Sukses

Misteri Penampakan Pesawat di Hutan Kamboja, Bangkai Malaysia Airlines MH370?

Dilaporkan ada citra pesawat Malaysia Airlines MH370 di hutan Kamboja. Terlihat dua objek yang diklaim berukuran sesuai dengan dimensi untuk mesin Boeing 777 dan kokpit.

Liputan6.com, Phnom Penh - Seorang pilot yang menjadi penyelidik pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 mengklaim menemukan citra satelit dari bagian burung besi yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu. Penampakan mesin, ekor dan kokpit itu ditemukan jauh di dalam hutan Kamboja.

Seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (2/11/2018), Daniel Boyer mengklaim temuan bagian Malaysia Airlines MH370 tersebut berdasarkan pencarian dengan Google Earth, yang menemukan objek putih tak biasa hanya 16 km dari "lokasi kecelakaan", yang diidentifikasi oleh produser film Inggris Ian Wilson pada bulan lalu.

Boyer mengatakan, dua objek --satu berukuran 4,3 m x 2,7 m dan lainnya sepanjang 5,4 m-- sesuai dengan dimensi untuk mesin Boeing 777 dan kokpit.

"Saya tidak percaya ketika melihatnya. Pertama bagian kokpitnya bisa dilihat, dan sekarang ini," kata Boyer kepada The Star.

"Puing-puing pasti perlu diselidiki."

Temuan kedua ini diketahui setelah Wilson melihat "objek berbentuk pesawat" di hutan selatan ibu kota Kamboja Phnom Penh di Google Maps.

Citra yang memikat itu menjadi viral dan mendorong China menggunakan satelit luar angkasa untuk memperbesar wilayah itu, tanpa mengungkap apa pun yang menarik.

Tidak terpengaruh dengan hasil tersebut, Wilson dan saudaranya menyewa sebuah helikopter pada bulan lalu untuk mensurvei situs yang membuatnya penasaran, di daerah pegunungan dekat Chrok La Eang Waterfalls.

Kendati demikian, ia tak dapat melihat ke bagian yang diinginkan karena tertutup bagian dedaunan yang lebat.

Kedua saudara kandung itu kemudian menjelajah ke dalam hutan dengan sekelompok mantan prajurit Kamboja. Mereka menempuh perjalanan selama dua hari untuk mencapai koordinat yang tepat dari "gambar berbentuk pesawat".

Secara dramatis, Wilsons mengklaim bahwa kelompok itu dipaksa untuk kembali karena situs itu "dikelilingi oleh para penebang liar bersenjata yang terpengaruh kandungan crystal meth atau sabu-sabu".

Mereka juga diperingatkan tentang bahaya ranjau darat yang belum meledak yang tersebar di seluruh wilayah pencariannya.

Pakar penerbangan telah menyatakan skeptisisme tentang citra yang ditemukan Wilson, yang menunjukkan bahwa kemungkinan gambar yang tertangkap adalah pesawat yang melintas di atas hutan bukannya puing MH370.

Namun, para detektif online berpendapat bahwa "pesawat di hutan" telah difoto beberapa kali oleh satelit Google beberapa tahun setelah Malaysia Airlines MH370 menghilang, demikian menurut laporan The Sun.

Menurut Express.co.uk, jika penampakan bagian pesawat di hutan Kamboja itu benar adanya, berati MH370 tak menabrak laut. Kendati demikian hal tersebut belum dapat dipastikan.

Para detektif online itu mengklaim melihat "puing-puing" yang sama juga dari citra yang ditangkap pada Maret 2017 dan Desember 2015, mengesampingkan spekulasi bahwa itu hanyalah sebuah pesawat yang sedang terbang. 

Pengamat satelit lainnya mengklaim telah melihat sebentuk pesawat di hutan Kamboja pada Mei 2014.

Penerbangan Malaysia Airlines MH370 lenyap dari radar pada 4 tahun lalu, 8 Maret 2014 bersama 239 penumpang dan awak dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Sejumlah puing yang diklaim bagian dari Malaysia Airlines MH370 ditemukan hanyut di pulau-pulau di Samudra Hindia beberapa tahun setelahnya. Kendati demikian tak ada yang dapat menemukan tempat peristirahatan terakhir burung besi nahas tersebut.

"Laporan akhir" Malaysia tentang nasib pesawat nahas MH370 yang dirilis awal tahun ini, menyimpulkan bahwa para penyelidik tidak dapat mengesampingkan kemungkinan "campur tangan tidak sah oleh pihak ketiga".

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hilang Kontak 4 Tahun Lalu

Penerbangan Malaysia Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014 dengan 239 penumpang di pesawat selama penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Penerbangan pada 8 Maret 2014 pukul 12.14 pagi itu hilang kontak ketika berada dekat dengan Pulau Phuket di Selat Malaka.

Salah satu teori yang paling populer terkait penyebab pesawat celaka adalah bahwa jet itu jatuh ke Samudra Hindia tujuh jam setelah kontak terakhir dengan pengontrol lalu lintas udara di darat.

Teori lainnya adalah pesawat jatuh karena ada telepon penumpang yang tersambung selama empat hari setelah menghilang.

Sejauh ini baru ada dua keping puing yang dikonfirmasi pasti berasal dari MH370, ditemukan terdampar di garis pantai Afrika Selatan, Pulau Reunion, Mozambik dan Mauritius.

Laporan akhir dari Malaysia tahun ini mengatakan bahwa para peneliti tidak dapat mengesampingkan kemungkinan "campur tangan yang melanggar hukum oleh pihak ketiga".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.