Sukses

Berkat Makan Lebah, Pendaki Ini Selamat Setelah 6 Hari Tersesat di Gunung

Pria ini tersesat dan memakan lebah yang mengikutinya sepanjang waktu. Ia juga mengonsumsi buah berry liar.

Liputan6.com, Washington - Seorang pendaki yang hilang selama enam hari di Gunung St. Helens, Washington, Amerika Serikat berhasil bertahan hidup dengan makan lebah dan buah berry. Demikian informasi dari sang ibu.

"Lebah mengikutinya sepanjang waktu, jadi dia membunuh mereka dan memakannya," kata ibunda Matthew Matheny, Linda Matheny kepada wartawan, seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/8/2018).

Sherif Markus Cowlitz Mark S. Nelson mengatakan, Matthew Matheny dalam kondisi sadar dan bisa berbicara ketika tim penyelamat menemukannya pada Rabu 15 Agustus. Ia lalu diangkut dengan helikopter Life Flight ke rumah sakit.

"Dia bisa ditanyai saat ditemukan," kata Linda pada konferensi pers di luar Southwest Washington Medical Center, tempat putranya dirawat karena mengalami dehidrasi.

Selain memakan lebah dan buah berry, Linda Matheny juga amat bersyukur putranya pernah menjalani pelatihan medis sebagai perawat, menjadi anggota Pramuka dan memiliki fisik yang bugar. Semuanya itu telah membantu anak laki-lakinya bertahan hidup.

"Dia melakukan olahraga P90X, tertarik pada fitness dan kesehatan. Kemungkinan itulah yang menyelamatkannya," kata Linda.

Menurut Kantor Sheriff Cowlitz, Matthew dari Warren, Ohio terakhir kali terlihat sekitar pukul 07.00 pagi pada 9 Agustus. Dia mengunjungi temannya yang harus bekerja hari itu, jadi dia meminjam Subaru Outback abu-abu dan berencana menghabiskan beberapa hari berjalan kaki di sekitar Gunung St. Helens. Nahas, dia justru tersesat.

Teman-teman mengajukan laporan orang hilang ke Kantor Sherif Clark County ketika dia tak kunjung kembali.

Pada 11 Agustus, polisi mengatakan, seorang wakil Skamania County menemukan sebuah mobil di Blue Lake Trailhead di Cowlitz County dan Cowlitz County Search and Rescue bergegas melakukan pencarian dengan tim darat dan pesawat tak berawak.

"Matthew akhirnya akan ditemukan 2,7 mil jauhnya dari mobil ke arah burung gagak terbang." kata Linda.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selamat Berkat Minum ASI

Kisah tersesat di hutan lainnya pernah dialami seorang perempuan Selandia Baru. Kala itu ia tengah berada di sebuah hutan di bagian timur Wellington.

Akhirnya ia terpaksa meminum air susu ibu (ASI) sendiri, untuk bertahan hidup semalaman. Ia bingung harus mengonsumsi apa saat itu untuk dapat bertahan hidup.

"Aku menyusui, jadi memiliki sedikit ASI yang saya pikir dapat membuat saya bertahan hidup," kata Susan O'Brien seperti dikutip dari BBC, Senin 11 Mei 2015.

Wanita pelatih kebugaran itu juga menutupi dirinya dengan lumpur saat kedinginan dan basah kuyup ketika malam hari. Lalu menggali sebuah lubang di hutan dan berbaring di dalamnya.

"Aku terus mengusap lumpur ke tubuh saya dan setiap saya mendengar sesuatu saya berteriak minta tolong," kata dia.

O'Brien salah memilih jalan dalam perlombaan Xterra melintasi Taman Nasional Rimutaka. Otoritas setempat melancarkan operasi pencarian ketika wanita 29 tahun itu gagal mencapai garis finis pada Minggu 10 Mei pagi waktu setempat.

Pencarian pun dilakukan terhadap ibu 2 anak itu. Ia diselamatkan pada Senin siang waktu setempat.

Seperti diberitakan Dominion Pos, setelah dipulangkan, O'Brien pun langsung menyusui bayi perempuannya yang berusia 8 bulan.

"Aku pikir akan mati," tutur O'Brien yang juga memiliki anak laki-laki berusia 2 tahun.

Selama mengikuti lomba dia juga membawa 2 liter air, gel packs dan sebuah makanan berenergi berbentuk batangan cokelat, seperti disampaikan oleh Radio New Zealand.

O'Brien mengatakan kepada koran New Zealand Herald, siksaan itu tidak akan membuat dia berhenti mengikuti lomba lari di alam bebas. Ia tak kapok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.