Sukses

Pendidikan hingga Persaingan, Ini 3 Penyebab Internet di Rusia Sangat Murah

Sedikitnya ada 3 hal yang menyebabkan harga internet di Rusia sangat murah.

Liputan6.com, Moskow - Harga layanan internet di Rusia merupakan salah satu yang terendah di dunia. Harga bulanan rata-rata untuk koneksi broadband adalah 9,93 dolar AS (Rp 144 ribu), sementara pengguna di Amerika Utara dan Eropa biasanya membayar tiga atau bahkan empat kali lebih mahal.

Masyarakat dunia menganggap bahwa biaya layanan internet di ibu kota Rusia, Moskow, sangatlah terjangkau. Kualitasnya sangat baik, bahkan di daerah seperti Chelyabinsk --sebuah kota di Ural-- serta di sebagian besar kota Siberia.

Mungkin juga, ini penyebab peretas Rusia sangat andal. Lagi pula, mereka memiliki koneksi internet yang sangat cepat dan murah.

Berikut ini penyebab murahnya harga layanan internet di Rusia seperti dilansir dari RBTH Indonesia, Jumat (24/8/2018).

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Tak Perlu Bayar Berlebih

Menurut beberapa penelitian, biaya layanan internet di berbagai negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan keseluruhan. Semakin kaya negara, semakin tinggi harganya.

Tidak mengherankan, AS, Swiss, Australia, dan negara-negara dengan standar hidup tinggi lainnya juga memiliki biaya Internet yang besar, karena penyedia layanan berpikir Anda mampu membayar. Jadi, Anda akan membayar lebih untuk bisa hidup di negara-negara tersebut.

Meski orang-orang kaya jumlahnya banyak di Rusia, pada umumnya penduduk negara tersebut banyak yang berjuang untuk hidup, dan karenanya mereka tidak ingin membayar lebih.

3 dari 4 halaman

2. Pendidikan Dorong Pengembangan

Faktor lain yang mempengaruhi harga layanan internet adalah jumlah gawai yang digunakan di negara ini: laptop, komputer pribadi dan telepon seluler. Masalahnya, Anda harus tahu cara menggunakannya, yang berarti Anda harus memiliki keterampilan dasar dan pendidikan.

Di negara-negara berkembang, seperti Meksiko atau Pakistan, banyak orang yang tidak dapat membaca atau menulis, apalagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk 'berselancar' di Google, mencari panduan "cara meretas pemilu AS".

Sejak zaman Soviet, pendidikan di Rusia telah diwajibkan untuk anak-anak usia dini. Sulit menemukan orang Rusia yang buta huruf.

Akibatnya, jumlah gawai yang digunakan di Rusia hampir sama seperti di negara maju. Permintaan tinggi untuk layanan internet mendorong perkembangan perusahaan yang menyediakan akses daring.

Sains dan teknologi di Rusia juga sangat kuat selama beberapa dekade, jadi ketika pada awal 1990-an internet mulai berkembang di sana, banyak orang yang melihat ini sebagai peluang dan mendirikan perusahaan mereka sendiri.

4 dari 4 halaman

3. Persaingan Menghasilkan Harga yang Lebih Rendah

Rendahnya permintaan di negara-negara miskin dan berpendidikan rendah menghambat perkembangan penyedia layanan internet, sehingga orang di sana punya lebih sedikit pilihan daripada di Rusia. Itulah persaingan: semakin banyak perusahaan di pasar, semakin rendah harganya.

Saat ini, Rusia memiliki ribuan penyedia layanan internet. Terlepas dari perusahaan terkemuka seperti Rostelecom, BeeLine, MTS dan Megafon, setiap wilayah memiliki banyak perusahaan lokal kecil. Di Moskow sendiri ada lebih dari 50 perusahaan Internet berbeda.

Tentu saja, banyak wilayah di Rusia yang memiliki koneksi yang 'mengerikan': bayangkan saja, kabel optik harus diletakkan melewati tundra. Itulah sebabnya, menurut statistik kecepatan internet rata-rata Rusia 11,8 Mb per detik, jauh tertinggal di belakang Korea Selatan, yang nomor satu di dunia dengan kecepatan 28,6 Mb per detik.

Meski begitu, infrastruktur di kota-kota Rusia cukup baru dan berkembang pesat karena adanya permintaan besar.

Dalam beberapa tahun terakhir, internet di Rusia mengalami kemunduran. LinkedIn diblokir karena tak sedia bekerja sama dengan pemerintah Rusia dalam penyimpanan data pengguna di pusat data lokal, dan upaya negara memblokir aplikasi pesan Telegram menghasilkan jutaan alamat IP yang diblokir.

Penyedia internet utama juga mencoba meningkatkan pangsa pasar mereka, namun sudah agak terlambat. Dengan permintaan yang begitu besar di pasar, hampir tidak ada tempat untuk monopoli. Dan peretas tidak ada hubungannya dengan hal ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.