Sukses

Ini 4 Kejadian Mengerikan Gara-Gara Terlalu Percaya GPS

Ada sejumlah kejadian mengerikan yang berawal dari penggunaan GPS. Bahkan ada yang tewas dalam kejadian ini.

Liputan6.com, Jakarta - Global Positioning System (GPS) sangat mudah diunduh pada ponsel pintar Anda. Bahkan, aplikasi ini kadang sudah tersedia. 

Teknologi pemantau lokasi ini selalu ada di genggaman pemilik smartphone. GPS sangat bermanfaat memandu kita menujut lokasi yang diinginkan.

Secara real time, GPS bisa memberikan informasi kemacetan lalu lintas selain menunjukan lokasi tempat-tempat penting seperti rumah sakit, sekolah, SPBU dan sebagainya.

Namun, ada sejumlah kejadian mengerikan yang terjadi akibat GPS. Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Selasa (12/2/2019), berikut 4 kejadian mengerikan yang disebabkan oleh GPS:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Tewas Dehidrasi

Pada Musim Panas 2009, seorang wanita bernama Alicia Sanchez (28) dan putranya yang berusia enam tahun berkendara melewati kawasan tandus di Taman Nasional Death Valley di California Timur.

Tak dijelaskan secara pasti, kemana tujuan spesifik mereka. Namun yang jelas mereka menuju satu tempat melewati kawasan tandus itu dengan GPS.

Seminggu kemudian, seorang penjaga taman menemukan mobil milik Sanchez yang sudah setengah terkubur pasir.

Keduanya ditemukan tewas. Besar kemungkinan keduanya dehidrasi dan kondisi mobil mati total lantaran dibawa nyasar oleh GPS.

 

3 dari 5 halaman

2. Turis Jepang Bawa Mobil ke Lautan

Pada 2012, tiga turis Jepang yang sedang berlibur di Australia berangkat dalam perjalanan ke Pulau Stradbroke Utara.

Mereka mengikuti GPS dan sangat percaya dengan teknologi itu (meski harus masuk ke dalam air). Belakangan terbukti, GPS yang digunakan benar-benar gagal total.

Mobil yang dibawa oleh turis Jepang itupun masuk ke pantai. Terendam air asin. 

 

4 dari 5 halaman

3. Mobil di Tepi Tebing

Pada tahun 2009, Robert Jones yang berusia 43 tahun dari Inggris hampir jatuh ke jurang dari tebing setinggi 30 meter.

Itu terjadi lantaran Jones mengikuti jejak GPS. Ia diminta untuk lurus dan terus lurus. Padahal di depannya ada jurang.

Entah tidak konsentrasi atau terlalu polos, Jones pun mengikuti petunjuk meski di depannya adalah tebing. Beruntung ia bisa diselamatkan.

 

5 dari 5 halaman

4. Meninggal Lantaran Lewat Jembatan Rusak

Pada Maret 2015, Iftikhar Hussain (64) dan istrinya yang berusia 51 tahun, Zohra, berangkat dari rumah mereka di Chicago untuk mengunjungi keluarga di Indiana.

Mengikuti GPS, ternyata malah membawa petaka. GPS menunjukkan jika mereka harus melewati jembatan. Padahal, jembatan itu telah dipasang tanda dilarang lewat.

Sebab, jembatan itu dalam proses perbaikan. Meskipun banyak barikade, kerucut oranye, dan rambu jalan ditutup, Iftikhar terus maju, tampaknya ia lebih memperhatikan instruksi GPS daripada rambu peringatan yang terpampang.

Mobil jatuh dari jembatan dari ketinggian 11 meter,  dan terbakar sesaat menyentuh tanah. Iftikhar lolos dari maut dan berhasil melarikan diri dari kendaraan. Namun sayang, istrinya tidak seberuntung itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.