Sukses

Kereta Anjlok di Wilayah India Timur, 7 Orang Tewas

Sebuah rangkaian kereta anjlok di wilayah India Timur pada Minggu 3 Februari 2019, 7 orang dilaporkan tewas.

Liputan6.com, Patna - Sebanyak tujuh orang penumpang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya cedera ketika sebuah kereta yang tengah berjalan menuju Delhi tergelincir di Bihar, salah satu negara bagian di India timur, Minggu 3 Februari.

Dikutip dari The Guardian pada Senin (4/2/2019), sebelas gerbong kereta Seemanchal Express keluar dari rel di dekat stasiun Sahadai Buzurg, sekitar 50 kilometer dari ibukota negara bagian, Patna, kata kementerian perkeretaapian India.

Proses evakuasi korban berlangsung hingga Minggu petang, menyebabkan banyak jadwal perjanan kereta yang melewati jalur terkait terganggu selama beberapa jam.

Seluruh korban tewas telah diinformasikan kepada masing-masing keluarga bersangkutan, dan mereka yang mengalama cedera, sebagian sudah diizinkan keluar dari dua rumah sakit yang dirujuk di Kota Patna dan sekitarnya.

Situs web BBC melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas karena terjepit bangku kereta saat gerbong anjlok.

Otoritas terkait di India belum merilis secara resmi penyebab anjloknya kereta itu.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurangnya Investasi di Perkeretaapian

Tahun lalu, sebanyak 60 orang tewas ketika sebuah kereta komuter yang melaju dengan kecepatan tinggi, menyambar kerumunan orang di dekat jaringan rel di India utara.

Sementara itu, hampir seluruh jaringan rel kereta di India adalah sisa peninggalan kolonial Inggris, yang sebagian besar memiliki catatan keselamatan yang mengerikan.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya investasi di bidang infrastruktur perekretaapian India selama beberapa dekade.

Prioritas pemerintah India saat ini adalah mempertahankan tarif rendah bagi perjalanan lebih dari 23 juta penumpang, yang menggunakan layanan kereta setiap harinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.