Sukses

KBRI Kairo Mendampingi 32 Relawan Indonesia ke Jalur Gaza

KBRI Kairo mendampingi 32 relawan MER-C yang hendak bangun Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.

Liputan6.com, Kairo - Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Mesir (KBRI Kairo) mendampingi 32 relawan menuju Jalur Gaza. Mereka mengemban misi untuk menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Palestina.

Seluruh relawan yang berasal dari Medical Emergency Rescue Comiittee (MER-C) tersebut telah berada di Negeri Piramida sejak Sabtu, 23 Februari 2019.

Para relawan bertolak menuju Gaza pada Senin dini hari, 25 Februari 2019 melalui pintu perbatasah Rafah di Mesir. Mereka berangkat dengan bus sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Dalam kesempatan itu, Koordinator Fungsi Protokol KBRI Kairo Ninik Rahayu mendampingi rombongan hingga perbatasan Mesir-Israel.

Tidak hanya mendampingi, pihak KBRI Kairo mengaku telah membantu pengurusan visa dan proses perizinan masuk (entry permit) bagi relawan menuju Jalur Gaza, melalui perbatasan Rafah.

Hal itu menurut Helmy Fauzi, Duta Besar Indonesia untuk Mesir, dilakukan untuk membuktikan konsistensi politik luar negeri Indonesia dalam permasalahan Palestina.

"Apa yang kami lakukan ini semata-mata menjalankan sikap serta konsistensi politik luar negeri pemerintahan Joko Widodo dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina," kata Helmy.

Dalam kesempatan yang sama ,Helmy juga menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik aksi bantuan kemanusiaan yang ditujukan kepada Palestina. Di sisi lain, ia mengapresiasi sikap pemerintah Mesir yang membuka akses MER-C menuju Gaza.

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Rumah Sakit di Jalur Gaza

Sebanyak 32 relawan dari MER-C mengemban misi untuk menuntaskan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara. Rencananya, mereka akan berada di sana hingga pembangunan selesai.

Dalam rombongan tersebut, terdapat dua Presidium MER-C yakni Arief Rachman dan Faried Thailb --yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pembangunan Tahap 2 Rumah Sakit Indonesia.

Arsitek Rumah Sakit Indonesia, Rizal Syarifudin, juga turut serta dalam rombongan itu.

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dibangun dalam rangka menambah kapasitas layanan medis bagi masyarakat di wilayah Gaza bagian utara.

Dengan demikian, penderitaan Palestina diharapkan semakin ringan. Mengingat, sering kali warga di Jalur Gaza terpaksa tewas dalam konflik, akibat fasilitas kesehatan yang kurang memadai.

"Kami mendoakan proses perjalanan masuk ke Jalur Gaza aman dan lancar sehingga niat baik meringankan beban masyarakat Palestina, terutama yang berada di Jalur Gaza dapat terlaksana," pungkas Helmy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.