

Video itu memperlihatkan Kim Jong-un tengah mengepulkan asap rokok dan berbicara dengan pejabat Korea Utara di stasiun kereta Nanning, China.

Seorang wanita yang kemungkinan adalah saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, terlihat memegang asbak kristal di dekatnya.

Meski mendorong kampanye anti-rokok nasional di Korea Utara, Kim Jong-un kerap terlihat memegang batang rokok di tangannya.

Pada 2017, lembaga penyiaran negara Korea Utara tanpa sengaja menunjukkan Kim Jong-untengah merokok di depan salah satu misil balistik antarbenua berbahan bakar cair, ketika sedang menjalani persiapan untuk peluncuran uji coba.

Kim Jong-un tiba di Vietnam pada Selasa pagi, sekitar pukul 08.15 waktu setempat, setelah melakukan perjalanan hampir 70 jam dari Pyongyang, menggunakan rangkaian kereta lapis baja.

Dia melanjutkan perjalanan ke Hanoi dengan sedan Mercedes Benz, yang diiringi oleh lapisan keamanan tingkat tinggi.

Kedatangannya ke Vietnam adalah untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, guna membahas kebuntuan dalam kerja sama dalam menuju denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea.

Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan keberangkatan Kim Jong-um didampingi oleh negosiator utama dalam pembicaraan nuklir Kim Yong-chol, saudara perempuannya Kim Yo-jong, dan berbagai pejabat tinggi lainnya.

Namun, istrinya, Ri Sol-ju, tidak disebutkan ikut dalam rombongan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.