Sukses

Usai Boikot CNN, Donald Trump Ancam Wartawan Lain di Gedung Putih

Donald Trump mengancam untuk melarang wartawan lain meliput di Gedung Putih, pascainsiden pemboikotan Jim Acosta.

Liputan6.com, Washington DC - Donald Trump membantah video pertengkarannya dengan koresponden CNN, Jim Acosta, saat menggelar jumpa pers di Gedung Putih pada Rabu, 7 November 2018. Rekaman yang dibagikan oleh Gedung Putih itu, menurut Trump, telah dimanipulasi oleh media.

Cuplikan tersebut diketahui telah diunggah di Twitter oleh juru bicara Istana Kepresidenan, Sarah Sanders, untuk 'menyerang' Acosta.

Sanders menyebut bahwa si juru warta tersebut telah melecehkan karyawan magang wanita ketika ia mencecar Trump dengan pertanyaannya. Sanders juga menilai, Acosta telah mencoba memberikan perlawanan terhadap asisten muda itu.

Analisis yang dilakukan oleh tim dari media Inggris, The Independent, menunjukkan bahwa video tersebut telah diedit untuk diberhentikan (freeze) menjadi tiga frame oleh pihak Gedung Putih, sehingga tangan Acosta tampak seolah mendorong lengan staf perempuan itu.

Menanggapi pertanyaan para jurnalis sebelum terbang ke Paris untuk memperingati akhir Perang Dunia I, Trump bersikeras bahwa video tersebut belum 'diubah'.

"Tidak ada yang memanipulasinya, beri aku waktu untuk menjelaskan," tukasnya seperti dilansir dari The Independent, Sabtu (10/11/2018). "Itu hanya pelaporan yang tidak jujur. Apa yang ditayangkan dalam video sudah sangat jelas (close up)."

"Aku menontonnya, aku mendengarnya, tadi malam. Mereka (staf berwenang Gedung Putih) membuat video itu terlihat lebih dekat, mereka menunjukkannya dari dekat, dan dia (Acosta) tidak baik kepada anak magang tersebut," Donald Trump berkilah.

Di samping itu, Trump menganggap Jim Acosta, yang kini diboikot dari peliputan di Gedung Putih, sebagai pria yang kasar, sangat tidak profesional dan "bukan orang cerdas". Trump juga mengancam awak media lainnya bahwa mereka bisa kehilangan akses serupa, jika mereka tidak menaruh rasa hormat padanya.

Donald Trump diketahui telah lama berseteru dengan CNN dan menuduh saluran televisi Amerika Serikat tersebut hanya menayangkan "berita palsu". Ia pun mengancam akan mencabut lisensi siaran dari outlet berita yang kontennya tidak ia sukai.

Pernyataan Trump ini memicu kemarahan terhadap seluruh media di Negeri Paman Sam. Sejumlah jurnalis menganggap bahwa pemerintah AS saat ini adalah musuh rakyat.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, CNN menggarisbawahi bahwa pelarangan yang dilimpahkan kepada korespondennya, dilakukan oleh Trump sebagai pembalasan atas pertanyaan Acosta yang menantang selama konferensi pers. Acosta melayangkan soal kafilah migran yang menuju ke AS dari Amerika Tengah.

"Keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini merupakan ancaman bagi demokrasi kita dan negara ini layak mendapatkan yang lebih baik. Jim Acosta mendapat dukungan penuh dari kami," tulis CNN.

 

Saksikan videonya berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Adu Mulut di Konpers

Sebelumnya, Gedung Putih memboikot akses wartawan media ternama Amerika Serikat, CNN untuk meliput di sana. Penangguhan akses tersebut terjadi usai terjadi adu mulut dalam sesi tanya jawab dengan Presiden AS Donald Trump.

Seperti diberitakan BBC, Kamis 8 November, seorang staf perempuan Gedung Putih mencoba merebut mikrofon yang dipegang Jim Acosta dari CNN saat konferensi pers pada Rabu 7 November. Sementara sang jurnalis berusaha mengajukan pertanyaan kedua kepada Donald Trump.

Juru bicara resmi Gedung Putih, Sarah Sanders membenarkan bahwa akses liputan Jim Acosta dihapus. Wartawan CNN itu disebut "orang kasar, mengerikan" oleh Trump pada konferensi pers hari Rabu.

Video kejadian itu dengan cepat beredar di dunia maya.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter, Sarah Sanders mengomentari insiden tersebut.

"Fakta bahwa CNN bangga dengan cara perilaku karyawan mereka tidak hanya menjijikkan, itu adalah contoh dari tidakan keterlaluan mereka untuk semua orang, termasuk kepada wanita muda yang bekerja di Gedung Putih," tulis Sarah Sanders.

"Sebagai akibat dari insiden hari ini, Gedung Putih melarang akses masuk wartawan yang terlibat sampai pemberitahuan lebih lanjut."

Jubir Gedung Putih itu kemudian berbagi klip insiden itu, mengatakan mereka "tidak akan menoleransi perilaku yang tidak pantas didokumentasikan dengan jelas dalam video itu".

Sementara Acosta mengunggah twit mengatakan dia dihentikan oleh Secret Service di Gedung Putih. Ia dilarang masuk ke kantor kepresidenan AS itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.