Sukses

4 Tokoh Dunia Ini Pernah Kehilangan Kewarganegaraan, Kok Bisa?

Tokoh-tokoh dunia ini pernah kehilangan kewarganegaraannya, bagaimana bisa?

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, berpindah kewarganegaraan adalah sesuatu yang mungkin sulit diperoleh. Meski demikian, beberapa di antaranya tetap memutuskan untuk berganti identitas dan menjadi warga negara asing.

Tahukah Anda bahwa sejumlah tokoh ternama di dunia pernah kehilangan atau berganti kewarganegaraan? Penyebabnya pun beragam, mulai dari alasan pribadi dan urusan tak terselesaikan dengan otoritas tempat mereka dilahirkan.

Berikut adalah 4 kasus paling terkenal dari tokoh ternama di dunia yang kehilangan atau berganti kewarganegaraan, sebagaimana dikutip dari Top Tenz, Selasa (12/2/2019).

 

Saksikan video ppilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Bobby Fischer

Robert James Fischer atau akrab disapa Bobby, adalah seorang pecatur profesional kelahiran Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Pria kelahiran 9 Maret 1943 ini adalah satu-satunya pemain catur asal Negeri Paman Sam yang pernah menjadi Juara Catur Dunia 1972 ingga 1975.

Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh era Perang Dingin karena berhasil mengalahkan pemain catur Uni Soviet, Boris Spassky, pada tahun 1972.

Lalu pada tahun 1975, Bobby menolak untuk mempertahankan gelarnya karena Fédération Internationale des Échecs atau Federasi Catur Dunia (FIDE) tidak meluluskan persyaratan-persyaratannya.

Akhirnya, ia terpaksa menanggalkan gelar sebagai juara dunia. Setelah itu Bobby menjadi sangat tertutup dan tidak pernah lagi mengikuti kompetisi catur untuk jangka waktu yang sangat lama.

Sampai tahun 1992, pemerintah AS menawarinya uang sebesar US$ 3,3, juta untuk mengikuti pertandingan catur eksibisi melawan rival lamanya, Spassky. Perlombaan adu pion ini dilangsungkan di Yugoslavia, yang saat itu berada dalam embargo PBB.

Seolah sudah mengetahui adanya pelanggaran sanksi AS terhadap negara itu, alih-alih menolak, Bobby justru memantapkan langkahnya menuju arena pertandingan.

Tindakan Bobby ini menimbulkan perselisihan dengan pemerintah AS. Semenjak itu, ia tidak pernah kembali ke negara kelahirannya tersebut.

Selama beberapa tahun berikutnya, sejumlah orang mengaku sempat melihat sosok yang mirip Bobby berkeliaran di Budapest (Hungaria), Filipina, dan Swiss. Di satu sisi, Bobby juga enggan tampil di publik dan hanya muncul sesekali untuk melakukan sesi wawancara di beberapa stasiun radio di berbagai negara.

Apa yang membuat masyarakat terkejut adalah pengakuannya tentang tanah kelahirannya, Amerika Serikat. Dari situlah, Bobby menjadi dikenal karena sentimen anti-Amerikanya, anti-imperialisme, dan anti-Semitisme, meskipun ia sendiri beretnis Yahudi.

Ia pun mendapat sedikit citra negatif karena disebut mendukung "Serangan 9/11".

Situasi aneh ini berlangsung hingga 2004, ketika Bobby ditahan di Jepang karena mencoba naik pesawat tanpa paspor yang masih berlaku. Ia segera dijebloskan ke penjara dan berada di bawah pengawasan pemerintah Jepang selama 9 bulan, dengan ancaman ekstradisi ke AS.

Pada titik ini, pihak yang mengejutkan muncul: pemerintah Islandia. Mereka menawari Bobby kewarganegaraan. Sang juara catur adalah legenda di negara kecil itu, karena ia memenangkan pertandingan paling bergengsi, merebut juara dunia dengan mengalahkan Boris Spassky asal Rusia di Reykjavik.

Otoritas Islandia melihat keberhasilan Bobby setara dengan Mozart, jadi mereka bersedia menerima komentar-komentar buruk dari mulut Bobby sebagai imbalan karena telah menyelamatkannya dari sistem peradilan Amerika.

