Sukses

Lulusan SMA dengan Nilai Rendah Dilarang Jadi Guru di Australia, Kenapa?

Siswa dengan skor ATAR rendah akan dilarang menjadi guru berdasarkan kebijakan baru yang akan diperkenalkan Australia.

Liputan6.com, Canberra - Siswa dengan skor ATAR rendah akan dilarang menjadi guru berdasarkan kebijakan baru yang akan diperkenalkan pemerintahan Partai Buruh Australia, dalam upaya meningkatkan prestasi murid di kelas.

ATAR adalah kependekan dari Australian Tertiary Admission Rank yakni angka antara 0,00 dan 99,95 yang menunjukkan posisi siswa relatif terhadap semua siswa dalam kelompok usia mereka dan menjadi acuan bagi Universitas untuk menseleksi calon mahasiswa mereka.

Universitas di Australia telah dikritik karena membiarkan siswa berprestasi rendah - beberapa diantaranya memiliki nilai ATAR di bawah 20, mengikuti studi pendidikan keguruan selama beberapa tahun terakhir.

Partai Buruh berkomitmen akan membatasi hanya 30 persen pelajar dengan nilai ATAR terbaik yang akan dibolehkan masuk ke jurusan pendidikan keguruan jika sektor ini tidak mengambil tindakan lebih cepat.

"Partai Buruh menginginkan warga Australia yang terbaik dan terpandai yang menekuni studi keguruan," kata juru bicara bidang pendidikan, Tanya Plibersek, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (7/1/2019).

"Jika universitas tidak melakukan hal yang benar dan memperbaikinya sendiri, pemerintah Partai Buruh yang akan melakukan langkah perbaikan itu," lanjut politisi Australia tersebut.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Skema yang Terjadi Selama Ini

Selama ini, universitas semakin banyak yang menambahkan skor ATAR dengan nilai tambahan atau poin bonus, seperti yang diberikan kepada siswa dari wilayah geografis tertentu, sehingga membantu beberapa diantara mereka yang memiliki nilai ATAR sangat rendah dapat memenuhi batasan nilai yang ditetapkan untuk mengikuti salah satu program studi di universitas mereka.

ABC sebelumnya telah mengungkapkan bahwa siswa yang mendapat skor 50 persen terbawah dari lulusan sekolah mencakup setengah dari semua tempat yang ditawarkan dalam program studi keguruan di NSW dan ACT pada 2015.

Ada 28 penawaran yang dibuat untuk siswa yang mencetak skor ATAR 0-19, 29 penawaran untuk mereka yang mencetak skor ATAR 20-29, dan 73 penawaran untuk siswa dengan skor ATAR 30-39.

"Kami ingin anak muda Australia dengan rekam jejak prestasi, motivasi dan kemampuan untuk mengajar generasi berikutnya," kata Tanya Plibersek.

"Kami ingin karier sebagai tenaga pengajar menjadi pilihan pertama, bukan sebaliknya."

Kecuali universitas dengan "cepat" meningkatkan persyaratan masuk ke program mereka dengan skor ATAR sekitar 80, pemerintah Partai Buruh akan membatasi tempat atau jumlah siswa yang bisa mengikuti program pendidikan keguruan atau pengajaran - sebuah langkah yang secara efektif akan meningkatkan skor masuk minimum.

Siswa masih dapat mengakses skema poin bonus dan jalur masuk alternatif di bawah rencana kebijakan ini.

Kepala eksekutif Universitas Australia, Catriona Jackson mendesak agar rencana ini di lakukan dengan sangat hati-hati, ia mengingatkan kebijakan itu dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.

"Kami akan mendesak Oposisi untuk mempertimbangkan serangkaian pendekatan kebijakan untuk mendorong pemuda Australia ke dalam profesi guru," kata Jackson.

"Para pembuat keputusan harus berhati-hati untuk tidak melihat ATAR sebagai satu-satunya cara untuk mengukur kemampuan calon siswa.

"Universitas menggunakan sejumlah cara berbeda untuk menilai kemampuan siswa untuk berhasil."

New South Wales dan Victoria telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas siswa memasuki program pendidikan keguruan dan untuk menjadi guru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.