Sukses

Jembatan Layang Genoa Ambruk, PM Italia Tetapkan Status Darurat 12 Bulan

Sebagai tanggapan atas ambruknya jembatan layang di Genoa, Perdana Menteri Italia menetapkan status keadaan darurat di wilayah itu selama 12 bulan.

Liputan6.com, Genoa - PM Italia Giuseppe Conte akhirnya mengumumkan status keadaan darurat selama 12 bulan di wilayah Liguria, sebagai tanggapan atas ambruknya jembatan layang di Genoa, barat laut Italia.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/8/2018), PM Italia juga mengatakan akan mengalokasikan dana bantuan awal sebesar 5 juta euro atau sekitar Rp 83 miliar ke wilayah barat laut negara itu.

Sebelumnya, pemerintah daerah juga sudah meminta bantuan untuk bencana yang terjadi pada Selasa 14 Agustus dan menewaskan 39 orang.

Keputusan itu dilakukan setelah Gubernur Liguria, Giovanni Toti, meminta pemerintah di Roma untuk mengumumkan keadaan darurat di kawasan terdampak jembatan layang ambruk itu.

Setelah pertemuan kabinet yang diadakan di kota Genoa, Perdana Menteri Conte mengatakan: "Kami menyetujui permintaannya untuk menyatakan keadaan darurat di Ligura selama 12 bulan karena kejadian kemarin pagi ... dan kami memutuskan untuk memberikan € 5 juta dari dana darurat nasional untuk kebutuhan mendesak. "

PM Conte juga mengumumkan hari berkabung nasional akan berlangsung, yang pemerintah rencanakan dimulai "bertepatan dengan pemakaman para korban".

"Ini adalah tragedi yang tidak dapat diterima yang seharusnya tidak terjadi dalam masyarakat modern. Pemerintah akan melakukan segalanya untuk mencegah tragedi semacam itu terulang," jelas PM Conte.

PM Conte juga menegaskan niat pemerintah untuk memulai proses pencabutan kontrak perusahaan sektor swasta Autostrade per l'Italia, yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan jembatan serta jalan layang A10.i.

Operasi Penyelamatan

Ratusan petugas pemadam Italia kebakaran bekerja sepanjang malam dan hari Rabu untuk mencari korban terjebak puing-puing jembatan layang yang ambruk. Mereka menggunakan berbagai peralatan, mulai dari lifting gear, peralatan pendakian dan anjing pelacak untuk mencari korban selamat maupun jasad.

Lebih dari 400 orang telah dievakuasi dari daerah itu. Penduduk di blok perumahan yang berada di bawah salah satu pilar jembatan layang sudah bersiap kembali ke rumah masing-masih, namun mereka diberitahu bahwa ada keretakan di struktur pilar sehingga membahayakan pemukiman tersebut.

Menurut prefektur setempat, ada 15 orang dirawat di rumah sakit, sembilan dari mereka dalam kondisi serius.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memicu Kemarahan

Musibah itu memicu kemarahan dan ketidakpercayaan di Italia, tentang bagaimana bisa struktur vital seperti itu bisa ambruk.

Sementara tim penyelamat mengatakan ada sedikit harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat yang tertimbun puing di bawah jembatan Morandi, di mana puluhan kendaraan jatuh dari ketinggian 45 meter saat insiden terjadi Selasa pagi.

Sejauh ini penyebabnya belum diketahui, tetapi muncul kritik keras untuk perusahaan swasta yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan jembatan.

Sejauh ini korban insiden jembatan layang ambruk di Genoa termasuk keluarga di dalam satu mobil, orang-orang pergi bekerja serta mereka yang sedang berlibur.

Sebagian besar dari mereka adalah orang Italia, tetapi Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan empat dari warganya juga telah meninggal.

Di antara yang tewas adalah tiga orang di satu keluarga - Roberto Robbiano (44), Ersilia Piccinino (41), dan putra mereka, Samuel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.