Sukses

Merugi Rp 1,4 Miliar, Pesta Gemerlap 'Satu Malam' di Sydney Jadi Sorotan

Di samping berbiaya besar, pesta gemerlap dalam semalam di Sydney itu dikabarkan merugi miliaran rupiah.

Liputan6.com, Sydney - Sebuah pesta mewah yang dimaksudkan sebagai ajang penggalangan dana dan dihadiri selebriti dunia mode Australia, kini jadi sorotan, sebab diketahui menderita kerugian hampir Rp 1,4 miliar dan harus ditanggung oleh keuangan negara.

Pesta yang digelar Powerhouse Museum di Sydney Februari lalu, menurut laporan keuangan penyelenggara, menghabiskan 388.391 dolar Australia (sekitar Rp 4 miliar). Selain model dan perancang busana kenamaan, pesta ini dihadiri Menlu Julie Bishop.

Acara semalam yang disebut-sebut sebagai versi Kota Sydney dari Met Gala New York ini dimaksudkan menggalang dana bagi pelestarian sejarah mode Australia untuk ditambahkan ke koleksi museum.

Dalam informasi yang diperoleh ABC melalui UU Kebebasan Informasi (FOI), diketahui pesta menghabiskan AUS$ 388.391, sedangkan pendapatan dari sponsor dan tiket hanya AUS$ 173.181, sehingga ada kekurangan AUS$ 215.210.

Laporan museum ini menyebutkan pihaknya menutupi kekurangan tersebut dari anggarannya sendiri. Padaha museum tersebut didanai oleh anggaran negara setiap tahun.

Tamu VIP yang hadir malam itu menyumbang total AUS$ 1.150 ditambah dengan hasil penjualan tiket, pemasukan yang didapat hanya AUS$ 78.500.

Kekurangan dana AUS$ 215.210 jika dikurangkan hasil yang diperoleh sebesar AUS$ 78.500, menyebabkan kerugian sebesar AUS$ 137.710 (hampir sekitar Rp 1,4 miliar). Demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Rabu (25/7/2018).

Biaya Sampingan

Laporan kegiatan museum ini juga menyebutkan mengeluarkan AUS$ 30.000 untuk branding, AUS$ 25.000 untuk meja dan percetakan, dan AUS$ 17.000 untuk para duta kegiatan dan talenta.

Selain biaya tunai, pesta ini menghabiskan AUS$ 200.000 nilai sponsor dalam bentuk barang berupa tiket pesawat internasional, kamar hotel, vodka, anggur, dan sampanye Prancis. Jika ini turut dihitung, total biaya pesta semalam di Sydney, Australa itu mencapai hampir AUS$ 600.000 (Rp 6 miliar).

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menuai Kritik

Anggota parlemen negara bagian New South Wales (NSW), Robert Borsak yang menangani manajemen museum dan galeri seni, mencium adanya ketidakberesan.

"Sebuah pesta untuk 121 orang di Powerhouse seharga 388.000 dolar? Sulit dipercaya. Dan tampaknya hanya menghasilkan 78.000 dolar dalam bentuk sumbangan langsung. Bagaimana bisa menghabiskan 388.000 dolar untuk pesta semalam?" ujarnya.

Pada bulan Maret, Menteri Urusan Kesenian NSW Don Harwin melaporkan ke parlemen setempat bahwa acara MAAS (nama baru Powerhouse Museum) itu menghasilkan dana lebih dari AUS$ 70.000.

Menurut Borsak, laporan menteri tersebut jelas dimaksudkan untuk menyesatkan publik.

Pihak museum menjelaskan pesta itu dihadiri 264 tamu. 92 orang tidak membayar, 52 tiket diberikan kepada sponsor. Hanya 121 tamu yang membayar tiket.

Penyelenggara mendatangkan empat tamu dari Dusseldorf, Paris dan New York dan 10 tamu diinapkan di hotel hingga lima malam.

Selain itu, biaya mendatangkan tamu dari negara bagian lain ke Sydney serta biaya penjemputan mereka menghabiskan AUS$ 10.000.

Desainer Akira Isogowa, Jenny Kee, Linda Jackson dan Collette Dinnigan berbaur dengan para editor Vogue dan Harpers Bazaar, yang bersama direktur Powerhouse Dolla Merrillees, menjadi tuan rumah acara tersebut.

3 dari 3 halaman

Tanggapan Powerhouse Museum

Menteri Harwin menolak mengomentari perincian biaya pesta ini. Juru bicaranya merujuk persoalan ini ke pihak museum dan menyebutnya sebagai "masalah operasional".

Juru bicara lainnya belakangan membantah bahwa Menteri Harwin menyesatkan Parlemen.

"Tanggapan yang disampaikan kepada parlemen didasarkan atas masukan dari direktur museum. MAAS Ball sepenuhnya diatur oleh MAAS Trust dan staf MAAS sendiri," katanya.

Direktur MAAS Dolla Merrillees tidak bisa dimintai komentar karena masih cuti sampai akhir Juli.

Juru bicara MAAS mengatakan kegiatan itu berhasil mencapai tujuannya memperkenalkan Center for Fashion kepada pemangku kepentingan.

Selain itu, katanya, acara ini mampu membangun hubungan dengan berbagai mitra, meningkatkan pendanaan Australian Fashion Fund, meningkatkan koleksi busana MAAS serta meningkatkan reputasi MAAS sebagai pusat terkemuka fashion di Australia.

Terlepas dari hal itu, museum yang tahun lalu mengalami defisit AUS$ 10 juta, tidak lagi berencana mengulangi pesta mewah tersebut.

Mantan wakil direktur Powerhouse Jennifer Sanders mengatakan dirinya tidak akan pernah menggelar pesta seperti itu atau mengalokasikan dana publik untuk menutupi kerugian.

"Ini lebih merupakan upaya branding. Dan biayanya sangat mahal," katanya.

"Sebuah museum akan berhati-hati menggelar acara penting dan mahal, apalagi jika dengan dana jauh lebih sedikit dan kemitraan yang baik, bisa mengembangkan koleksi dan profil museum sesuai dengan sumber dayanya," katanya.

 

*Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.