Sukses

Ledakan Gas di AS Picu Evakuasi Massal, 10 Orang Terluka

Puluhan ribu orang dievakuasi setelah ledakan gas memicu kebakaran yang melukai setidaknya 10 orang di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Boston - Sedikitnya sepuluh orang terluka dalam serangkaian ledakan gas yang mengguncang tiga wilayah hunian di utara Boston pada Kamis, 13 September 2018.

Seluruh warga di lingkungan terkait dievakuasi ketika regu pemadan kebakaran berupaya memadamkan api yang melahap setidaknya 39 rumah, dan mematikan saluran gas dan listrik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Polisi Negara Bagian Massachusetts mendesak semua penduduk yang rumahnya dilayani oleh jaringan pipa Columbia Gas di distrik Lawrence, Andover dan North Andover untuk mengevakuasi diri, di mana hal itu memicu kemacetan lalu lintas, serta kebingungan yang meluas, ketika warga dan pejabat setempat berjuang memahami apa yang terjadi.

"Itu tampak seperti Armageddon (film Hollywood tentang isu kiamat), dan benar-benar terjadi di depan saya," kata kepala pemadam kebakaran Distrik Andover, Michael Mansfield, sebagaimana dikutip dari Independent.co.uk pada Jumat (14/9/2018).

"Ada gumpalan asap yang datang dari (distrik) Lawrence di belakang (tempat tinggal) saya, dan saya bisa melihat gumpalan asap di depan sana, datang dari Kota Andover," lanjut Mansfield.

Gubernur Massachusetts, Charlie Baker mengatakan pemerintah negara bagian dan lokal sedang menyelidiki ledakan tersebut, namun menyatakan bahwa hal itu bisa memakan waktu beberapa hari atau minggu, sebelum mereka dapat memberikan keterangan pasti.

Beberapa jam setelah ledakan, perusahaan induk dari oprator layanan gas terkait mengeluarkan pernyataan singkat, yang mengatakan bahwa petugasnya masih melakukan pemeriksaan keamanan di area bencana.

"Prioritas pertama di tempat kejadian adalah memastikan keamanan pelanggan kami dan juga masyarakat sekitar," kata juru bicara perusahaan yang berbasis di kota Indiana, dalam sebuah pernyataan.

Pada Kamis malam, semua titik api berhasil dipadamkan, tetapi sebagian besar wilayah terkait mendadak sunyi dan gelap, ditinggal pergi penghuninya yang pergi mengungsi, setelah aliran listrik mereka dipangkas sementara waktu untuk mencegah kebakaran lebih lanjut.

Sekolah-sekolah di ketiga distrik tersebut diliburkan pada hari Jumat, karena sebagai besar digunakan sebagai lokasi penampungan sementara untuk penduduk yang mengungsi.

Sementara itu, pihak Rumah Sakit Umum Lawrence mengatakan bahwa salah seorang dari 10 korban luka dalam insiden ledakan gas, berada dalam kondisi kritis.

Badan Manajemen Kedaruratan Massachusetts menduga kebakaran disebabkan oleh jalur gas yang terlalu bertekanan, tetapi para penyelidik masih memeriksa kemungkinan penyebab pastinya.

Di lain pihak, Columbia Gas sempat mengumumkan akan meningkatkan kapasitas jalur gas di seluruh wilayah negara bagian Massachusetts, termasuk daerah tempat ledakan terjadi.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penduduk Kebingungan

Beberapa pejabat setempat menggambarkan situasi panik ketika penduduk bergegas mengungsi, banyak yang bertanya-tanya apakah rumah mereka akan meledak, dan memohon untuk mengambil barang-barang berharga.

Di North Andover, salah seorang tokoh masyarakat setempat, Phil Decologero mengatakan seluruh warga di lingkungannya berkumpul di jalan, takut masuk ke rumah mereka.

"Benar-benar situasi yang menakutkan, dan saya pikir sangat parah mengancam keamanan warga," ujar Decologero.

Rekaman video dari udara memperlihatkan beberapa rumah yang hancur lebur akibat ledakan gas. Terlihat pula sebuah cerobong asap runtuh menimpa sebuah kendaraan SUV yang diparkir di depan rumah rumah.

Segera setelah kebakaran pertama, Penasihat Kota Lawrence Marc Laplante memperingatkan warga di lingkungan Colonial Heights untuk mengungsi, tetapi mengatakan lalu lintas yang 'mendadak semrawut' menjadi kendala evakuasi.

"Orang-orang perlu keluar dari daerah ini dengan amam. Namun, sangat sulit karena lalu lintas menjadi sangat mengerikan," jelas Laplanet menggambarkannya dengan bergidik.

Joseph Solomon, kepala polisi setempat, mengatakan 20 hingga 25 rumah terbakar di Lawrence ketika dia menerima panggilan darurat. Dia mengatakan ada banyak kebakaran, di mana bahkan membuat orang-orang tidak bisa melihat langit sama sekali.

Ketiga distrik yang dilanda kebakaran akibat ledakan gas itu menampung lebih dari 146.000 penduduk, yang berjarak 26 mil (sektar 41 kilometer) di sebelah utara Boston, dekat perbatasan New Hampshire. Lawrence, distrik terbesar, adalah kawasan hunian yang dengan komposisi penduduk didominasi keturunan Latin, yakni dengan populasi sekitar 80.000 jiwa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.