Sukses

Usai Hantam Filipina, Topan Mangkhut Bergerak Menuju Hong Kong dan China

Topan Mangkhut nan dahsyat menuju ke arah Hong Kong dan pantai China selatan pada hari Minggu 16 September 2018.

Liputan6.com, Hong Kong - Topan Mangkhut nan dahsyat menuju ke arah Hong Kong dan pantai China selatan pada Minggu 16 September 2018, setelah menghantam Filipina dan menimbulkan kekacauan yang menewaskan sedikitnya 25 orang.

Topan tropis Mangkhut dianggap sebagai yang terkuat di kawasan Asia tahun ini, membawa angin kencang berkecepatan lebih dari 200 kilometer per jam, setara dengan badai kategori 5 skala Saffir-Simpson, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (16/9/2018).

Pihak berwenang Filipina mengatakan, sedikitnya 25 orang tewas, termasuk seorang bayi dan seorang balita. Kebanyakan dari mereka tewas akibat tanah longsor di daerah pegunungan. Itu juga menyebabkan sedikitnya 13 orang hilang.

"Tanah longsor terjadi ketika beberapa warga kembali ke rumah mereka setelah topan," kata koordinator penanggulangan bencana Francis Tolentino di Radio DZMM Filipina, menambahkan bahwa 5,7 juta orang telah terdampak, namun, sebagian besar telah bersiap. "Tidak peduli seberapa siapnya kita, itu semua ada batasannya."

Topan Mangkhut, nama Thailand untuk buah manggis khas Asia Tenggara, diharapkan bertolak sejauh 100 km ke selatan Hong Kong dan membelok ke barat menuju pantai provinsi Guangdong selatan China, dan Macau.

Hong Kong menaikkan sinyal bahaya topan ke No. 10, level tertinggi pada pertengahan pagi, ketika gelombang dahsyat menghantam daerah dataran rendah. Angin kencang juga mengguncang jendela di banyak gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.

Beberapa penduduk telah dievakuasi dari daerah dataran rendah, yang mana mereka terancam berhadapan dengan ombak besar akibat badai setinggi 3,5 meter.

Puluhan ribu pelancong memiliki rencana yang terganggu setelah bandara internasional Hong Kong membatalkan sebagian besar penerbangan. Sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Cathay Pacific, membatalkan banyak penerbangan akhir pekan ini lalu.

Tahun lalu, topan Hato, salah satu yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir, menghantam kawasan itu, menyebabkan sembilan kematian dan sejumlah kerusakan signifikan di Makau, memicu kecaman bahwa pihak berwenang belum mempersiapkan diri dengan baik jelang badai menerjang.

Kali ini, Makau telah berhati-hati, dengan para pejabat mengatakan pihaknya menutup perjudian kasino pada Sabtu malam dan Tentara Pembebasan Rakyat China siaga untuk bantuan bantuan bencana.

"Penangguhan ini untuk keselamatan karyawan kasino, pengunjung kota, dan penduduk," kata pemerintah Makau dalam sebuah pernyataan.

China telah memerintahkan sekitar 6.000 kapal untuk kembali ke pelabuhan, dan mengevakuasi ribuan pekerja tambang minyak lepas pantai demi meminimalisir korban dan kerusakan jelang Topan Mangkhut, kata kantor berita China, Xinhua.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Raja Badai

Topan Mangkhut, yang oleh media di Tiongkok disebut sebagai 'Raja Badai' diperkirakan akan mendarat pertama kali di Provinsi Guangdong, antara Kota Zhuhai dan Wuchuan di malam hari, kata pejabat cuaca.

Pelabuhan, kilang minyak dan pabrik industri di Guangdong telah ditutup. Akses ke beberapa area juga dibatasi sebagai tindakan pencegahan, kata otoritas.

Badai telah memicu kekhawatiran tentang produksi gula di pabrik-pabrik di Guangdong, dengan potensi kenaikan harga sepanjang pekan depan. Guangdong memproduksi sekitar 1 juta ton, atau sepersepuluh hasil gula nasional.

Bandara di Kota Shenzhen telah ditutup sejak tengah malam, dan akan ditutup sampai 08.00 pagi (24.00 GMT) pada hari Senin 17 September. Di Guangzhou, jadwal penerbangan antara siang hari pada hari Minggu dan 08.00 pagi pada hari Senin telah dibatalkan.

Lebih dari 400 penerbangan juga dibatalkan di provinsi tetangganya, Hainan.

Topan Mangkhut akan membawa hujan lebat dan angin ke wilayah otonomi Guangxi Senin pagi, sebelum badai melemah menjadi badai tropis untuk mencapai barat daya Yunnan pada hari Selasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.