Sukses

Selain Gerhana Bulan Terlama, Ini 4 Fenomena Alam yang Juga Mencuri Perhatian Dunia

Pihak NASA mengatakan bahwa gerhana Bulan akan berlangsung selama 1 jam dan 43 menit yang akan terlihat di Afrika Timur dan Asia Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 27 Juli mendatang (28 Juli waktu Indonesia), para peneliti mengatakan bahwa masyarakat akan disuguhkan dengan fenomena angkasa yaitu gerhana bulan total. Bedanya, kali ini akan menjadi gerhana bulan total dengan durasi terlama di sepanjang Abad ini.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, pihak NASA mengatakan bahwa gerhana bulan akan berlangsung selama 1 jam dan 43 menit yang akan terlihat di Afrika Timur dan Asia Tengah.

Warga di bagian lain benua Afrika dan Asia selain juga mereka yang tinggal di Eropa, Australia, dan Amerika Selatan akan dapat menyaksikan sebagian dari gerhana bulan tersebut.

Selama berlangsungnya gerhana, bulan akan tampak kemerahan karena posisinya tepat segaris dengan Bumi dan matahari sehingga bayang-bayang Bumi menghalangi cahaya matahari secara total.

Sebelum menyambut gerhana bulan total yang akan terjadi pada 27 Juli mendatang, berikut ini 4 peristiwa gerhana bulan yang sebelumnya pernah curi perhatian masyarakat dunia, dikutip dari berbagai sumber pada Selasa (24/7/2018):

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Fenomena Gerhana Blue Blood Supermoon

Pada 31 Januari 2018, penduduk Bumi disuguhkan rangkaian fenomena alam luar biasa yang saling berkonvergensi dan langka terjadi.

Fenomena itu, yakni konvergensi Gerhana Blue Blood Supermoon pertama dalam 152 tahun. Demikian seperti dikutip dari media India, Newsclick.in.

Terakhir kali fenomena ini terjadi, yakni ketika gerhana bulan total bertepatan dengan bulan biru adalah pada 31 Maret 1866.

Jika Anda kehilangan kesempatan melihat fenomena astronomi yang luar biasa ini, jangan takut, karena pada 31 Desember 2028, Anda bisa menyaksikan hal yang sama.

Supermoon terjadi ketika bulan purnama berada pada titik orbitnya yang terdekat ke Bumi, sehingga tampak sampai 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dibanding ketika bulan berada pada titik terjauh dalam orbitnya.

 

3 dari 5 halaman

2. Pink Moon

Meski namanya Bulan Merah Muda atau Pink Moon, bukan berarti satelit alami Bumi ini benar-benar berwarna merah muda.

Menurut The Old Farmer's Almanac, disebut demikian karena pada April, tanaman phlox mulai bermekaran. Phlox adalah genus dari 67 spesies tanaman tahunan dari keluarga Polemoniaceae.

Mereka kebanyakan ditemukan di Amerika Utara di beragam habitat, mulai dari tundra alpine, hutan, dan padang rumput. Beberapa di antaranya bermekaran di musim semi, yang lain di musim panas dan musim gugur.

Bulan purnama yang terjadi pada April juga dikenal sebagai Sprouting Grass Moon, Egg Moon, dan Fish Moon. Bulan purnama pada April tahun 2018 ini terjadi pada 29 April sekitar jam 20.58 waktu setempat.

4 dari 5 halaman

3. New Moon

New Moon atau Bulan Baru diperkirakan muncul pada pertengahan bulan, tepatnya 16 April. Itulah waktu terbaik untuk menyaksikan benda-benda angkasa, seperti galaksi dan gugus bintang.

Dalam ilmu astronomi, Bulan Baru adalah fase bulan pertama, ketika Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi. Pada fase ini, piringan Bulan tidak terlihat oleh mata telanjang, kecuali ketika siluet selama gerhana matahari.

 

5 dari 5 halaman

4. Full Cold Moon

Tiba juga di penghujung tahun 2018. Bulan purnama ini disebut sebagai Full Cold Moon karena sebutan lazim warga Amerika Serikat.

Penamaan ini sesuai dengan cuaca dingin yang terjadi pada Desember di Negeri Paman Sam tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.