Sukses

Mencoret Monumen Sepak Bola di Moskow, Seorang Suporter Inggris Ditahan

Seorang pendukung timnas Inggris berbuat ulah dengan mencoret monumen bersejarah di Moskow, Rusia.

Liputan6.com, Moskow - Sangat mudah untuk terlena saat Anda mendukung negara sendiri di Piala Dunia 2018. Terlebih bila timnas jagoan Anda masuk ke babak delapan besar.

Sentimen patriotik akan semakin membara jika tim Anda menang di menit-menit terakhir atau menang adu penalti yang menegangkan. Tetapi jangan seperti suporter satu ini, yang mencoret sebuah monumen sepak bola di Moskow, Rusia, dengan kata 'Inggris'.

Sang penggemar yang bersemangat menunjukkan sisi kreatifnya sebelum Inggris bermain lawan Kolombia pada Selasa, 3 Juli 2018. Patung legenda sepak bola Soviet Fyodor Cherenkov di luar Stadion Spartak Moskow ia jadikan kanvas.

Tak butuh waktu lama, ia langsung ditahan polisi dan didenda US$ 50 dolar atau setara Rp 720 ribu rupiah. Demikian seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Sabtu (7/7/2018).

'Karya seni'-nya telah dihapus, tetapi ada orang yang mengunggah video sang pendukung Inggris itu sedang mencoba menghapusnya sendiri sebelum pihak berwenang menyadarinya.

 

Saksikan videonya berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inggris dan Rusia Sedang 'Panas'

Inggris tetap bersikukuh dengan keputusannya: memboikot secara diplomatik turnamen Piala Dunia 2018 di Rusia. Sikap ini diambil menyusul adanya laporan dua warga yang terpapar gas saraf Novichok di Inggris barat daya, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat 6 Juli 2018.

Meski timnas Inggris berhasil lolos ke perempat final dan akan berhadapan dengan Swedia pada laga Sabtu 7 Juli 2018, namun balkon tempat tamu-tamu VIP tak akan terisi oleh anggota keluarga kerajaan dan para menteri.

Perdana Menteri Theresa May awal tahun ini mengumumkan pemboikotan terhadap Piala Dunia 2018 setelah menuding Rusia berada di balik percobaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya di Salisbury. Namun Kremlin telah menyangkal tuduhan tersebut.

London menegaskan kembali sikapnya saat meminta penjelasan dari Rusia tentang dua warganya yang terkena racun saraf Novichok, zat berbahaya yang dibuat di Soviet. Racun saraf ini pernah digunakan untuk menyerang Skripal.

"Piala Dunia bukan masalah politik dan para pemimpin politik," kata Menteri Keamanan Ben Wallace, Kamis 5 Juli 2018. Wallace merespons pertanyaan mengenai kemungkinan dampak insiden-insiden di Salisbury terhadap Piala Dunia 2018.

Dia menambahkan, timnas Inggris "dijaga oleh banyak anggota masyarakat Rusia yang baik", sedangkan para penggemar sepak bola Inggris "mendapat dukungan yang mumpuni" di Rusia.

Di tengah serangkaian pengusiran diplomat Rusia dari Inggris, Menteri Luar Negeri Boris Johnson sempat mengisyaratkan kemungkinan memboikot Piala Dunia 2018 oleh tim Inggris.

Namun, para pejabat mengklarifikasi bahwa boikot hanya berlaku untuk para pejabat dan tamu-tamu kehormatan yang menghadiri turnamen, tidak berlaku untuk skuad Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.