Sukses

Terus Diguyur Hujan Deras, Kota di Australia Ini Terancam Banjir Berhari-hari

Sebuah kota di wilayah utara Australia terancam banir selama berhari-hari akibat terus diguyur hujan deras.

Liputan6.com, Townsville - Para pejabat di kota Townsville, Australia, sengaja membanjiri beberapa lingkungan, menyusul curah hujan tinggi yang membuat air bendungan melebihi kapasitas.

Warga di dalam dan sekitar kota timur laut Negeri Kanguru itu telah diperingatkan akan "risiko terhadap kehidupan" dan "banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya", di mana dapat menggenangi hingga 20.000 rumah.

Dikutip dari BBC pada Senin (4/2/2019), orang-orang telah diberitahu untuk mencari perlindungan di tempat yang lebih tinggi.

Townsville diguyur hujan lebih dari satu meter hanya dalam waktu sepekan.

Kondisi itu diketahui 20 kali lebih tinggi dari rata-rata hujan tahun ini, dan juga mengalahkan rekor sebelumnya pada 1998, yang kemudian dikenal sebagai Malam Nuh.

Gerbang di bendungan Sungai Ross dibuka sepenuhnya pada hari Minggu malam karena ketinggian air melebihi batas aman, dan hujan muson terus berlanjut.

Surat kabar Townsville Bulletin mengatakan properti di dataran rendah sudah mulai tergenang banjir, dan pasukan pemerintah berpatroli menggunakan kapal untuk mencari warga yang membutuhkan bantuan.

Curah hujan antara 15-25 sentimeter turun di kota itu sejak Minggu pagi, kata surat kabar terkait.

Mobil dan ternak telah tersapu di sekitar kota pantai di negara bagian Queensland.

"Kondisinya akan berubah dengan cepat dan terus-menerus (dilanda hujan). Tetap pantau informasi, simak pembaruannya dan ikuti saran layanan darurat," kata Biro Meteorologi Australia.

Lembaga itu menambahkan bahwa bendungan akan melepaskan hingga 1.900 meter kubik air per detik, jumlah yang "sangat berbahaya".

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ribuan Penduduk Terkena Dampak

Ribuan penduduk di wilayah Townsville dan sekitarnya telah terkena dampak, beberapa dibiarkan tanpa listrik dan yang lain akses jalannya terputuskarena banjir.

Berbagai foto dan rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan orang-orang mengarungi air setinggi pinggang di jalanan.

Josh Bavas, seorang reporter dari ABC News, mengunggah sebuah video yang menunjukkan air banjir mengalir melalui sebuah tempat parkir di pusat perbelanjaan.

Tentara telah membantu melindungi rumah dengan karung pasir, sementara tim penyelamat telah mengevakuasi orang menggunakan rakit.

Queensland Utara memiliki iklim tropis dan mengalami hujan muson dari Desember hingga April. Tetapi kondisi saat ini di daerah Townsville jarang terjadi.

Sementara itu, bagian selatan Australia berada dalam cengkeraman kekeringan hebat.

Januari adalah bulan terpanas untuk Australia secara keseluruhan, dengan kota selatan Adelaide memecahkan rekornya sendiri dua kali dalam sebulan, pertama mencapai 47,7 derajat Celsius dan kemudian 49,5 derajat Celsius.

Panas telah menyebabkan kebakaran hutan dan peningkatan rawat inap di rumah sakit.

Beberapa spesies satwa liar juga menderita, dengan laporan kematian massal kuda liar, kelelawar asli dan ikan di daerah yang dilanda kekeringan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.