Sukses

Pejabat AS: Iran Sedang Siapkan Latihan Perang Besar di Teluk Persia

Menurut beberapa sumber yang dekat dengan pejabat AS, Iran diketahui sedang menyiapkan latihan perang besar di Teluk Persia.

Liputan6.com, Washington DC - Beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Garda Revolusi Islam Iran diperkirakan akan segera memulai latihan angkatan laut masif, yang dapat menunjukkan kemampuannya untuk menutup Selat Hormuz, saluran penting untuk pasokan energi global via Teluk Persia.

Ditambahkan oleh pejabat terkait, yang mengaku dekat dengan sumber penilaian terbaru dari gerakan pasukan Garda Revolusi, bahwa latihan tersebut kemungkinan dimulai dalam waktu dekat.

"Kami menyadari peningkatan operasi angkatan laut Iran di Laut Arab, Selat Hormuz dan Teluk Oman. Kami memantau dengan seksama, dan akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di saluran air internasional itu," ujar Kapten William Urban, juru bicara utama Komando Pusat AS, sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis (2/8/2018).

Selat Hormuz sendiri menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Biro Informasi Energi AS menyebutnya sebagai titik pengawasan transit minyak Bumi paling penting di dunia, di mana 20 persen dari total perdagangan migas global berjalan melalui selat yang lebarnya sekitar 30 mil (setara 48 kilometer) pada titik tersempitnya.

Sementara AS tidak melihat tanda-tanda perlawanan langsung dari Teheran, namun pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) disebut telah melakukan aktivitas intelijen pada militer Negeri Paman Sam.

Ada tiga kecurigaan utama pihak AS dalam kemungkinan latihan perang besar oleh IRGC, yakni bahwa kelompok itu tersulut oleh retorika ancaman oleh Donald Trump Ke Iran, dan sebaliknya.

Selain itu, waktu latihan yang tidak biasa, di mana umumnya digelar pada akhir tahun, memiliki kemungkinan bahwa IRGC akan mengadakan proyeksi perang yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

Hingga saat ini, AS memperkirakan pasukan terpisah dari pemerintah Iran itu telah memiliki armada lebih dari 100 kapal, terutama yang berukuran kecil dan dilengkapi mesin jet air.

Pentagon juga menduga bahwa IRGC turut menambah aset udara dan darat, termasuk pengadaan baterai rudal pertahanan pesisir, meski hal itu belum bisa dikonfirmasi. 

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tensi Meningkat Antara AS dan Iran

Ratusan pasukan IRGC diperkirakan terlibat dalam latihan perang terkait, termasuk juga beberapa pasukan reguler Iran.

Latihan IRGC dilakukan karena AS telah menyiagakan satu kapal perang besar, kapal perusak rudal USS The Sullivan, di area Teluk Persia, kata beberapa pejabat. Kapal perang lainnya milik Washington berada di dekatnya, dan ada banyak pesawat tempur di wilayah tersebut, sehingga seakan memberi "pagar kepung" kepada Iran.

Militer AS telah berusaha untuk mendorong negara-negara lain di kawasan itu, terutama Arab Saudi, untuk mengambil sikap tegas dalam menjaga kawasan Teluk tetap terbuka, terutama ketika menghadapi retorika Iran yang terus meningkat.

Washington juga menyayangkan tentang keputusan membuka perairan di lepas pantai Yaman, di mana menjadi akses bagi pemberontak setempat yang didukung Iran, dan mengancam kelangsungan distribusi minyak global di kawasan terkait.

Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan pada hari Jumat, "Iran telah mengancam untuk menutup Selat Hormuz. Mereka telah melakukan itu sebelumnya di tahun lalu"

"Mereka melihat komunitas internasional menempatkan pasukan angkatan laut mereka untuk latihan membersihkan selat. Jelas, ini akan menjadi serangan terhadap pelayaran internasional, terutama pada pasokan energi yang mengalir keluar dari sana," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.