Sejak saat itu, Bobby Fischer resmi menjadi warga negara Islandia sejak 2005 hingga mengembuskan napas terakhirnya pada 18 Januari 2008.

3 dari 5 halaman

2. T.S. Eliot

Thomas Stearns (T. S.) Eliot adalah salah satu penyair paling terkenal di Abad ke-20. Selain itu, ia juga merupakan seorang sastrawan besar dan tokoh budaya yang cerdas.

Eliot lahir pada 26 September 1888 di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Ia menempuh pendidikan di Harvard dan menulis karya-karya penting pertamanya sebagai warga negara Amerika.

Namun di sisi lain, hampir seluruh pekerjaannya diselesaikan di Inggris. Hal tersebut dikarenakan ia menetap di negara itu setelah merampungkan studinya, dan menjadi warga negara Inggris yang dinaturalisasi pada tahun 1927. Dalam prosesnya, ia kehilangan kewarganegaraan AS dan bergabung dengan gereja Anglikan.

Dalam beberapa tulisan Eliot, ia menjabarkan bahwa proses naturalisasi tidak sesederhana yang diperkirakan orang-orang, mengingat status selebritas yang disematkan padanya.

Dalam sepucuk surat yang dikirim kepada saudaranya, ia secara spesifik menyebutkan bahwa ia harus "menarik beberapa utas" dengan Menteri Dalam Negeri untuk mewujudkannya.

Puisinya yang paling terkenal adalah The Waste Land (1922), yang merupakan analisis dahsyat tentang masyarakat pada masanya.

4 dari 5 halaman

3. Yul Brynner

Sejumlah orang mungkin mengenal Yul Brynner sebagai Chris Adam melalui film yang dilakoninya: The Magnificent Seven. Bintang berkepala botak itu sebenarnya lahir di Rusia dan menjadi warga negara AS yang dinaturalisasi antara tahun 1940-an dan 1950-an.

Ia juga memperoleh kewarganegaraan ganda berkat keluarganya yang merupakan orang Swiss, tempat di mana ia tinggal.

Sebuah kasus kemudian melanda Brynner. Pada tahun 1965, ia diberi tahu bahwa ia telah bekerja terlalu lama di AS. Akibatnya, ia telah kehilangan pembebasan pajaknya sebagai warga negara Amerika yang tinggal di luar negeri. Ia pun harus menerima denda besar yang membangkrutkan dirinya.

Brynner kemaudian melakukan satu-satunya hal yang ia bisa agar terhindar dari jatuh miskin. Pada bulan Juli 1965, ia menyerahkan paspor Amerika-nya di kedutaan AS di Zurich.

5 dari 5 halaman

4. Gong Li dan Jet Li

Gong Li adalah salah satu bintang film terbesar di Tiongkok dan masyarakat setempat melihatnya sebagai tokoh  yang jadi identitas nasional mereka.

Pada 2008, pernyataannya dalam sebuah sesi wawancara menggemparkan para penggemarnya dan pemerintah China. Ketika itu, dia tiba-tiba bersumpah bahwa dia adalah warga negara Singapura.

Kalimat ini sama sekali tidak terduga, sebab meski dia telah menikah dengan seorang pengusaha Singapura sejak tahun 1996 dan telah dijadwalkan untuk menjadi warga negara Singapura pada awal tahun itu, namun mereka gagal menghadiri prosesi tersebut.

Di satu sisi, negara asalnya melihat ini sebagai pengkhianatan besar. Pembatasan perjalanan ke luar negeri membuatnya sangat sulit untuk mempertahankan jadwal perjalanan internasional Gong Li.

Sementara itu, China tidak mengakui kewarganegaraan ganda.

Salah satu contoh kasus paling terkenal lainnya adalah aktor senior Jet Li, yang membuang kewarganegaraan China-nya untuk menjadi warga negara AS.

Kemudian, pada tahun 2009, ia melepaskan kewarganegaraan AS-nya untuk menjadi warga negara Singapura, diduga demi pendidikan anak-anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.