Sukses

Lemari Cinta... 5 Cara Kreatif Raja Zaman Kuno Sembunyikan Cinta Terlarang

Inilah cara kreatif yang dilakukan para raja atau penguasa pada zaman dahulu kala untuk menyembunyikan cinta terlarang mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Di zaman kuno, bangsawan tersohor dan raja-raja dikenal tidak hanya memiliki satu istri sah, jumlahnya banyak. Ini adalah sesuatu yang wajar di sebuah kerajaan.

Kesetiaan para penguasa ini pun patut dipertanyakan, sebab meski telah menikah berkali-kali, masih saja ada di antara mereka yang menyembunyikan cinta terlarangnya alias selingkuhan.

Semisal, para penguasa dinasti Eropa, kepala Gereja Katolik, raja dan ratu dari berbagai penjuru dunia --banyak di antara mereka dikenal karena suka "menyimpan" wanita, namun tak terendus publik atau rakyatnya.

Akan tetapi, rasa malu karena terjerumus ke lubang perzinahan adalah aib besar, sebab seorang pemimpin harus bisa memberi teladan baik kepada pengikutnya: ia harus menjadi sosok hangat yang penuh cinta kasih dan bertanggung jawab secara moral kepada keluarganya.

Jadi, bagaimana cara mereka dalam mengatasi standar ganda seperti itu? Mengutip laman Vintage.com, Kamis (27/9/2018), para penguasa ini memilih untuk tetap menjalin tali asmara dengan gundik secara diam-diam, dari mulai kamar rahasia hingga "jalan tikus" menuju istana kerajaan atau tempat tinggal.

Berikut 5 cara kreatif yang dilakukan penguasa pada zaman dahulu kala untuk "menyelundupkan" cinta terlarangnya ke hunian mereka.

 

Saksikan video ilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Kursi Terbang Louis XIV

Dinasti Bourbon Prancis dikenal sebagai salah satu keluarga kerajaan paling kuat dan paling berpengaruh di Eropa. Kekuatan politik sang penguasanya --sepanjang sejarah-- tidak boleh disepelekan. Ini adalah "makanan" sehari-hari para raja Prancis untuk mendefinisikan kokohnya pemerintahan mereka.

Namun di satu sisi, banyak anekdot muncul tentang penguasa dan gundik mereka, begitu pula dengan Louis XIV yang memerintah Prancis dari 1715 hingga 1774.

Agar tak ketahuan ketika menyelundupkan selingkuhan ke kediamannya, raja terpaksa melakukan trik konyol. Ia menciptakan salah satu elevator penumpang pertama di dunia yang disebut "kursi terbang".

Kursi "ajaib" ini berbentuk tabung dengan tinggi sekitar 4 meter yang dipakai raja untuk mengangkut simpanannya ke rumah pribadinya. Desainnya menyerupai lemari kecil dan disematkan tali gantung di bagian dalamnya. Untuk menaikkan atau menurunkan "kursi", raja akan menarik tali dengan mengaktifkan mesin yang diprogram secara kuno di dalam tabung tersebut.

Louis mempekerjakan salah satu ahli mesin kepercayaannya, Blaise-Henri Arnoult, untuk membuat "kursi terbang" itu dan rancangannya disebut sangat efektif. Cara ini memungkinkan gundiknya masuk melalui balkon rumah.

3 dari 6 halaman

2. Petit Trianon Marie Antoinette

Trianon merupakan salah satu dari dua istana kecil yang berada di taman besar di Versailles, Prancis. Trianon yang lebih besar dibangun oleh Louis XIV pada 1687, yang lebih kecil dibangun oleh Louis XV 1762-68, dan digunakan pertama kali oleh Nyonya Madame du Barry (1743-93) dan kemudian oleh Marie Antoinette.

Seiring berjalannya waktu, Versailles menjadi pusat seluruh kehidupan istana di Prancis. Tidak mengherankan bahwa di sinilah Marie Antoinette memilih salah satu dari banyak chateaus (istana) yang digunakan sebagai tempat "persembunyiannya", namanya Petit Trianon (Trianon Mungil).

