Sukses

Australia Akui Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel, Ini Tanggapan Kemlu

Indonesia mencatat pernyataan Australia yang tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia mencatat beberapa poin penting setelah Australia mengumumkan bahwa pihaknya mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota dari Israel.

Salah satu poin-nya terkait pernyataan Australia yang tidak memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Indonesia mencatat pernyataan Australia yang tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem," demikian keterangan dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima oleh Liputan6.com, Sabtu (15/12/2018).

"Indonesia juga mencatat dengan baik posisi Australia untuk mendukungan prinsip two-state solution dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota negara Palestina," tambahnya.

Kemenlu RI juga menegaskan bahwa isu Yerusalem merupakan hal yang harus dinegosiasikan sebagai upaya perdamaian komprehensif antara Palestina dan Israel.

"Indonesia menegaskan kembali bahwa isu Yerusalem merupakan salah satu dari enam isu yang harus dinegosiasikan dan diputuskan sebagai bagian akhir dari perdamaian komprehensif antara Palestina dan Israel dalam kerangka two state solution," jelasnya.

"Indonesia mengajak Australia dan semua anggota PBB untuk segera mengakui negara Palestina, dan bekerja sama guna tercapainya perdamaian yang berkelanjutan dan kesepakatan antara Palestina dan Israel berdasarkan prinsip two state solution."

Dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanah konstitusi dan Indonesia akan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk mendapatkan hak-haknya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Australia Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menegaskan bahwa pemerintahnya mengakui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota dari Israel.

"Pemerintah Australia mengakui Yerusalem barat, sebagai kedudukan dari Knesset (Parlemen Israel) dan lembaga pemerintahan lainnya. Dalam hal ini adalah Ibu Kota Israel," kata Morrison dalam sebuah pidato.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa kedutaan besar Australia tidak akan dipindahkan dari Tel Aviv sampai upaya perdamaian telah selesai. Demikian dikutip dari laman BBC.

"Kami akan memindahkan kedutaan besar kami ke Yerusalem Barat ketika sudah memungkinkan," katanya.

PM Scott Morrison juga mengatakan bahwa Australia akan terus mendengarkan aspirasi dari Palestina, perihal ibu kotanya di Yerusalem Timur.

Status Yerusalem adalah merupakan salah satu masalah yang paling sering diperbincangkan. Dimana, kota ini menjadi rebutan antara Palestina dan Israel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.