Sukses

Bersihkan Pantai dari Sedotan Plastik Bisa Selamatkan Dunia, Ini Alasannya

Plastik tak hanya menjerat hewan. Sejumlah binatang di laut juga menelan plastik. Proyek ini juga menggunakan metode ilmiah yang ketat untuk mengumpulkan data dari garis pantai.

Liputan6.com, Sydney - Sebuah proyek sains dari warga global yang diluncurkan di Sydney, Australia akan merekrut siswa dan relawan untuk menghitung dan mencatat beberapa dari lima triliun potongan sedotan plastik di lautan.

Proyek Pengamatan Mikroplastik Australia (AUSMAP) akan melatih para relawan untuk mengumpulkan mikro dan makro plastik dari garis pantai di seluruh Australia, demikian dikutip dari laman ABC Indonesia, Sabtu (7/7/2018).

Dr Michelle Blewitt selaku direktur program tersebut mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mendapatkan data tentang jumlah plastik di lingkungan laut, di mana lokasinya dan dari mana asalnya.

"Ada sekitar lima triliun potongan plastik di lautan kita saat ini ... dan hanya ada tiga triliun pohon, jadi ada lebih banyak plastik di laut daripada pohon di planet kita.

"Plastik tak hanya menjerat hewan. Sejumlah binatang di laut juga menelan sampah dan sedotan plastik ini. Plastik yang lebih kecil juga tertelan hewan sekecil zoo plankton, dasar dari rantai makanan."

Proyek yang dirancang untuk melibatkan siswa dari kelas 9 hingga 12, ini akan menggunakan metode ilmiah yang ketat untuk mengumpulkan data dari garis pantai.

"Kami menggunakan dua metode: garis transek di mana mereka mengumpulkan barang-barang besar - botol plastik, kantong plastik, apa pun yang terlihat dan data itu ditambahkan ke dalam database proyek Australian Marine Debris Initiative," kata Dr Blewitt.

"Kami juga mengumpulkan mikroplastik, yang berukuran satu hingga lima milimeter sehingga terlihat oleh mata telanjang.”

"Kami mengumpulkan dua sentimeter teratas dari pasir di kuadrat dan kami menyaringnya melalui saringan berukuran berbeda. Yang tersisa adalah apa yang kami susun, dan kami periksa dan kami hitung serta kami ukur."

Menyusul peluncuran tersebut, AUSMAP akan bekerja untuk menciptakan pusat regional di mana peralatan akan tersedia bagi siapa saja untuk berpartisipasi.

"Tujuannya adalah untuk melibatkan warga ... karena kami merasa bahwa semakin banyak orang yang terlibat dengan sesuatu seperti ini, semakin mereka siap menjadi aktivis lingkungan untuk meminimalkan sampah dan sedotan plastik kita masuk ke lautan kita," kata Dr Blewitt.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Libatkan Relawan Lokal

Relawan penyelam dangkal Harriet Spark, mengatakan, sementara air di lepas pantai Sydney bisa sedikit dingin selama musim dingin, hasilnya membuat upaya ini berharga.

"Saya seorang instruktur selam dan saya dulu bekerja di akuarium, yang sekarang ditutup," katanya.

"Seorang kolega dan saya sendiri dulunya snorkelling (menyelam dangkal) di sini dan kami menemukan begitu banyak sedotan, dan orang-orang begitu terkejut oleh mereka (sampah sedotan), jadi saya pikir bayangkan jika kami mengumpulkannya, kami bisa menunjukkan kepada orang-orang betapa besar dampak yang ditimbulkannya."

Terinspirasi untuk berbuat lebih banyak, Spark meluncurkan Operasi Sedotan yang mendorong para relawan untuk snorkeling ke Manly Cove dan mengumpulkan sampah plastik.

"Kami mengumpulkan sedotan setiap akhir pekan dan menghitung berapa banyak yang kami temukan dan menggunakan ini untuk mencoba dan membuat bisnis mengubah praktik mereka dalam penggunaan sedotan dan plastik lainnya," katanya.

"Selama musim panas 2017-18 kami menemukan lebih dari 2.500 sedotan."

"Itu membuat saya merasa sangat frustrasi dalam hal sedotan karena mereka adalah barang yang kecuali Anda memiliki kondisi medis tertentu, anda tidak benar-benar perlu menggunakannya."

Warga lokal Manly Cove mengatakan, sementara kesadaran seputar sedotan plastik berkembang, masih ada bisnis yang praktiknya ia harap ada perubahan.

"Kita semua bisa berkata tidak pada sedotan, tetapi jika sebuah bisnis mengatakan tidak pada sedotan, mereka memotong begitu banyak sedotan dari berakhir di tempat pembuangan akhir atau tempat sampah atau akhirnya lautan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.