Mengambil inspirasi dari taman Inggris kala itu, Petit Trianon terdiri dari kolam dan gua buatan bawah tanah. Dua komponen ini menambah kesan romantis Petit Trianon. Suasana inilah yang dimanfaatkan Marie saat "tamu istimewanya" singgah.

Gua itu sendiri berfungsi sebagai jembatan di danau kecil yang berada di depan istana, tetapi gua ini juga menjadi tempat yang sempurna untuk pertemuan rahasia mereka --tempat di mana ciuman dapat dengan mudah luput dari perhatian para informan suami Marie.

4 dari 6 halaman

3. Lemari Cinta George IV

Agaknya, semua orang akrab dengan trik "lorong rahasia di balik rak buku". Cara ini umum ditampilkan dalam film-film fiksi.

George IV, Raja Inggris yang memimpin dari 1820 hingga 1830, adalah orang yang menerapkan siasat tersebut di kediamannya di Chatsworth House.

Bagian di belakang rak buku menghubungkan kamarnya dengan kamar Maria Fitzherbert, kekasih gelapnya yang juga tinggal di mansion itu. Dia akan menyambut gundiknya melalui lemari yang tersembunyi di terowongan itu.

5 dari 6 halaman

4. Terowongan Cinta Charles II

Beda halnya dengan George IV, pendahulunya yang tersohor pada Abad ke-17, Charles II, mencari cara lain untuk "bersenang-senang" dengan rakyat biasa, tanpa direcoki oleh rombongan pelayan, penasehat dan bangsawan.

Charles II membuat jalan rahasia --yang diduga menghubungkan Istana St. James di Pall Mall ke sebuah pabrik anggur yang terletak di sekitar sudut jalan St. James.

Pabrik anggur yang terkenal dan kuno Berry Bros and Rudd telah berdiri selama berabad-abad. Di bawahnya tersimpan terowongan yang rumit.

Rumor mengatakan bahwa Charles sering mengunjungi pabrik anggur itu melalui terowongan rahasia tersebut, di mana ia sering menggunakan jasa rumah bordil untuk bertemu dengan pelacur-pelacur kota. 

6 dari 6 halaman

5. Passetto di Borgo Paus Alexander VI

Rodrigo de Borgia, yang menjadi Paus Alexander VI pada tahun 1492, adalah Paus yang paling terkenal dari semua pemimpin Gereja Katolik Roma. Memiliki kekasih atau pasangan bagi Paus adalah sesuatu yang tidak dianjurkan dalam ajaran keyakinan mereka. Namun, beda halnya dengan Paus Alexander VI. Kala itu, ia paling dikenal karena intriknya.

Paus Alexander ternyata sangat tertarik dengan wanita berparas cantik. Ia pertama kali menjalin hubungan gelap dengan Vannozza dei Cattanei dan dikaruniai empat anak. Terlepas dari stigma sosial, Alexander VI mau mengakui keempat buah hatinya itu, meskipun anak-anaknya lahir di luar nikah.

Setelah itu, ia mulai berselingkuh dengan Giulia Farnese, yang merupakan istri seorang bangsawan paling berpengaruh dari keluarga Orsini. Ini juga menjelma menjadi hal yang kontroversial.

Untuk menghindari deteksi dari sanksi dari Vatikan, Paus membangun rute rahasia bernama Passetto di Borgo. Awalnya jalur ini dibangun pada 1277 untuk memungkinkan pelarian cepat bagi Paus --jika dirinya sedang berada dalam keadaan genting atau menemui Farnese "The Bride of Christ".

Rute ini adalah lorong sempit sepanjang 2.600 kaki yang mengarah dari Kota Vatikan ke dalam Benteng Sant'Angelo --benteng tradisional Kepausan yang berfungsi sebagai pertahanan terakhir jika terjadi serangan ke Roma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.