Sukses

Pakai Linggis, Pencuri Bawa Kabur Penguin Kecil dari Liang

Dua orang terlihat menggunakan linggis untuk mengangkat batu dari liang penguin di Teluk Hawkes. Mereka kemudian mengaitkan leher burung-burung itu untuk membawanya pergi.

Liputan6.com, Napier - Tiga penguin biru kecil dicuri dari liang mereka di Selandia Baru. Demikian menurut informasi dari pejabat konservasi setempat.

Dua orang terlihat menggunakan linggis untuk mengangkat batu dari liang penguin di Teluk Hawkes. Mereka kemudian mengaitkan leher burung-burung itu dan membawanya pergi.

BBC yang dikutip Rabu (30/1/2019) melaporkan bahwa salah satu penguin mati dalam proses pencurian itu dan ditinggalkan, tetapi dua lainnya berhasil dicuri.

Penguin biru kecil adalah jenis penguin terkecil dan merupakan spesies yang dilindungi di Selandia Baru. Pihak berwenang percaya bahwa pencurian ini mungkin merupakan indikasi operasi penyelundupan.

"Kami benar-benar prihatin, kami percaya ini mungkin bukan pertama kalinya," kata petugas Department of Conservation (DOC) Hawkes Bay Compliance, Rod Hansen.

"Keesokan harinya, penguin lain ditemukan mati mengambang di dekatnya dan tampaknya mati karena cedera kepala."

Pencurian itu dilakukan pada malam hari tanggal 24 Januari. DOC mengatakan mereka menerima laporan tentang dua pria yang terlihat menggali ke dalam liang sementara seorang wanita memegang obor.

Tidak jelas ke mana burung-burung itu dibawa dan para tersangka belum diidentifikasi. DOC mengatakan pencurian itu "sangat mengganggu".

"Ini adalah waktu yang sangat rentan bagi penguin kecil ini. Mereka tengah dalam mode moult atau pergantian bulu dari Januari hingga Maret dan tinggal di liang untuk perlindungan ... (pencurian ini) lebih lanjut menunjukkan para pemburu tahu persis kapan cara terbaik untuk menargetkan burung-burung," kata Hansen.

Penguin biru kecil, yang biasanya berukuran lebih dari 25 cm dengan berat sekitar 1 Kg, adalah penguin terkecil di dunia.

Populasi penguin biru kecil menurun di Selandia Baru, dan siapa pun yang ditemukan melakukan pelanggaran dapat dipenjara hingga dua tahun dan didenda hingga 100.000 dolar Selandia Baru.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencurian Serupa

Sebelumnya, tiga penguin, ditambah sebuah telur penguin telah menghilang dari sebuah wahana akuarium di Norwegia pada Kamis 14 Mei 2015. Lokasi wahana tersebut terletak di pantai barat Norwegia

Para penguin itu merupakan jenis humboldt, dan masih bayi. Mereka tidak bisa bertahan lama sekeluar dari sarang.

“Ini merupakan tragedi,” beber Kepala Wahana Akuarium Aalesund, Tor Erik Standal, seperti dikutip dari news.sky.com, Rabu 20 Januari 2015.

Ia pun mengkhawatirkan keselamatan ketiga bayi penguin tersebut. “Mereka tidak bisa bertahan lama. Anak penguin seharusnya tetap tinggal di sarang selama 2 sampai 3 minggu.”

Penyidik kepolisian setempat, Rita Thoresen, melaporkan ada lima atau enam remaja yang pernah dikenakan sanksi atas ancaman terhadap hewan yang dilindungi dengan cara masuk ke akuarium walau sudah dilarang, yang direkam dalam bukti video.

“Tidak ada di antara mereka yang mengaku mencuri penguin,” ucap Thoresen.

Lebih dari 100 sukarelawan bergabung dengan polisi dalam pencarian tiga ekor penguin kecil itu di pedesaan sekitar wahana akuarium. Anak-anak burung salju itu masih berusia tiga minggu dan beratnya masing-masing 300 gram.

Minggu ini merupakan Hari Nasional Norwegia, di mana hari ini umum dirayakan para remaja Norwegia. Dikenal dengan nama Russ, perayaan ini umum dihelat dengan pesta meriah, mabuk-mabukkan, dan perbuatan iseng menantang orang lain seperti tidak tidur selama 72 jam, mencium polisi, dan pernah di satu kejadian, memeluk gubernur bank pusat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.