Sukses

Unicorn hingga Suara Ledakan Keras Saat Debat Kedua Capres Jadi Sorotan Dunia

Sejumlah hal dalam momen debat kedua capres menjadi sorotan global. Berikut ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Debat capres kedua antara Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto, berjalan cukup baik. Beberapa hal yang dibahas soal perkembangan ekonomi Indonesia.

Debat Pilpres 2019 kedua pada Minggu 17 Februari 2019 ini diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat dengan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, dan sumber daya alam.

Meski Debat Kedua Capres 2019 yang mempertemukan Jokowi dan Prabowo telah usai, sejumlah hal dalam momen tersebut menjadi sorotan global. Mulai dari respons kedua calon, perihal Unicorn yang dilontarkan kandidat nomor dua, hingga insiden ledakan tak lama pembukaan event tersebut.

Seperti Liputan6.com kutip dari media Singapura, Channel News Asia, pada Senin (18/2/2019), momen debat capres kedua itu diulasnya melalui artikel bertajuk "Indonesian presidential hopefuls vow energy self-sufficiency through palm".

"Dua kandidat presiden Indonesia berjanji pada hari Minggu (17 Februari) untuk mencapai swasembada energi dengan meningkatkan penggunaan bioenergi, terutama didorong oleh minyak sawit, untuk memotong impor minyak yang mahal oleh ekonomi terbesar di Asia Tenggara," tulis Channel News Asia terkait debat capres kedua.

Media Amerika Serikat, Bloomberg juga tak ketinggalan mengulas momen tersebut dengan tulisan "Jokowi Challenger Moots Food Import Suspension in Poll Debate". Di mana turut menyinggung sedikit soal kritik terdahulu para kandidat yang menggunakan teks saat debat pertamanya, namun kini disebutkan bahwa dalam hal konten dan penguasaan panggung keduanya tampil lebih baik.

Isu debat capres kedua ini juga tak ketinggalan jadi sorotan sebuah kantor berita di Spanyol. Efe.com melalui Ahead in polls, Widodo faces second presidential debate before elections.

Media terbesar keempat di dunia itu menyebut bahwa pada hari Minggu Presiden Indonesia saat ini tampil dalam debat kedua menjelang pemilu pada 17 April mendatang. Melawan penantangnya seorang mantan jenderal militer Prabowo Subianto.

Jokowi disebut tengah memperebutkan kursi kepresidenannya untuk kedua kalinya melawan Prabowo, yang ia kalahkan dengan selisih tipis pada tahun 2014.

Soal Unicorn yang  disebut oleh Prabowo juga jadi headline media Australia, ABC.net.au, melalui "Unicorns become an unexpected symbol of Indonesia's second presidential debate". Media tersebut menyebut gambar unicorn kemudian segera mendominasi, karena terjadi kebingungan atas penyebutan "industri unicorn".

Sementara itu tak seperti kebanyakan sorotan media asing, asiapacificreport.nz mengangkat sisi lain dari debat capres kedua yang menuliskan soal smear campaign Indonesia yang menargetkan Jokowi menjelang pemilihan presiden. Melalui "Indonesian smear campaigns target Jokowi ahead of presidential election."

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suara Ledakan yang Mencuri Perhatian...

Suara ledakan keras dari arena Parkir Timur, Senayan, sekitar pukul 20.15 WIB, tak lama debat kedua capres berlangsung juga menjadi sorotan.

Ledakan itu tak jauh dari lokasi debat kedua capres 2019.

Media Australia, CanberraTimes, mengulas insiden itu dengan tulisan 'We thought it was a bomb': Jakarta on edge during presidential debate.

Disebutkan bahwa ledakan itu terjadi saat ratusan pendukung Presiden Joko Widodo dan lawannya Prabowo Subianto telah berkumpul untuk menyaksikan debat kedua di luar di kompleks stadion di layar TV besar.

Kantor berita yang bermarkas di Inggris, Reuters juga memuat ledakan yang mencuri perhatian itu melalui artikel bertajuk "Noise, smoke near site of Indonesia electoral debate, cause unclear".

Lalu media Malaysia ternama, Bernama, turut memberitakan dengan "Police confirm firecrackers caused 'explosion' near site of Indonesian presidential debate". Di mana disebutkan ledakan terjadi akibat petasan.

Saksi mata menyebut, ada sebuah mobil putih yang diduga membawa benda yang meledak tersebut.

Begitu turun mobil, meledak tuh mobil lewat. Jadi nggak berhenti seolah-olah dia melemparkan sesuatu. Mobil putih Fortuner," tutur saksi bernama Panji di lokasi kejadian, Minggu 17 Februari 2019.

Saat peristiwa terjadi, Panji mengaku ada sekitar 15 meter dari lokasi ledakan. kendaraan tersebut terus bergerak tanpa berhenti sedikit pun.

"Karena jauh sekitar 15 meter, begitu meledak mobil lewat. Kalau dia memang dia ini, dia berhenti dong. Dia lewat seolah-olah dia yang melempar," kata Panji.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyampaikan bahwa ledakan yang terjadi di sekitaran Hotel Sultan, lokasi debat Pilpres 2019 berasal dari petasan.

"Ini enggak bom. Ini petasan," tutur Gatot di lokasi.

Menurut Gatot, sekitar pukul 20.15 WIB pihaknya langsung mengamankan TKP dan mengerahkan tim penjinak bom. Tim masih mencari pelakunya peledakan petasan.

"Kita akan cari. Nanti akan kita buka police line," jelas dia.

Selain itu, petugas juga telah memeriksa CCTV dan mencari kamera lain yang juga menyorot lokasi ledakan. dia mengimbau masyarakat tidak panik dan menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.

"Ini proses awal. Kita masih akan lakukan penyelidikan. Ini tahap awal, nanti kita lihat CCTV siapa pelaku. Ini masih didalami petasannya oleh labfor," tegas Gatot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.