Sukses

Perdana, Ratu Elizabeth II Restui Pernikahan Sesama Jenis di Keluarga Kerajaan Inggris

Pertama dalam sejarah keluarga Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II merestui pernikahan sesama jenis.

Liputan6.com, London - Ada beberapa pernikahan di tahun 2018 yang digelar oleh keluarga Kerajaan Inggris. Di luar semarak upacara mengikat janji suci Pangeran Harry pada Meghan Markle dan persiapan Putri Eugenie menikah di bulan Oktober mendatang, kini Istana Buckingham mengumumkan perkawinan sepupu Ratu Elizabeth II, Lord Ivar Mountbatten.

Berbeda dengan pernikahan pada umumnya, Mountbatten menikahi pasangan sesama jenisnya, seorang pria Skotlandia yang juga direktur penerbangan bernama James Coyle pada Sabtu 22 September.

Menurut laporan Daily Mail, sebagaimana dikutip dari Asia One pada Kamis (27/9/2018), pernikahan tersebut menjadi bersejarah karena merupakan pernikahan sesama jenis yang pertama kalinya direstui oleh keluarga Kerajaan Inggris.

Dalam beberapa foto yang disiarkan oleh media-media lokal Inggris, kedua pengantin pria mengenakan mantel beludru dengan potongan setelan resmi khas Britania.

Kedua pria tersebut berusia pertengahan kepala lima dan sempat terpisah lama sebelum bertemu kembali pada 2014 di resor Pegunungan Alpen Swiss Verbier.

Sebelumnya, Mountbatten sempat menikah dengan Penelope Anne Vere Thompson--lebih dikenal sebagai Lady Penny Mountbatten--pada 1994 silam. Keduanya bercerai secara damai pada 2011 dan memiliki tiga putri, yaitu Ella (22), Alix (20), dan Luli (16).

Mountbatten mengaku sebagai biseksual dua tahun lalu dan menyatakan telah menemukan cinta serta dukungan dari keluarganya. Di hari pernikahannya kali ini, seluruh anaknya dilaporkan hadir memberikan senyuman bersama dengan mantan istrinya.

Sebanyak 60 tamu hadir dalam upacara tertutup di sebuah kapel di kawasan pedesaan eksklusif Bridwell Park, yang merupakan bekas rumahnya dan Penny.

"Terima kasih sebesar-besarnya kepada tiga gadis cantik saya karena sangat pengertian. Tanpa dukungan mereka, hal ini tidak akan pernah terjadi. Dan akhirnya, terima kasih terbesar kepada James karena sudah (menjadi pasangan) sempurna," ujar Mountbatten dalam sambutannya.

Meski direstui oleh pihak Istana Buckingham, tidak ada satu pun anggota inti Kerajaan Inggris yang datang ke pernikahan Mountbatten. Ratu Elizabeth II hanya menyampaikan ucapan selamat dalam sebuah surat yang disampaikan melalui salah seorang pelayan pribadinya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketidakyakinan Orientasi Seksual Masyarakat Inggris

Sementara itu, sebuah studi ilmiah terbaru mengungkapkan fakta bahwa seperempat penduduk Inggris mengaku tidak begitu yakin dengan orientasi seksual mereka.

Ketidakyakinan yang dikenal dengan julukan "seksualitas cair" itu menandakan bahwa seseorang mengidentifikasikan diri "tidak benar-benar lurus" pada skala Kinsey Sale, yakni penilaian terhadap tujuh varian seksualitas, mulai dari "eksklusif heteroseksual" hingga"eksklusif homoseksual".

Penelitian yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa 26 persen orang dewasa di Inggris mengaku berbeda saat merasakan orientasi seksual, yang menandakan mereka bisa menjadi heteroseksual ataupun homoseksual, atau umum disebut abu-abu.

Dikutip dari Indy 100, fenomena ini meningkat menjadi sepertiga ke angka 35 persen, pada seksualitas mereka yang berusia 35-44 tahun, dan dua kali lipatnya pada kelompok dewasa usia 18-24 tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset sosial YouGov ini menyasar pada 2.000 responden, yang terbagi dalam tiga kelompok usia dewasa, di mana ditemukan fakta lain bahwa ukuran skala lebih bisa menjelaskan kondisi seksualitas seseorang, dibandingkan hanya melabeli heteroseksual dan homoseksual.

Temuan ilmiah ini berbeda jauh dengan data yang disusun oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) pada 2016. Lembaga tersebut menemukan bahwa hanya dua persen dari populasi orang dewasa di Inggris, yang teridentifikasi sebagai kelompok di luar heteroseksual, atau sekitar satu juta jiwa.

Adapun hasil yang ditemukan dalam penelitian ilmiah di atas adalah sekitar 17 juta jiwa, atau kurang lebih seperempat dari total penduduk Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.