Sukses

Menlu Indonesia-Korea Selatan Fokus Kerja Sama Bidang Ekonomi

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan pentingnya mengintensifikasi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

Liputan6.com, Seoul - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan pentingnya mengintensifikasi kerja sama ekonomi Indonesia-Korea Selatan, khususnya kerja sama industri, guna menghadapi gejolak perekonomian global.

Hal tersebut disampaikan Menlu Retno kepada Menlu Korea Selatan, Kang Kyung-wha, saat melakukan pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Kamis 26 Juli 2018.

Kedua Menlu berpendapat penting memanfaatkan berbagai peluang dari Special Strategic Partnership yang disepakati oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in pada November 2017 lalu.

"Di tengah tren proteksionisme ini, kedua negara perlu untuk terus melipatgandakan upaya bersama memanfaatkan berbagai peluang dagang dan mendorong sistem ekonomi yang terbuka," ujar Menlu Retno pada 26 Juli 2018, seperti dikutip dari rilis resmi Kemlu RI yang dimuat Liputan6.com, Jumat (27/7/2018).

Di bidang perdagangan, Menlu RI secara khusus menyambut baik meningkatnya nilai perdagang kedua negara yang pada 2017 mencapai USD 16,31 miliar, dibanding 2016 yang hanya USD 13,68 miliar.

Pada sektor investasi, Menlu RI juga mendorong Korea Selatan untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia, seperti pada 2017 yang meningkat 100 persen dibanding 2016 --dari USD 1,06 miliar (2016) mencapai USD 2,02 miliar (2017).

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Perdamaian Semenanjung Korea

Selain peningkatan kerja sama bilateral, kedua Menlu perempuan ini juga bertukar pikiran tentang berbagai perkembangan strategis di kawasan dan dunia. Salah satu isu yang menjadi perhatian khusus adalah perkembangan proses perdamaian di Semenanjung Korea.

Menlu RI kembali menegaskan harapan dan dukungan Indonesia bagi proses perdamaian dan denuklirisasi, menyusul serangkaian pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan, serta pertemuan Pemimpin Korea Utara dan Presiden AS.

Sebagai anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020, Menlu RI juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi agar DK PBB terus mengambil langkah yang terukur dalam mendorong proses perdamaian di Semenanjung Korea yang damai dan bebas nuklir.

"Tadi (26 Juli) Menlu Kang Kyung-wha menyampaikan langsung perkembangan proses perdamaian di Semenanjung Korea. Saya kembali menegaskan pentingnya follow-up dari kedua KTT yang telah dilakukan dalam menuju perdamaian semenanjung Korea," kata Menlu Retno.

Sebagai Utusan Khusus Presiden RI, Menlu Retno akan bertemu Presiden Moon Jae-In pada Jumat 27 Juli 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.