Sukses

7-1-1789: Pemilu Presiden Pertama di Amerika Serikat

Pemilu pertama di Negeri Paman Sam digelar pada 7 Januari 1789, tepat 229 tahun silam.

Liputan6.com, Washington DC - Sama seperti Indonesia, Amerika Serikat merupakan salah satu negara besar dengan sistem pemilihan yang demokratis. Tapi tahukah Anda, kapan pertama kali AS Sam menggelar pemilu untuk memilih presiden? Ya pemilu di Negeri Paman Sam digelar pada 7 Januari 1789, tepat 229 tahun silam.

Pada hari itu, warga AS memberikan hak suaranya, namun yang boleh memilih hanya orang kulit putih pemilik tanah. Meski pada masa ini, pemilu di negara adidaya itu memberikan hak kepada siapa saja warga negara, tanpa ada pengecualian.

Seperti yang diharapkan banyak orang, pemilu presiden pertama di AS ini dimenangkan oleh George Washington sebagai Presiden dan John Adams sebagai Wakil Presiden.

Sejak pertama hingga sekarang, pemilihan presiden di Amerika Serikat menggunakan sistem Electoral College, di mana presiden akan terpilih bukan berdasarkan suara terbanyak dari rakyat, melainkan jumlah alokasi kursi anggota kongres yang terpilih dari setiap negara bagian. Seorang capres dapat menjadi pemenang, jika memperoleh sedikitnya 270 dari total 538 electoral college.

Dengan sistem tersebut, ada kemungkinan terjadi anomali hasil pemilu, misal seorang calon mendapatkan suara terbanyak popular votes, namun ternyata ia kalah dalam suara electoral college, maka calon tersebut dinyatakan kalah. Dan yang mendapat suara electoral college terbanyak dinyatakan pemenang.

Hal ini pernah terjadi pada 1824. Saat itu, Andrew Jackson memperoleh suara terbesar dalam pemungutan suara popular votes, namun kalah dari John Quincy Adams yang meraih suara electoral college terbanyak.

Kemudian hal serupa juga pada tahun 2000 ketika George W Bush mengalahkan Al Gore yang sebenarnya memperoleh suara publik terbesar.

Meski sudah banyak yang mengkritik sistem pemilu ini, namun pada kenyataannya sistem ini tetap dijalankah di Amerika Serikat hingga sekarang, dengan alasan untuk memberikan keadilan dan pemerataan, karena setiap negara bagian di AS berbeda ukurannya, ada yang besar dan yang kecil.

Sejarah lain mencatat pada 7 Januari 1965, Indonesia keluar dari PBB setelah Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Kemudian pada 7 Januari 1984, Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota keenam ASEAN.

 

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.