Sukses

Lontarkan Lelucon Bom, Wanita di Australia Diturunkan dari Pesawat

Akibat lelucon bom yang dilontarkan, wanita di Australia terpaksa diturunkan dari pesawat.

Liputan6.com, Victoria - Seorang perempuan yang mengatakan bahwa ia memiliki bahan peledak di bagasinya diperiksa oleh petugas bandara sebelum akhirnya diturunkan dari pesawat.

Dikutip dari laman ABC Indonesia, Sabtu (15/12/2018) penumpang berusia 41 tahun, dari Knoxfield di negara bagian Victoria, itu berada di konter Virgin Airlines pada Jumat 14 Desember 2018 sore ketika ia membuat pernyataan itu, kata polisi.

Dari laporan yang masuk, diketahui bahwa perempuan itu berusaha menaiki penerbangan ke Melbourne.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan ketika di konter, perempuan itu diajak bicara oleh staf maskapai penerbangan, dan diajak bicara lagi di landasan".

"Perempuan itu kemudian dikeluarkan dari pesawat oleh keamanan bandara dan polisi diberitahu," kata polisi.

Polisi berujar, perempuan itu mengatakan kepada mereka bahwa ia membuat pernyataan di pesawat tersebut atas alasan lelucon.

Sejumlah langkah sempat diambil untuk "mengatasi ancaman bom dan memastikan staf penerbangan dan keselamatan penumpang", kata polisi.

Penerbangan itu ditunda selama satu jam sementara pemeriksaan itu dilakukan, kata mereka.

Petugas Kepolisian Federal Australia dibebas tugaskan dari Bandara Hobart pada Oktober 2014, setelah terjadi pemotongan anggaran Federal sebesar $ 22 juta (atau setara Rp 220 miliar).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Bom Palsu

Ancaman bom di pesawat bukan kali pertama terjadi. Pada Juni 2018, seorang pria India ditangkap pada Selasa 19 Juni 2018 lantaran membuat ancaman palsu terkait bom di dalam pesawat. Kala itu ia hendak terbang dengan maskapai penerbangan IndiGo rute Jaipur - Mumbai.

Dikutip dari laman Hindustan Times, usut punya usut, alasan pria itu membuat ancaman palsu karena ia sendiri takut ketinggalan pesawat.

Laporan itu diterima oleh seorang operator pada pukul 05.30 waktu Jaipur. Petugas menyebut ada seseorang yang mengatakan ada bom pada penerbangan 06.55 pagi waktu setempat.

"Operator maskapai IndiGo menerima telepon sekitar pukul 05.30 pagi dari orang tak dikenal yang menyebutkan ancaman bom pada pesawat dengan nomor penerbangan 6E 218 rute Jaipur ke Mumbai," ujar petugas dalam laporannya.

"Kami segera melaporkan masalah ini ke Komite Penilaian Ancaman Bom (BTAC) dan mengikuti semua protokol keamanan yang ditetapkan. Pihak berwenang yang bersangkutan melakukan penyelidikan dan menyatakan panggilan itu sebagai 'ancaman bom spesifik'. Setelah izin oleh pihak berwenang, operasi akan dilanjutkan seperti biasa," tambahnya.

Setelah penyelidikan dilakukan, petugas tidak menemukan adanya bom. Sehingga mereka menarik kesimpulan bahwa laporan itu adalah ancaman belaka. Petugas pun menduga ada seseorang yang menjadi biangkeladi, yaitu salah satu dari calon penumpang.

"Maskapai penerbangan kemudian memanggil salah satu penumpang yang telah ketinggalan pesawat dan meyakinkannya sebagai orang yang membuat laporan palsu itu," kata seorang petugas kepolisian.

"Begitu dia sampai di bandara Jaipur, BTAC dan anggota polisi menanyainya dan dia mengaku telah membuat laporan palsu," tambahnya.

Pria itu lalu dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi lebih lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.