Sukses

PBB: Yaman dan Houthi Akan Bahas Solusi Politik pada Dialog Damai Berikutnya

PBB mengatakan, pembicaraan di masa depan antara Houthi dan Yaman akan mencoba mencari solusi politik atas konflik.

Liputan6.com, Rimbo - PBB mengatakan, pembicaraan di masa depan antara pemberontak Houthi dan pemerintah Yaman akan mencoba mencari solusi politik atas konflik tersebut. Hal itu disampaikan di tengah dialog damai antara kedua belah pihak di Rimbo, Swedia, yang berlangsung pertengahan pekan lalu.

Sementara itu, delegasi pemerintah Yaman mengatakan bahwa timnya bersedia untuk membahas partisipasi Houthi di Kabinet jika kelompok pemberontak itu melepaskan senjata mereka, demikian seperti dikutip dari The National, Selasa (11/12/2018)

Pihak-pihak yang berseteru di Yaman melanjutkan konsultasi di Swedia pada pertemuan pertama antara kedua belah pihak sejak perundingan pembicaraan tahun 2016.

Seorang pejabat PBB yang berbicara dengan syarat anonimitas pada hari Minggu 9 Desember mengatakan, pemerintah Yaman dan Houthi akan bertemu lagi pada awal 2019.

Pembicaraan di Swedia sejauh ini telah memilah-milah diskusi tentang transisi politik, dengan fokus pada pertukaran tahanan, pembukaan kembali bandara Sanaa dan membuka jalan bagi utusan PBB untuk mengakses pelabuhan Hodeidah di Laut Merah yang strategis.

"Apa pun keuntungan yang kita dapatkan di sini (di Swedia) merupakan titik masuk ke solusi konflik, kita bisa mulai membangun solusi politik pada akhir Januari," kata sumber PBB, "Kami ingin perang berakhir dan kami ingin itu terjadi sekarang," tambahnya.

Pejabat PBB mengatakan kedua pihak bersedia untuk bertemu tetapi belum menyetujui tanggal dan tempat. Dia mengatakan pembicaraan kemungkinan besar akan dilakukan di Kuwait atau Yordania.

Juru bicara Houthi Mohammed Abdelsalam mengatakan pada hari Minggu 9 Desember bahwa delegasinya terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah jika kemajuan dibuat sebelum perundingan di Swedia berakhir pada hari Jumat 14 Desember.

Pada hari Kamis pekan lalu, pihak-pihak yang berseteru menyetujui pertukaran tahanan. Pejabat PBB dan seorang delegasi pemerintah Yaman mengatakan kepada The National bahwa berbagai upaya seputar pertukaran beberapa tahanan sedang difokuskan sebelum Jumat.

Pemerintah ingin mengamankan pembebasan pemimpin profil tinggi yang telah ditahan di penjara Houthi sejak 2015, termasuk mantan menteri pertahanan Jenderal Mahmood Al Soubaihi, dan Mayor Jenderal Naser Mansour Hadi --saudara Presiden Yaman Abdrabu Mansur Hadi-- serta pemimpin partai Al Islah, Mohammed Qahtan.

Perang Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 jiwa sejak 2015 ketika pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan sekutunya melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Pertempuran memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan hampir 14 juta warga Yaman berisiko mengalami kelaparan massal, kemiskinan, penyakit dan blokade suplai mendasar --membawa negara miskin itu bertekuk lutut.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PBB: Dialog Damai Antara Yaman-Saudi dan Houthi Beri Hasil Positif

Dialog damai antara kelompok pemberontak Houthi dengan koalisi pemerintah Yaman-Arab Saudi, yang digelar di Swedia sejak pertengahan pekan ini, telah menghasilkan kemajuan positif pada beberapa isu kunci, kata diplomat PBB pada Sabtu 8 Desember 2018.

Kemajuan itu meliputi prospek pembukaan kembali bandara di ibu kota Yaman --Sanaa-- yang selama ini diblokade, pertukaran tahanan, dan beberapa kesepakatan lain yang bisa disetujui oleh kedua belah pihak, demikian seperti dikutip dari The Associated Press (AP), Minggu 9 Desember 2018.

Utusan Khusus PBB urusan Yaman, Martin Griffiths, membuat catatan positif, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat yang dibacakan kepada wartawan bahwa kedua belah pihak sedang menunjukkan "semangat positif" dalam pembicaraan, yang diadakan di sebuah kastil di kota Rimbo, sebelah utara Stockholm, Swedia. Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.