Sukses

Donald Trump kepada Presiden Iran: Jangan Pernah Ancam AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait Iran lewat akun Twitter pribadinya.

Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait Iran lewat akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump. Pernyataan itu diutarakan Trump pada Senin, 23 Juli 2018.

Lewat sebuah twit, Trump memberi peringatan kepada Presiden Iran Hassan Rouhani agar tidak mengancam Amerika Serikat.

Hal itu tampak sebagai respons atas komentar Rouhani yang mengatakan bahwa dirinya bisa saja menghentikan pengiriman minyak ke AS jika Trump terus memprovokasi Iran. Demikian seperti dikutip dari DW, Senin (23/7/2018).

Menanggapi pernyataan Rouhani, Donald Trump di akun Twitter menulis dengan huruf besar "JANGAN PERNAH MENGANCAM AMERIKA SERIKAT LAGI."

Selanjutnya dia balas mengancam dan mengatakan bahwa Iran "AKAN MENANGGUNG KONSEKUENSI SEPERTI YANG SEBELUMNYA HANYA PERNAH DIDERITA BEBERAPA PIHAK SEPANJANG SEJARAH."

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga mengkritik Iran pada Minggu malam, 22 Juli saat berpidato di California. Dia mengatakan para pemimpin Iran adalah "mafia," dan menuduh beberapa dari mereka korup. Dia juga berjanji AS akan mendukung warga Iran yang tidak senang dengan pemerintah mereka.

Rouhani Peringatkan AS

Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani hari Minggu (22/7) memperingatkan bahwa Iran dapat menghentikan suplai minyak internasional ke AS yang dikirim melalui Selat Hormuz, jika Washington terus memprovokasi dan mengancam Teheran.

"Amerika harus memahami dengan baik bahwa perdamaian dengan Iran adalah induk dari semua perdamaian, dan perang dengan Iran adalah induk dari semua perang," kata Rouhani kepada para diplomat Iran.

Mei lalu, Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dan mengatakan bahwa Washington akan bergerak untuk memulihkan sepenuhnya sanksi ekonomi terhadap Tehran pada November 2018.

Kesepakatan atom dengan Iran melibatkan enam negara - AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China – yang setuju mencabut sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir Iran.

Meskipun para pemimpin Eropa dan Iran berusaha menyelamatkan kesepakatan itu setelah AS menarik diri, banyak perusahaan dan bank telah menghentikan bisnisnya di Iran karena khawatir bisa terkena sanksi AS.

 

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.