Sukses

Pertama dalam Sejarah, Paus Fransiskus Kunjungi Semenanjung Arab

Untuk pertama kalinya, Paus Fransiskus menginjakan kaki di Semanjung Arab. Untuk apa?

Liputan6.com, Abu Dhabi - Paus Fransiskus dikabarkan telah mendarat di Uni Emirat Arab pada Minggu 3 Februari 2019 menjelang tengah malam waktu setempat.

Kunjungan ini dinilai bersejarah, karena untuk pertama kalinya seorang Paus Katolik berada di semenanjung Arab.

Dikutip dari BBC pada Senin (4/2/2019), Paus Fransiskus mendarat di Abu Dhabi, dan langsung disambut oleh Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.

Paus akan mengambil bagian dalam konferensi antaragama, dan pada hari Selasa mengadakan Misa di mana 120.000 orang diperkirakan akan hadir.

Beberapa waktu sebelum datang berkunjung, Paus Fransiskus menyatakan keprihatinan tentang perang di Yaman, di mana Uni Arab Emirat terlibat di dalamnya.

"Populasi (di Yaman) kelelahan akibat konflik yang panjang dan banyak anak-anak menderita kelaparan, tetapi tidak dapat mengakses depot makanan," kata Paus.

"Tangisan anak-anak ini dan orang tua mereka didengar oleh Tuhan," lanjutnya.

Tidak jelas apakah Paus Fransiskus berencana untuk mengangkat masalah ini di depan umum atau secara pribadi saat mengunjungi Uni Emirat Arab.

Pemerintah Abu Dhabi sendiri mengerahkan pasukan di Yaman, sebagai bagian dari koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Uni Emirat Arab Sebagai Tanah Koeksistensi

Uni Emirat Arab adalah rumah bagi hampir satu juta umat Katolik Roma, di mana sebagian besar berasal dari Filipina dan India.

Beberapa orang telah antre mendapatkan tiket masuk untuk misa pada hari Selasa. Seorang mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kunjungan Paus Fransiskus "membuka pintu untuk percakapan tentang toleransi yang perlu didengar seluruh dunia".

Dalam sebuah pesan video pada Kamis 31 Januari, Paus mengatakan: "Iman kepada Tuhan menyatukan dan tidak memecah belah, itu membuat kita lebih dekat meskipun ada perbedaan, itu menjauhkan kita dari permusuhan dan kebencian."

Dia juga menyebut Uni Emirat Arab sebagai "tanah yang berusaha menjadi model koeksistensi, persaudaraan manusia, dan tempat pertemuan di antara beragam peradaban dan budaya".

Sementara di Abu Dhabi, Paus Fransiskus juga akan mengadakan pertemuan dengan Sheikh Ahmed al-Tayeb, imam besar masjid al-Azhar Kairo, yang merupakan institusi pendidikan tertinggi bagi muslim Sunni.

Di lain pihak, Vatikan berharap kunjungan Paus Fransiskus dapat melonggarkan pembatasan pembangunan gereja di wilayah Semenanjung Arab, di mana hal serupa juga menimpa penduduk non-muslim lainnya di sana.

Para pejabat Vatikan mengatakan mereka membutuhkan kehadiran Gereja yang lebih kuat di Uni Emirat Arab untuk melayani komunitas Katolik di sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.