Sukses

Desak Pemilu Ulang di Venezuela, AS dan Sekutu Siapkan Resolusi PBB

Pemerintah AS dan Sekutu tengah menggodok rancangan resolusi PBB untuk mendesak penyelenggaraan pemilu ulang di Venezuela.

Liputan6.com, New York - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah berkoordinasi dengan para sekutunya di Dewan Keamanan PBB untuk membuat sebuah rancangan resolusli, yang menyerukan distribusi bantuan internasional ke Venezuela.

Selain itu, rancangan resolusi tersebut juga mendesak dilakukannya pemungutan ulang suara untuk memilih presiden Venezuela sesuai asas demokrasi.

Sementara negosiasi terkait tengah berlangsung, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia apda Minggu (10/2/2019), Rusia kemungkinan akan menggunakan kekuatan veto untuk memblokirnya, sebagai bagian dari dukungannya terhadap rezim Nicolas Maduro, kata para diplomat.

Teks, salinan yang diperoleh kantor berita AFP pada Sabtu 9 Januari, menyatakan "dukungan penuh untuk Majelis Nasional sebagai satu-satunya lembaga yang dipilih secara demokratis di Venezuela."

Ketua badan legislatif, Juan Guaido, telah menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela, menantang pemerintahan Maduro.

Rancangan resolusi tersebut menekankan "keprihatinan mendalam pada kekerasan dan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan keamanan Venezuela terhadap demonstran yang tidak bersenjata dan damai."

Lebih dari itu, rancangan tersebut juga "menyerukan dimulainya segera proses politik yang mengarah pada pemilihan presiden yang bebas, adil dan kredibel, dengan pengamatan pemilihan internasional, sejalan dengan konstitusi Venezuela."

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rusia Ajukan Teks Alternatif

Melalui rancangan tersebut, AS dan sekutu juga meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "memanfaatkan jabatan baiknya" untuk mendesak pemilu ulang di Venezuela.

"Ini menekankan perlunya mencegah kerusakan lebih lanjut dari kondisi darurat kemanusiaan di Venezuela, serta untuk memfasilitasi akses dan distribusi bantuan kepada semua yang membutuhkan di sana," ujar salah seorang sumber di PBB.

Sementara itu, pada hari Jumat, Rusia mengusulkan teks alternatif terhadap rancangan resolusi yang digawangi AS, kata para diplomat.

Bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh Amerika Serikat baru-baru ini tiba di kota Cucuta, Kolombia, di perbatasan dengan Venezuela, tetapi Maduro menolak untuk menerimanya.

Di lain pihak, pemimpin oposisi Juan Guaido mengatakan pada hari Jumat, bahwa ia siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk memberikan wewenang intervensi militer AS, untuk memaksa Maduro turun dari kekuasaan, serta meringankan krisis kemanusiaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.