Sukses

7 Fakta Tersembunyi Putri Diana: Cinta Pertama hingga Hubungan dengan Mertua

Pernikahan Putri Diana dengan Pangeran Charles bukan kisah negeri dongeng tentang gadis biasa yang menikahi putra mahkota. Ada banyak hal yang disembunyikan.

Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan Putri Diana dengan Pangeran Charles bukan kisah negeri dongeng tentang gadis biasa yang menikahi putra mahkota Kerajaan Inggris Raya.

Faktanya, Diana bukanlah gadis biasa. Ia datang dari kalangan berdarah biru. Ayahnya, Edward John Viscount Althorp adalah putra satu-satunya Earl Spencer ke-7. Ibunya, Frances Ruth Burke Roche adalah putri bungsu Baron Fermoy ke-4.

Keluarga Spencer melayani Keluarga Kerajaan Inggris dari generasi ke generasi. Saat ayahnya mewarisi gelar Earl Spencer pada 1975, ia dikenal sebagai Lady Diana Spencer. Puri Althrop yang besar, megah, dan mewah menjadi tempat tinggal mereka.

Kisah cinta Charles dan Diana juga tak seindah dongeng. Tak berakhir bahagia. Pernikahan yang terjalin selama 15 tahun itu justru diwarnai pengkhianatan, persaingan, dan perselingkuhan di dua sisi.

Meski demikian, Diana yang tutup usia dalam kecelakaan tragis di Paris, Prancis pada tahun 1997 lalu masih terus dikenang. Dua putranya yang beranjak dewasa, Pangeran William dan Harry terus mengingatkan banyak orang akan sosok 'people's princess.

Kendati tak disukai keluarga kerajaan, tak ada yang bisa menafikan bahwa darah Diana mengalir di pembuluh para pewaris takhta Britania Raya, lewat dua putra dan tiga cucunya.

Dan, meski kisahnya terus diulang-ulang, ada banyak informasi tentang Putri Diana yang tak diketahui publik, berikut 7 di antaranya, seperti dikutip dari AOL.com, Sabtu (25/8/2018):

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

 Saksikan video terkait Putri Diana berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Cinta pertama

Balet adalah cinta pertama Diana. Saat kecil, ia belajar balet dan bermimpi bisa menari di panggung Royal Ballet.

Namun, tubuhnya yang terlampau tinggi jadi penghalang. Tinggi badan Putri Diana mencapai 180 cm. Meski demikian, hasrat menarinya tak pernah hilang, bahkan setelah menikahi Pangeran Charles pada 1981.

Ia dikenal sebagai sponsor English National Ballet, Dan pada 1985, ia mengejutkan para penonton, termasuk keluarga kerajaan yang hadir di Royal Opera House. Kala itu, Diana menari bersama teman sekaligus mantan Royal Ballet Principal, Wayne Sleep.

Diana hanya menarikan tari kontemporer selama tiga menit. Meski singkat, penampilannya bikin geger.

3 dari 8 halaman

2. Bukan pilihan pertama Charles

Pada akhir 1970-an, Charles dikenal sebagai playboy. Ia menghabiskan waktu dengan banyak perempuan seperti Lady Jane Wellesley, putri Duke of Wellington dan pewaris perusahaan bir, Sabrina Guinness.

Ia bahkan pernah melamar cucu mentornya, Lord Louis Mountbatten. Tapi ditolak.

Charles juga pernah dekat dengan Sarah Spencer, kakak Diana. Tak lupa, ada juga Camilla Shand yang menikahi Andrew Parker Bowles pada 1973. Meski cinta mati, perempuan yang sudah jadi istri orang itu tak mungkin ia gandeng ke altar.

Kehabisan pilihan dan di bawah tekanan, ia kemudian meminta masukan dari ibu suri dan juga Camilla. Keduanya sepakat, Diana adalah pasangan yang paling sesuai.

Charles pun melamar Diana pada 1981. Pernikahan mereka menjadi yang termegah dalam sejarah. Sebanyak 750 juta pasang mata menyaksikannya lewat televisi.

