Sukses

Korut-Korsel Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah Bersama Olimpiade 2032, Saingi Indonesia?

Korea Utara dan Korea Selatan akan mencalonkan diri menjadi tuan rumah bersama Olimpiade 2032.

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara dan Korea Selatan akan mencalonkan diri menjadi tuan rumah bersama Olimpiade 2032. Kedua negara mengumumkan hal itu pada Rabu, 19 September 2018.

Pencalonan sebagai tuan rumah bersama Olimpiade menjadi bagian rencana ambisius guna memperkuat hubungan diplomatik yang makin mencair. Hal tersebut dipicu oleh gelaran Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan awal tahun ini, seperti dilaporkan kantor berita AFP, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (20/9/2018).

Ide menjadi tuan rumah bersama Olimpiade tertuang dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan puncak di Pyongyang antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

"Korea Selatan dan Utara setuju untuk secara aktif berpartisipasi bersama di kompetisi internasional, termasuk Olimpiade Musim Panas 2020 dan bekerja sama untuk mencalonkan diri untuk tuan rumah bersama Selatan-Utara Olimpiade Musim Panas 2032," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Sejauh ini, belum ada rincian selanjutnya mengenai usulan dari Korea Utara dan Korea Selatan tersebut.

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia untuk Olimpiade 2032

Sebelumnya, seluruh rakyat Indonesia hingga publik internasional dibuat takjub dengan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Sinyal positif itulah yang membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo percaya diri untuk mengajukan bidding tuan rumah Olimpiade 2032.

"Indonesia yakin dan mampu menjadi tuan rumah untuk perhelatan yang lebih besar. Oleh sebab itu, Indonesia berencana secepatnya untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah Olimpiade pada tahun 2032," kata Joko Widodo.

Pernyataan bernada ambisius itu keluar langsung dari mulut Presiden Joko Widodo ketika menjamu Ketua Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, di Istana Bogor, beberapa saat sebelum upacara penutupan Asian Games 2018. Jokowi tentu saja dengan sadar dan tak terjebak dalam lamunan siang hari ketika mengucapkan kalimat tersebut.

Presiden ke-7 Indonesia itu tentu saja punya beberapa pertimbangan sehingga berani mendeklarasikan Indonesia untuk mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade edisi 14 tahun ke depan itu. Kepercayaan diri Jokowi mengacu pada kesuksesan Indonesia menggelar Asian Games 2018.

Bermodalkan anggaran Rp 30 triliun, Indonesia mampu menaikkan derajat bangsa melalui Asian Games. Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah mengatakan kalau jumlah anggaran tersebut dibagi ke dalam tiga aliran dana, yakni biaya penyelenggaraan, pembangunan infrasturuktur, dan sarana transportasi.

"Biaya untuk infrastruktur hampir Rp 7 triliun. Kemudian, perbaikan di Palembang dan DKI Jakarta hampir Rp 3 triliun. Keseluruhannya menjadi Rp 10 triliunan," kata Jusuf Kalla ketika itu.

Sejumlah venue dipugar agar lebih kekinian dan modern. Gelanggang olahraga baru bertaraf internasional pun dibangun. Dana tersebut mengalir untuk membangun tiga tower Wisma Atlet yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Untuk transportasi, dana mengalir untuk pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang dan Jabodetabek. Selain itu, juga ada pembangunan sarana transportasi lainnya, yaitu Mass Rapid Transit (MRT). Namun begitu, baru LRT yang di Paliembang yang beroperasi untuk Asian Games.

Anggaran besar yang dikucurkan pemerintah ternyata tak sia-sia. Asian Games 2018 berjalan lancar. Para atlet menikmati kompetisi ketika berlaga di venue-venue yang sudah berstandar internasional.

Presiden Olympic Committee of Asia (OCA), Sheikh Fahad Al-Sabah, bahkan tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Indonesia pada pidatonya di upacara penutupan Asian Games 2018. Pria asal Kuwait itu juga siap membantu Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

"Terima kasih Indonesia. Kami sedih harus meninggalkan negeri indah ini. Namun, kami juga akan meninggalkan banyak kenangan. Terima kasih sudah membuat Asian Games ini menjadi nyata. Terima kasih atas keramahan kalian dan Indonesia juga punya kemampuan menggelar event internasional (lainnya)," kata Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah.

Pujian akan pencapaian kesuksesan Asian Games 2018 terasa wajar untuk menjadi tolok ukur menggelar Olimpiade 2032. Meski demikian, Indonesia masih harus meningkatkan berbagai aspek agar siap menggelar event olahraga yang lebih besar lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.