Sukses

Kru Pesawat Lupa Atur Tekanan Udara Kabin, Hidung Para Penumpang Berdarah

Puluhan orang penumpang mengalami mimisan akibat kru pesawat di India lupa mengatur tekanan udara kabin.

Liputan6.com, Jakarta Puluhan penumpang di sebuah pesawat India mengalami mimisan dan cedera ringan lainnya, akibat kru penerbabangan lupa mengatur tekanan udara kabin.

Penerbangan Jet Airways dari Mumbai ke Jaipur itu terpaksa menurunkan masker oksigen, sebelum kemudian melakukan pendaratan darurat setelah 45 menit terbang pada Kamis pagi.

Dikutip dari The Guardian pada Kamis (20/9/2018), seluruh penumpang mengeluh guncangan yang menyakitkan, termasuk sekitar 30 di antaranya mengalami sakit kepala atau mimisan.

Maskapai terkait mengkonfirmasi insiden itu dan mengatakan seluruh 166 penumpang pesawat berada dalam kondisi aman.

"Pertolongan pertama diberikan kepada beberapa penumpang yang mengeluh sakit telinga, hidung berdarah, dan lain-lain," kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Awak kokpit penerbangan telah dilepas dari tugas yang dijadwalkan sambil menunggu penyelidikan," lanjutnya menjelaskan.

Beberapa penumpang mengunggah rekaman video di media sosial, yang menunjukkan masker udara tergantung di langit-langit, dan mengklaim bahwa mereka tidak diberi penjelasan oleh kru penerbangan, tentang kondisi yang sebenarnya terjadi di dalam kabin pesawat Boeing 737 itu.

Lima penumpang dirawat di rumah sakit Mumbai. "Para pasien sedang dievaluasi oleh petugas THT kami," ujar Rajendra Patankar, kepala operasi di rumah sakit Dr Balabhai Nanavati, mengatakan kepada harian Indian Express.

"Mereka menderita barotrauma telinga karena perubahan tekanan udara," jelasnya.

Patankar mengatakan bahwa kelima korban berada dalam kondisi stabil, dan telah disarankan untuk menghindari perjalanan udara selama seminggu.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Kondisi Layak Bernapas

Udara di dalam pesawat terbang di ketinggian jelajah (sekitar 36.000 kaki di atas permukaan laut) biasanya ditekan untuk mensimulasikan kondisi layak bernapas di sekitar ketinggian 8.000 kaki.

Penurunan tekanan udara yang cepat menyebabkan udara di dalam telinga tengah dan sinus, bergerak cepat menyamakan dengan lingkungan sekitarnya. Apabila hal ini terjadi berkelanjutan, maka akan memicu sakit kepala dan mimisan.

Sebelumn kasus ini, Jet Airways sempat menangguhkan dua orang pilot selama lima tahun pada bulan Januari, setelah pilot pria menampar kopilot wanita selama penerbangan dari London ke Mumbai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.