Sukses

Juara Renang Olimpiade Berdarah Indonesia Akan Bagikan Inspirasi di Ajang CIDY

Ranomi Kromowidjojo adalah altet renang berkebangsaan Belanda keturunan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ranomi Kromowidjojo, peraih tiga medali emas Olimpiade dan pemegang rekor dunia renang gaya bebas 50 meter akan akan menjadi pembicara dan membagikan inspirasi dalam Conference of Indonesian Diaspora Youth (CIDY) bertema "Merancang Visi 2045" di Jakarta 13 - 15 Agustus.

Ranomi, yang merupakan atlet renang berkebangsaan Belanda keturunan Indonesia ini, merupakan olahragawan putri pertama di dunia yang mampu berenang 50 meter gaya bebas di bawah 23 detik dan meraup total 37 medali emas.

Wanita berusia 27 tahun ini rencananya akan bicara dalam Conference of Indonesian Diaspora Youth (CIDY) sebagai motivator generasi muda dan akan menceritakan pengalaman serta proses pelatihannya yang sangat gigih sehingga bisa menjadi perenang juara dunia.

Konferensi yang akan berlangsung selama tiga hari ini akan mempertemukan generasi muda dari berbagai kalangan, mulai dari tingkat propinsi, diaspora, kampus, ormas, parpol, korporat, dan lembaga pemerintah, demikian keterangan pers yang diterima oleh Liputan6.com dari Indonesian Diaspora Youth pada Senin (30/7/2018).

Konferensi generasi muda ini bertujuan untuk merancang "Visi 2045", yaitu aspirasi wujud 100 tahun Republik Indonesia. Visi 2045 ini dimaksudkan sebagai wawasan lanjutan dari Sumpah Pemuda 1928 di Abad-21.

Chairman of the Board Indonesia Diaspora Network Global (IDN Global) Dino Patti Djalal, yang mendatangkan peraih medali emas Olimpiade ini, mengungkapkan rasa bahagianya bisa menyambut kedatangan Ranomi. 

"Saya senang sekali melihat Ranomi untuk pertama kalinya datang ke Indonesia. Di dalam tubuhnya ada darah Indonesia. Tujuan Konferensi ini adalah untuk memetakan agar Generasi 2045 nanti menjadi generasi juara. Jadi kehadiran Ranomi sangat tepat untuk menyemangati Asian Games dan untuk membantu mengasah mental juara bangsa Indonesia," ujar Dino.

Presentasi Ranomi akan dilakukan tanggal 14 Agustus 2018 di Hotel Grand Sahid, dan akan terbuka untuk publik, serta gratis. 

Sementara, Presiden IDN Global, Gerald Eman menyatakan, "Kehadiran Ranomi sesuai dengan semangat diaspora untuk selalu berupaya connecting the dots antara setiap insan di dunia yang berdarah dan berbudaya Indonesia. Ini juga mengingatkan rakyat kita bahwa komunitas diaspora Indonesia penuh dengan aset dan prestasi." 

Selain berbicara di CIDY, Ranomi juga direncanakan akan memberikan klinik coaching kepada perenang-perenang muda Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) pada tanggal 15 Agustus pagi di GBK Aquatik sebelum kembali ke Belanda malam harinya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenangan Lalu Muhammad Zohri Mendunia

Tidak hanya nama Ranomi Kromowidjojo membanggakan masyarakat di Tanah Air, beberapa waktu lalu anak bangsa yang turut mengharumkan nama bangsa adalah Lalu Muhammad Zohri.

Nama Lalu Muhammad Zohri jadi perbincangan hangat di Tanah Air lantaran berhasil mengukir sejarah dengan memenangkan lomba lari di kejuaraan dunia junior nomor 100 meter yang berlangsung di Finlandia pada Rabu, 11 Juli 2018 waktu setempat.

Dikutip dari situs resmi iaaf.org, selama 32 tahun kejuaraan dunia U20 IAAF berlangsung, baru kali ini ada peserta asal Indonesia yang memperoleh medali.

Di tengah suhu malam yang sejuk dan berangin di kota Tampere, pria berusia 18 tahun itu berhasil mengungguli pelari unggulan dengan perolehan waktu 10,18 detik.

Sementara itu, dua pelari asal Amerika Serikat Anthony Schwartz (10,22 detik) dan Eric Harrison (10,22 detik) berada di peringkat selanjutnya.

Kemudian di posisi keempat dan kelima ada Thembo Monareng dari Afrika Selatan (10,23 detik) dan Dominic Ashwell dari Inggris (10,25 detik).

Lalu Muhammad Zohri datang ke pertandingan ini bukan sebagai sprinter unggulan. Pada saat babak penyisihan, penampilan terbaiknya ialah finish pada posisi kedelapan.

Namun, pada saat pertandingan final dimulai, kondisi itu dibalik oleh Lalu. Ia mampu mengungguli pelari-pelari lainnya.

Lewat prestasi ini, Lalu Muhammad Zohri telah mencatatkan sejarah baru dengan menjadi atlet Indonesia pertama yang mampu meraih emas dan medali di kompetisi ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.