Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Penis Pria di India Membusuk Lalu Copot

15 hari setelah penisnya copot dan membusuk, pria ini dikabarkan meninggal dunia.

Liputan6.com, Lucknow - Seorang pria di India yang memiliki ulkus pada bagian penis dilaporkan meninggal dunia tak lama setelah alat kelaminnya itu membusuk.

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit.

Dikutip dari laman AsiaOne, Rabu (15/8/2018), pria berusia 82 tahun itu mengabaikan gejala ulkus yang ia alami sejak 12 bulan lalu. Keterangan tersebut didapatkan dari Laporan Kasus British Medical Journal (BMJ) Kamis lalu, 9 Agustus 2018, di Lucknow, India.

Saat kondisi sudah sangat parah, barulah pria tua itu dibawa ke rumah sakit untuk melakukan proses pemeriksaan. Saat itu, tim medis menemukan ada ulkus besar di penisnya yang dikombinasikan dengan pembengkakan yang amat parah.

Para dokter lalu mencoba mengobati pasien dengan mengeringkan pembengkakan berisi nanah itu lewat sejumlah resep. Ternyata, keadaan ini sama sekali tidak membuatnya baik.

Dua minggu kemudian, penis pria itu membusuk lalu putus. Menurut dokter Gaurav Garg dari King George's Medical University, sebuah pemeriksaan klinis mengungkapkan bahwa ulkus adalah alasan di balik masalah penis pria tua itu.

Ditemukan juga bahwa pria itu memiliki benjolan keras di sisi kiri pangkal pahanya meskipun ia menolak riwayat infeksi menular seksual.

Selama sakit, ia mengalami kesulitan untuk buang air kecil. Sebab, bagian uretra semakin hari semakin rusak. 15 hari setelah penisnya lepas dan jatuh, ia dilaporkan meninggal dunia.

"Dalam kasus ini, pasien mengabaikan gejala awalnya yang pada akhirnya menyebabkan penis jatuh," ujar dokter.

Dokter mengatakan bahwa kemungkinan pria itu membiarkan kondisinya memburuk karena "ketidaktahuan dan stigma sosial".

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dianggap Menggangu Penampilan, Pria di Rusia Nekat Potong Penis

Kisah yang satu ini cukup berbeda, sebab ia memotong alat kelaminnya dengan sengaja. Beberapa waktu lalu, seorang penderita kanker di Rusia yang telah merajah hampir 90 persen tubuhnya kehilangan satu-satunya alat kelamin, (penis) yang ia miliki. Alasannya tak biasa, ia menghilangkan organ vitalnya itu karena dianggap merusak pemandangan.

Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat 20 Juli 2018, Adam Curlykale, 32, dari Kaliningrad, Rusia, menghabiskan 12 tahun untuk menutupi tubuhnya, termasuk bola mata dengan tinta hitam setelah didiagnosis mengidap kanker.

Namun, ada satu anggota tubuh yang ia anggap sangat mengganggu penampilan, yaitu penis. Meski ditutup oleh celana, Curlykale menganggap bahwa penisnya mengganggu seni rajah pada tubuhnya.

Ia harus ke Rumah Sakit Jardines di Guadalajara, Meksiko dari Rusia. Setelah operasi dilakukan, ia membagikan foto tengah berbaring di rumah sakit dengan keterangan foto yang menjelaskan segalanya.

Kisah yang ia bagikan itu ternyata menyedot perhatian netizen dan viral di media sosial. Menurut dokter, tubuhnya mengalami albinisme atau kelainan pada pigmen yang membuat sebagian kulit menjadi pucat bahkan berubah putih.

Warna kulitnya yang berubah sempat membuatnya merasa depresi hingga dia memutuskan untuk mulai mentato tubuhnya.

Selama 12 tahun, Curlykale sedikit demi sedikit menjalani proses perubahan warna kulitnya menjadi abu-abu, termasuk kedua bola matanya. Dia pun menyebut proses perubahan dirinya itu sebagai sebuah karya seni.

Meski begitu, ada beberapa anggota tubuh yang tidak ia tato. Bagian tersebut adalah puting, penis dan testikelnya. Menurutnya, hal itu tidak indah dipandang. Dan yang pertama, ia nekat untuk memotong penisnya.

Setelah menjalani operasi tersebut, Curlykale masih menyimpan keinginan untuk menutup bagian-bagian kecil di tubuhnya yang belum ditato.

"Saya mendesain tato karena ini untuk tubuh saya. Saya memiliki pandangan yang spesifik untuk diri sendiri, sehingga melakukannya selangkah demi selangkah," ujar Curlykale.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.