Sukses

4 Fakta Mengerikan Soal Pulau Sentinel yang Terlarang

John Allen Chau tewas dalam upayanya untuk menginjakkan kaki di Pulau Sentinel Utara, rumah bagi Suku Sentinel yang sengaja mengisolasi diri sejak lama.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, publik dunia dihebohkan dengan kematian seorang turis Amerika Serikat yang dipanah oleh suku terpencil di Kepulauan Andaman dan Nikobar.

John Allen Chau tewas dalam upayanya untuk menginjakkan kaki di Pulau Sentinel Utara, rumah bagi suku di Pulau Sentinel yang sengaja mengisolasi diri sejak lama.

Chau berangkat bersama dengan tujuh nelayan yang membawanya. Mereka kini telah diamankan oleh kepolisian. Para nelayan mengatakan kepada polisi bahwa mereka terakhir melihat pria Amerika itu dihujani panah oleh Suku Sentinel tepat setelah ia mendarat di Pulau Sentinel Utara pada 16 November 2018.

Anggota suku menyeret Chau ke pantai, kata para nelayan. Beberapa saat kemudian, mereka melihat tubuh Chau setengah terkubur di pasir.

Ternyata, Sentinel telah lama dikenal sebagai pulau yang diisolasi. Sebab, penghuni dari Pulau Sentinel yang disebut-sebut tak bisa berkomunikasi dengan manusia pada umumnya.

Selain itu, ada sejumlah fakta menyeramkan terkait Pulau Sentinel. Berikut empat di antaranya, dikutip dari laman Interestingfacts, Jumat (23/11/2018), 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Jadi Kawasan Terlarang

Sejak akhir tahun 1990-an, kebijakan resmi pemerintah India menyebut bahwa pulau Sentinel adalah kawasan terlarang untuk dimasuki.

Namun, hal-hal yang tidak disengaja selalu saja terjadi. Pada tahun 2006, sebuah insiden menyeramkan pernah memakan korban. Kala itu, ada sebuah perahu yang di dalamnya terdapat dua nelayan.

Dua orang nelayan itu kemudian terdampar bersama perahu di pulau yang selama ini terlarang yaitu Sentinel. Dua nelayan ini tak terselamatkan, mereka diduga kuat terbunuh oleh suku di pulau tersebut.

Pemerintah langsung mengirim helikopter untuk mengambil jenazah korban. Namun, itu semua gagal lantaran suku yang dikenal 'ganas' di kawasan itu memanah helikopter petugas penyelamat.

3 dari 5 halaman

2. Tidak Diketahui Jumlah Penduduknya

Terakhir kali sensus penduduk dilakukan pada tahun 2001. Namun, sensus itu dilakukan dari jarak jauh karena kondisi yang tak memungkinkan.

Petugas sensus menduga jika jumlah penduduk saat itu berjumlah 39 orang (21 laki-laki dan 18 perempuan).

Kini, tidak diketahui berapa dugaan jumlah penduduk di kawasan itu. Pulau Sentinel ini sendiri memiliki luas sebesar 59,67 km2 (14.700 hektar).

 

4 dari 5 halaman

3. Satu Kawasan dengan Gugus Kepulauan Andaman dan Nikobar

Secara hukum, Pulau Sentinel masuk dalam kawasan gugus kepulauan Andaman dan Nikobar, India. Namun, dalam praktiknya, pulau ini melakukan sistem kedaulatan secara sendiri, tanpa ada campur tangan dari pemerintah India.

Pulau ini juga terisolasi. Sebab, larangan kunjungan ke wilayah tersebut terus dilakukan agar tidak menimbulkan bahaya.

5 dari 5 halaman

4. Aktivitas Suku di Pulau Sentinel

Lalu, bagaimana cara penghuni pulau Sentinel bertahan hidup?

Sama seperti manusia lainnya, mereka melakukan aktivitas. Mereka biasanya membangun gubuk-gubuk berbentuk pondok tanpa dinding samping dan lantai.

Gubuk-gubuk itu dibangun menggunakan kayu dari pohon serta dedaunan. Dalam satu gubuk, biasanya akan dihuni oleh tiga atau empat orang.

Ukuran rumah mereka sekitar 12 meter persegi. Untuk bertahan hidup, mereka akan berburu, memancing dan mengumpulkan tanaman liar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.