Sukses

Ngeri, Dokter China Temukan Cacing Pita di Otak Pria Penggemar Daging Panggang

Dokter Wang Chunliang yang memimpin jalannya operasi mengatakan bahwa ada Spirometra mansoni, sejenis cacing pita di otak sang pasien.

Liputan6.com, Nanchang - Tim medis di sebuah rumah sakit China dapat bernapas lega setelah berhasil mengeluarkan cacing berukuran 10 cm dari otak seorang pasien yang mencintai makanan panggang.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Rabu (12/9/2018), pria yang diidentifikasi bernama Liu itu menjalani proses operasi di Rumah Sakit Afiliasi Universitas Nanchang, China.

Dokter Wang Chunliang yang memimpin jalannya operasi mengatakan bahwa ada Spirometra mansoni -- sejenis cacing pita -- di otak sang pasien.

"Cacing itu masih hidup dan telah berhasil kami keluarkan," ujar Wang.

"Cacing itu sangat kenyal dan berwarna putih," tambahnya.

Menurut Dokter Wang Chunliang, cacing itu bisa masuk ke dalam tubuh pasien lewat makanan yang ia konsumsi. Diyakini, itu semua bermula dari kebiasaan pasien yang doyan makan makanan yang dimasak setengah matang.

Kecintaan Liu pada makanan panggang, yang dia makan secara teratur, adalah kemungkinan penyebab masalahnya.

Guo Hui, Presiden Pusat Neuromedical Shanghai mengatakan kepada South China Morning Post, bahwa kasus semacam itu sering ditemukan di daerah-daerah yang persediaan airnya tidak sehat.

Ketika makanan dimasak dengan tidak benar dan matang, maka cacing dan telurnya akan masuk ke otak dan organ lain, seperti paru-paru.

"Karena otak menerima hampir seperempat dari pasokan darah tubuh manusia, kemungkinan cacing mencapai otak dan tinggal di sana relatif lebih tinggi daripada organ lain," kata Guo.

Sesampai di sana, cacing dapat mereproduksi dan merusak fungsi otak, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, pendarahan pada pembuluh darah, dan epilepsi.

Beruntung, pria China ini dapat diselamatkan dan tak merasakan sakit lagi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cacing Pita Ditemukan di Perut Penggemar Sashimi

Popularitas makanan khas Jepang terus meroket. Termasuk sashimi dan sushi yang berbahan ikan mentah. Makin banyak orang dewasa hingga anak-anak jadi penggemarnya.

Namun, Anda patut waspada, jangan sampai mengonsumsi ikan mentah yang terkontaminasi.

Seperti yang terjadi di Taiwan baru-baru ini. Seperti dikutip dari laman Daily Mail, seorang bocah berusia delapan tahun dibawa ke dokter. Ia mengaku mengalami gatal-galat pada bagian dalam perutnya.

Sebelumnya, pasien bersama keluarganya makan sushi di sebuah restoran di kota Taipei.

Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter menemukan cacing pita berukuran 2,6 meter di dalam perutnya.

Setelah operasi, bocah perempuan yang tak disebutkan namanya itu telah dinyatakan pulih.

Wang Zhijian, dokter anak yang memeriksanya mengatakan, telah ditemukan cacing pita jenis diphyllobothrium latum di dalam tubuh sang bocah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, diphyllobothrium latum adalah jenis cacing pita terbesar yang menyerang manusia, atau sering dikenal dengan sebutan cacing pita lebar.

Biasanya cacing pita ini akan berkembang di dalam tubuh ketika manusia mengkonsumsi daging babi, sapi, atau ikan mentah yang telah terkontaminasi.

Sementara itu, pihak keluarga mengaku bahwa anaknya gemar memakan sushi, terutama sashimi.

Shengyuan, dokter lain yang juga menangani bocah itu mengatakan, cacing pita itu telah bersarang di dalam tubuh sang anak selama lebih dari satu bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.