4 dari 8 halaman

3. Sumpah yang tak diucapkan Diana

Mayoritas pengantin kerajaan, termasuk Ratu Elizabeth II, Putri Margaret, dan Putri Anne mengucapkan sumpah pernikahan sebagaimana ditentukan dalam Buku Doa Anglikan (Anglican Book of Common Prayer) yang berasal dari tahun 1662.

Isinya, "Untuk mematuhinya, melayani, mencintai, menghormati, menjaga dia dalam sakit dan sehat."

Putri Diana memilih tak mengucapkan sumpah tersebut.

5 dari 8 halaman

4. Diana adalah model sampul yang populer

Foto Diana menghiasi sampul majalan People lebih dari 50 kali. Wajahnya juga ada di halaman muka Time delapan kali, Newsweek tujuh kali, lima kali di Vanity Fair, dan setidaknya sekali di Tatler, LIFE, Vogue, McCall’s, GoodHousekeeping, dan lainnya.

6 dari 8 halaman

5. Tak disukai Ratu Elizabeth

Meski datang dari keluarga berdarah biru, Diana bukan sosok yang dianggap pas untuk masuk ke lingkaran dalam istana, khususnya oleh sang ibu mertua, Ratu Elizabeth II.

"Dia tidak seperti kita semua," kata Ratu Elizabeth kepada para editor Fleet Street. "Dia masih sangat muda."

Dan, ketika Diana aktif dalam kegiatan sosial dan penggalangan dana untuk mereka yang hidup dengan HIV/AIDS, Ratu memintanya untuk mencari kegiatan yang lebih 'menyenangkan'. Tak jelas apa arti di balik itu.

Ratu Elizabeth juga dilaporkan mengomentari berita kematian Diana yang luar biasa heboh. "Seseorang harus meminyaki rem," itu yang konon dia ucapkan.

7 dari 8 halaman

6. Menderita bulimia

Pada 1995, sebuah pengakuan mengalir dari bibir Putri Diana. Dalam wawancara dengan BBC, ia mengungkap perjuangannya mengatasi bulimia.

Menurut Vogue, dia menjelaskan bahwa kepercayaan diri yang rendah dan stres akibat perpisahannya dengan Pangeran Charles berkontribusi pada gangguan pencernaan yang ia alami.

"Saya tak menyukai diri saya sendiri. Saya malu saya tidak bisa mengatasi tekanan. Saya menderita bulimia selama beberapa tahun, dan itu seperti penyakit rahasia. Ini adalah pola berulang yang sangat merusak. Itu adalah mekanisme pelarian saya."

8 dari 8 halaman

7. Komitmen pada kegiatan amal

Diana terkait dengan lebih dari 100 badan amal, demikian menurut Time. Ia menggunakan ketenaran dan statusnya sebagai anggota keluarga kerajaan untuk menarik perhatian warga dunia pada sejumlah isu seperti pencegahan HIV/AIDS, pendidikan, bahaya ranjau darat, dan para tuna wisma.

Ia bahkan melelang sejumlah gaunnya yang ikonik untuk menggalang dana sebesar US$ 5 juta untuk penanganan AIDS dan kanker payudara.

Dalam kunjungannya ke Indonesia pada November 1989 silam. Ia melakukan sebuah tindakan "terlarang".

Kala itu, Lady Di mengunjungi Rumah Sakit Sitanala di Banten, Indonesia. Tak menghiraukan imbauan dari para pejabat dan awak media, Princess of Wales nekat duduk di tempat tidur penderita kusta dan berjabatan tangan mereka.

Diana bahkan tak ragu menyentuh perban yang membungkus luka para pasien. Seperti dikutip dari BBC, tindakannya tersebut menuai pujian. Sebab, Diana membantu menepis mitos dan kabar bohong yang terlanjur menyebar soal penyakit kusta.

Mitos dalam masyarakat menyebutkan, orang-orang yang menderita penyakit ini terkena kutukan. Karena itu, pasien kerap dijauhi dan dikucilkan.

Namun, Ratu Elizabeth tampaknya tak senang dengan apa yang dilakukan menantunya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.