Sukses

Tiga Wahana Falcon 9 Meluncur ke Antariksa, Salah Satunya Milik Indonesia

Roket raksasa Falcon 9 meluncurkan tiga wahana antariksa, salah satunya adalah satelit milik Indonesia.

Liputan6.com, Florida - SpaceX, sebuah perusahaan dirgantara swasta Amerika, meluncurkan roket raksasa bernama Falcon 9. Roket tersebut diluncurkan dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada Kamis malam, 21 Februari 2019 waktu setempat.

Terdapat tiga wahana antariksa yang dibawa oleh Falcon 9, yakni milik Indonesia, Israel, dan Amerika Serikat (AS) sebagaimana dikutip dari CNBC pada Jumat (22/2/2019).

Muatan utama roket raksasa Falcon 9 adalah Satelit Nusantara Satu (PSN VI).

Satelit Nusantara Satu merupakan satelit komunikasi geostasioner (GEO) Indonesia. Wahana antariksa itu dibuat oleh SSL, salah satu anak perusahaan Maxar Technologies, dikutip dari situs web Pasifik Satelit Nusantara (PSN).

Dibekali dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS), Satelit Nusantara Satu adalah satelit canggih jenis broadband pertama Indonesia. Wahana antariksa ditempatkan oleh Falcon 9 pada posisi di atas garis khatulistiwa, tepatnya pada 146 BT dan bergerak bersamaan dengan rotasi bumi.

Satelit canggih Indonesia itu, akan berfungsi untuk telekomunikasi. Termasuk di antaranya adalah komunikasi suara, konektivitas internet, dan distribusi video.

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turut Diluncurkan Wahana Antariksa Israel dan AS

Tidak hanya mengangkut satelit Indonesia, Falcon 9 juga membawa wahana antariksa milik Israel dan AS.

Israel meluncurkan wahana antariksanya bernama Baresheet yang berstatus milik lembaga SpaceIL, Israel. Baresheet akan berusaha mendarat di bulan. Apabila berhasil, Israel akan menjadi negara keempat yang mendarat di bulan setelah AS, Rusia, dan China.

Baresheet berencana akan mengumpulkan data dari satelit alami bumi, serta mengirimkan kapsul waktu.

Dalam kapsul waktu yang di bawa oleh Baresheet, terdapat gambar tangan anak-anak, Alkitab, serta teks deklarasi kemerdekaan Israel.

Untuk misi besar tersebut, Israel menggelontorkan dana US$ 100 juta (sekira Rp 1,4 triliun).

Proyek Baresheet termanifestasi berkat dukungan dari donor swasta serta Israel Aerospace Industries milik negara yang terlibat sebagai mitra.

Adapun muatan terakhir Falcon 9 adalah pesawat eksperimental kecil milik Laboratorium Penelitian Angkasa Udara AS, disebut sebagai S5.

Pesawat S5 akan melakukan misinya selama lima tahun.

Peluncuran Falcon9 adalah misi kedua dari SpaceX. Pada Desember lalu, perusahaan ini pertama kali menerbangkan roket bernama Falcon 9 Block 5. Roket itu disebut-sebut sebagai versi paling canggih dari roket yang memiliki misi berat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.