Sukses

Pangeran Charles dan Pangeran William Menolak Bertemu Donald Trump?

Pangeran Charles ada di Gloucestershire, sementara Pangeran William menghadiri pertandingan polo amal ketika Donald Trump datang ke Inggris.

Liputan6.com, London - Pangeran Charles dan Pangeran William menolak bertemu Donald Trump saat Orang Nomor Satu di Amerika Serikat ini berada di Inggris selama empat hari, demikian menurut sebuah laporan.

Para putra bangsawan tersebut -- yang berada di lini pertama dan kedua garis takhta -- tak terlihat hadir mendampingi Ratu Elizabeth II untuk menyambut Trump beserta istrinya, Melania.

Dikutip dari The Independent, Senin (16/7/2018), Pangeran Charles atau Princes of Wales dikabarkan tengah menghadiri pertemuan dewan di Highgrove dan acara dengan Polisi Gloucestershire. Adapun Pangeran William, Duke of Cambridge, bermain dalam pertandingan polo amal.

"Ketiadaan Pangeran Charles dan Pangeran William dalam kunjungan Trump adalah suatu penghinaan," kata salah satu "orang dalam" kepada Sunday Times. "Mereka enggan hadir. Ini bukanlah hal biasa melihat Ratu berada di sana seorang diri."

Akhir-akhir ini, Pangeran Charles terlihat sering menemani sang ibunda sejak ayahnya, Pangeran Philip, pensiun dari tugas kerajaan pada Agustus tahun lalu.

Sementara itu, Istana Buckingham menjelaskan bahwa itu merupakan kemauan Ratu Elizabeth pribadi untuk menyambut Donald Trump dan Melania sendirian. Pasalanya, lawatan Trump bukan termasuk kunjungan kenegaraan.

"Itu sudah sejalan dengan protokol kerajaan ketika kedatangan tamu tak formal. Ratu sendiri yang menerima Presiden dan Ibu Negara," papar juru bicara istana.

"Pertemuan ketiganya sudah disepakati bersama antara pihak istana, pemerintah Inggris, dan Amerika Serikat. Tidak pernah ada wacana tentang anggota keluarga kerajaan lainnya yang ikut serta."

Istana menambahkan, peraturan serupa juga diberlakukan terhadap kunjungan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Mei kemarin.

Dalam sebuah wawancara khusus bersama Piers Morgan di Good Morning Britain, Donald Trump menggambarkan pertemuannya dengan Ratu Elizabeth II. Katanya, itu adalah sesuatu yang "benar-benar istimewa".

"Dia adalah wanita yang luar biasa, dia sangat tajam, dia sangat cantik, ketika saya mengatakan cantik --di dalam dan luar. Saya dapat mengatakan bahwa saya menyukainya. Saya sangat menyukainya," aku Trump.

Presiden AS ke-45 itu juga mengaku bahwa ia menyukai seluruh anggota keluarga kerajaan.

"Saya pikir seluruh keluarga memiliki energi positif," ucap Trump.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Donald Trump Langgar 2 Aturan Ini Saat Bertemu Ratu Elizabeth?

Sebelumnya, di tengah gelombang protes yang menolak kedatangannya, sang miliarder nyentrik itu dianggap telah melakukan pelanggaran protokol saat bertemu Ratu Elizabeth di Kastil Windsor.

Meski pertemuan berlangsung lancar, seperti dikutip dari News.com.au pada Sabtu 14 Juli 2018, suami Melania Trump melakukan dua pelanggaran protokol, yakni ia berjalan di depan penguasa monarki berusia 92 tahun itu saat sedang menginspeksi pasukan.

Pelanggaran lain, ia tidak membungkuk saat bertemu Ratu Elizabeth.

Donald Trump bersikap sopan dalam pertemuannya dengan Ratu Inggris. Ia pun tak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung pihak kerajaan.

Namun, pada masa lalu, Trump pernah mengeluarkan pernyataan yang sama sekali tak bijaksana soal keluarga Kerajaan Inggris. Pada 2017, ia pernah membual berniat tidur dengan Putri Diana asalkan mantan istri Pangeran Charles itu melakukan tes HIV terlebih dahulu.

Donald Trump juga dianggap mengeluarkan kata-kata tak pantas terkait Kate Middleton, istri Pangeran William.

Dalam akun Twitter-nya, ia menyalahkan Kate Middleton saat foto telanjang sang Dutchess of Cambridge beredar.

Sebelum kedatangan Trump, sebanyak 1,86 juta orang menandatangani petisi pada Juni 2017, menuntut pembatalan kunjungan kenegaraan tersebut. "Karena itu akan mempermalukan Yang Mulia Sri Ratu," demikian kutipan petisi tersebut.

Selama di Inggris, Donald Trump berkali-kali mengatakan bahwa hubungan kedua negara tak pernah sebaik pada masa pemerintahannya. "Hubungan kedua negara dalam level tertinggi yang istimewa".

Donald Trump dan Melania bertemu dengan Ratu Elizabeth setelah menggelar pertemuan dengan PM Inggris Theresa May.

Donald Trump juga menggelar konferensi pers bersama dengan Theresa May. Dalam acara tersebut, Presiden AS menyebut, imigrasi telah membawa dampak "sangat buruk" bagi Eropa dan mengubah budaya Benua Biru.

Sebaliknya, PM May mengatakan, Inggris punya sejarah yang membanggakan dengan menyambut kehadiran para imigran. Namun, orang nomor satu di pemerintahan Britania Raya itu menyebut pihaknya harus menetapkan aturan.

Sebelumnya, ia sempat menyerang kebijakan PM Inggris terkait Brexit. Taipan properti itu juga menyebut, Boris Johnson, Menlu Inggris yang baru memutuskan mundur akan jadi PM Inggris yang luar biasa.

Namun, usai pertemuan, Donald Trump menyebut PM May sebagai "perempuan luar biasa" yang melakukan pekerjaan fantastis. "Saya menaruh rasa hormat besar pada perdana menteri," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.