Sukses

Lion Air JT 610 Jatuh Disebut Kecelakaan Pesawat Terburuk Tahun 2018

Dari sekian kecelakaan pesawat yang terjadi tahun 2018, tragedi Lion Air JT 610 jatuh pada Senin 29 Oktober disebut sebagai yang terburuk.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh ke Laut Jawa tak lama setelah lepas landas Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada Senin 29 Oktober pagi. Seluruh 189 orang di dalamnya dikhawatirkan tewas, meskipun upaya penyelamatan sedang berlangsung.

Pesawat nahas itu adalah jenis Boeing 737 Max 8 generasi terbaru, yang dikirim ke maskapai Lion Air pada Agustus tahun lalu.

Dikutip dari Business Insider pada Selasa (30/10/2018), penerbangan JT 610 disebut sebagai insiden fatal pertama yang melibatkan Boeing 737 Max 8, dan diperkirakan menjadi kecelakaan paling mematikan dalam penerbangan sipil sepanjang tahun ini.

Perkiraan di atas didasarkan penelusuran fakta kecelakaan aviasi yang terjadi sejak awal 2018 hingga pada kasus terakhir yang menimpa Lion Air JT 610.

Adapun kecelakaan aviasi paling serius yang terjadi di tahun ini adalah ketika sebuah pesawat angkut Ilyushin Il-76 yang dioperasikan oleh angkatan udara Aljazair --memuat personil militer dan keluarganya-- jatuh pada April lalu.

Meski kecelakaan itu menewaskan seluruh 257 orang di dalamnya, namun hal tersebut tidak dianggap sebagai insiden sipil, lantaran pesawat yang digunakan adalah milik institusi.

Sebelum jatuhnya Lion Air JT 610, insiden penerbangan sipil pertama tahun ini terjadi pada bulan Februari, ketika pesawat Saratov Airlines 703 jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Domodedovo Moskow. Seluruh 71 penumpang dan anggota awak di dalam kabin buatan Ukraina Antonov An-148 itu dilaporkan tewas.

Seminggu kemudian, Iran Aseman Airlines dengan nomor Penerbangan 3704, menggunakan pesawat udara regional ATR 72 turboprop, menabrak Gunung Dena di Iran, yang menewaskan seluruh 66 orang di dalamnya.

 

Simak video pilihan  berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa Kecelakaan Terjadi Sejak Awal Tahun

Beberapa kecelakaan penerbangan sipil juga dilaporkan terjadi sejak awal tahun 2018.

Pada bulan Maret, maskapai Bangla Airlines dengan nomor penerbangan 211 --menggunakan pesawat Bombardier Q400 Dash 8 turboprop buatan AS-- jatuh saat mendarat di Kathmandu, Nepal. Dari total 71 penumpang dan anggota kabin, 51 di antaranya dilaporkan tewas.

Selanjutnya di bulan April, kecelakaaan pesawat terburuk di AS sepanjang 2018 terjadi pada maskapai Southwest Airlines dengan nomor penerbangan 1380, yang terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah salah satu mesin meledak. Hal itu membuat beberapa kaca jendela pecah, dan hampir mengisap keluar segelintir penumpang.

Satu penumpang dilaporkan tewas akibat hantaman serpihan material pesawat, dan lebih dari seratus sisa penumpang lainnya mengalami luka bervariasi.

Pada bulan Mei, pesawat Cubana Airlines dengan nomor penerbangan 972 gagal lepas landas di Bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba. Hanya satu orang selamat dari total 113 orang di dalam kabin armada Boeing 737-200 yang sudah tua.

Meskipun beberapa insiden buruk terjadi, namun lembaga aviasi internasional menilai 2018 sebagai tahun yang relatif baik untuk penerbangan sipil, terutama mengingat bahwa lebih dari 4,1 miliar orang di seluruh dunia akan terbang hingga penghujung tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.