Sukses

Karya Komikus Indonesia untuk Mendiang Stan Lee

Meninggalnya legenda komik Marvel, Stan Lee, menimbulkan duka mendalam di hati para fans, termasuk para komikus Indonesia.

Liputan6.com, Washington DC - Para penggemar komik di seluruh dunia tiba-tiba berduka atas kepergian Stan Lee, legenda komik Marvel sekaligus sosok genius yang menciptakan karakter-karakter superhero ikonik, seperti Spider-Man, Iron Man, Hulk, dan Black Panther.

Tidak hanya ide-ide fantasi cemerlangnya dalam menghasilkan karakter-karakter dengan kekuatan super, tetapi juga kemunculannya sebagai kameo dalam film-film superhero Marvel, antara lain Ant-Man and the Wasp, Doctor Strange, dan Avengers: Age of Ultron.

Hasil-hasil karya Stan Lee tidak hanya dicintai oleh para penggemarnya, namun juga menginspirasi para komikus di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Setelah mendengar kabar bahwa ia telah mengembuskan napas terakhirnya, komikus Mike Kusika langsung menggarap sebuah komik sebagai tanda penghargaan untuk mengenang Stan Lee dan seniman komik andalannya, Jack Kirby, yang juga telah tiada.

Bersama Stan Lee, Jack Kirby pun sudah menciptakan karakter-karakter terkenal, antara lain Fantastic Four, X-Men, Thor, dan Doctor Doom.

Komik daring sebanyak dua lembar yang diunggah lewat akun @mikekusika di Instagram ini, menggambarkan Stan Lee dan Jack Kirby yang akhirnya bisa bertemu kembali di 'dunia lain'.

"Kalau saya sih karena saya fans Stan Lee dan Jack Kirby juga, jadi saya membuat ceritanya ada Jack Kirbynya, karena karakter-karakter Marvel sebenarnya diciptakan Stan Lee bersama beberapa penulis dan artis juga, salah satunya yang paling besar influence-nya adalah goresan-goresan Jack Kirby," ujar Mike Kusika saat dihubungi oleh VOA Indonesia, yang dikutip Liputan6.com pada Sabtu (17/11/2018).

Menurut Mike, Stan Lee adalah penulis yang genius.

"Karakter superhero di Marvel Universe itu rata-rata sangat membumi, manusia biasa yang punya kelemahan, kadang berbuat salah. Tapi itu yang menarik. Melihat bagaimana perjuangan karakter-karakter itu unleashed the hero within," tambahnya.

Komikus sekaligus line artist Alti Firmansyah yang banyak terlibat dalam penggarapan komik-komik Marvel seperti "X-Men '92", "The Unbelievable Gwenpool", "Thor vs Hulk", dan serial komik "Marvel Rising", mengaku sedih mendengar kabar wafatnya Stan Lee.

Melalui akun Instagramnya @altifirmansyah, ia menggambar sosok Stan Lee dengan pose andalan seperti Spiderman.

"Selama ini aku terlalu fokus pengen masukin unsur lokal aja di dalam komik-komik Marvelku. Jadi aku enggak pernah bikin kameo almarhum and I feel terribly bad about it," papar Alti yang pernah menggambar peta Indonesia di badan Deadpool untuk salah satu komik, di mana ia ikut terlibat dalam penggarapannya.

Bagi Alti, dunia komik tidak akan seperti sekarang tanpa adanya seorang Stan Lee.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komikus Lainnya

Lain halnya dengan komikus Iskandar Salim. Saat mendapat berita mengenai kematian Stan Lee, ia langsung berniat untuk membuat tribute art, mengingat kreasi Stan Lee sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Karya seni tersebut ia unggah lewat akun miliknya di Instagram @komikfaktap.

 
 
 
View this post on Instagram

We were once a kid, invincible, can stick to the wall, shoot web from wrist. Thank you Stan Lee. Excelsior! #StanLee #Excelsior #RIPStanLee

A post shared by FAKTAP (@komikfaktap) on

"Saya menggambarkan seorang anak laki-laki memakai topeng Spider-Man dengan pose khasnya. Di belakangnya adalah Stan Lee dengan gaya menembakkan jaring laba-laba. Selain nostalgia, juga seolah-olah ingin mengatakan, "never stop playing and having fun," berapa pun usia kita," jelas Iskandar saat menggambarkan hasil kreasinya kepada VOA Indonesia.

Iskandar mengaku bahwa Spider-Man adalah idolanya karena penampilannya yang unik dan berbeda.

"Saya ingat bagaimana saya bergaya Spider-Man memanjat tembok koridor rumah dengan gaya kayang, di bawahnya ada kasur untuk menahan jatuh. Juga menaiki atap rumah membayangkan diri sebagai seorang superhero, sampai saya diadukan kenalan orang tua," lanjut pecinta karakter Spider-Man ini.

Selebriti papan atas Hollywood, terutama mereka yang pernah memerankan tokoh superhero ikut mengenang Stan Lee di media sosial.

Lewat Twitter, aktor Hugh Jackman yang memerankan tokoh Wolverine mengunggah fotonya bersama Stan Lee.

"Kami telah kehilangan sosok genius yang kreatif. Stan Lee adalah perintis dunia superhero. Saya bangga bisa menjadi bagian kecil dari warisannya dan bisa membantu memerankan salah satu karakter ciptaannya," cuitnya.

Pemeran tokoh Captain America, Chris Evans mengatakan sosok Stan Lee telah menginspirasi banyak orang.

"Tidak akan ada lagi sosok seperti Stan Lee. Selama puluhan tahun ia memberi generasi tua dan muda petualangan, pelarian, hiburan, rasa percaya diri, inspirasi, kekuatan, persahabatan dan kebahagiaan. Dia menggambarkan cinta dan kebaikan dan akan meninggalkan kenangan di kehidupan banyak orang. Excelsior!!" ujarnya lewat Twitter.

Lantas, apa sebenarnya arti kata "Excelsior" yang adalah moto yang andalan Stan Lee? Kata ini diambil dari bahasa latin yang menginspirasi orang untuk terus maju dan menggapai yang lebih tinggi.

Moto ini pertama kali ia lontarkan pada pertengahan tahun 1960-an, saat masih mengisi kolom di Atlas Comics, sebelum Marvel Comics beroperasi.

Kata "Excelsior" dipilih oleh Stan Lee karena gerah dengan para kompetitornya yang selalu meniru slogan-slogan yang selalu ia tulis di akhir kolomnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.