Sukses

Teror Melbourne, Pelaku Tewas dan ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Teror di Melbourne, pelaku menikam tiga korban dan membakar sebuah mobil. ISIS mengklaim bertanggungjawab.

Liputan6.com, Melbourne - Pelaku teror di Melbourne, Australia yang membakar mobil dan menusuk tiga orang pada 9 November 2018 siang waktu setempat, tewas oleh tangan aparat. Pelaku meninggal setelah terlebih dahulu mendapat perawatan di rumah sakit.

Tersangka (31) ditembak setelah menghadapi petugas di jalan kota Melbourne yang sibuk, kata pihak berwenang. Usai dilumpuhkan aparat, ia kemudian dibawa ke rumah sakit --dengan pengawalan polisi-- dalam kondisi kritis. Namun, nyawanya tak terselamatkan.

Sementara itu, dari tiga korban yang ditikam pelaku, satu dalam kondisi kritis. Sisanya tidak dalam kondisi serius, namun, tetap dalam perawatan rumah sakit.

Kepolisian Negara Bagian Victoria, tempat kota Melbourne berada, resmi menyatakan serangan itu sebagai peristiwa terorisme. Namun, aparat belum merilis nama pelaku.

"Kami tidak percaya ada ancaman berkelanjutan pada tahap ini, tetapi tentu saja kami memperlakukannya sebagai insiden terorisme," kata Kepala Polisi Victoria, Graham Ashton, seperti dikutip dari BBC, Jumat (9/11/2018).

Ashton menambahkan bahwa tersangka, yang berasal dari Somalia, adalah seseorang yang telah masuk dalam radal polisi lokal dan intelijen federal. Orang itu, "punya kerabat yang juga menarik perhatian kami" kata Ashton.

Ia juga mengatakan bahwa kepolisian "belum mencari siapa pun lebih lanjut pada tahap awal ini." Namun diprediksi, polisi akan berupaya menemukan individu lain yang mungkin terlibat di baliknya.

Corong media kelompok teror ISIS, Amaq, mengklaim bertanggungjawab atas peristiwa penikaman dan pembakaran di Melbourne, dengan menyebut pelaku sebagai salah satu anggotanya. Namun, hal tersebut belum terkonfirmasi.

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian

Petugas awalnya dipanggil untuk melaporkan kebakaran mobil dekat Bourke Street, sebuah jalan ramai yang sibuk, sekitar pukul 16.20 waktu setempat (05:20 GMT), tepat sebelum jam sibuk sore hari.

Polisi kemudian menemukan bahwa kendaraan itu dikemas dengan tabung gas "ala barbekyu". Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan kendaraan itu menabrak bagin depan sebuah toko, dilalap api.

Meski terbakar, namun, kendaraan itu tidak meledak, kata polisi.

"Ketika orang yang ada di dalam kendaraan itu keluar dari mobil, mereka dihadang oleh laki-laki yang mengacungkan sebilah pisau dan mengancam mereka," kata Perwira Polisi David Clayton pada konferensi pers.

"Pada saat yang sama, orang yang lewat mengatakan bahwa anggota masyarakat telah ditikam."

Rekaman lain yang dibagikan di Twitter menunjukkan setidaknya dua petugas polisi yang menghadapi pria itu, yang mengacungkan pisau besar. Pada satu titik, rekaman itu menunjukkan masyarakat yang mencoba untuk membantu, menggunakan troli belanja untuk mendorong penyerang.

Muncul laporan bahwa pelaku menikam tiga orang. Tak satu pun dari tiga pria yang dilaporkan ditikam di lokasi itu telah resmi dinamai.

Namun Premier Tasmania Will Hodgman mengatakan di Twitter bahwa pebisnis lokal Rod Patterson termasuk di antara mereka yang diserang.

"Pria yang baik yang," kata Hodgman.

"Tidak mengherankan dia akan masuk untuk membantu orang lain. Kita semua berharap dia baik-baik saja."

Menurut Polisi Victoria, dua pria berusia 26 tahun dan 58 tahun dibawa ke rumah sakit dengan cedera yang mengancam nyawa.

Seorang petugas polisi juga dirawat di tempat kejadian.

Sampai berita ini turun, penyelidikan masih terus berlangsung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.