Sukses

Protes Akomodasi Buruk di Tunisia, Tim Rugby Zimbabwe Tidur di Trotoar

Karena menilai akomodasi buruk di Tunisia, tim rugby Zimbabwe protes dengan cara tidur di atas trotoar.

Liputan6.com, Tunis - Asosiasi Rugby Afrika dan pemerintah Tunisia telah meminta maaf secara langsung kepada tim rugby Zimbabwe, karena mereka terpaksa tidur di trotoar akibat memprotes fasilitas akomodasi yang mereka nilai tidak layak.

The Sables, julukan tim rugby Zimbabwe, bersama dengan manajer mereka telah melakukan perjalanan ke negara Tunisia menjelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia terkait pada hari Sabtu, 30 Juni 2018.

Namun, ketika tiba di hotel, sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis (5/7/2018), mereka mendapati akomodasi yang disediakan tidak layak ditempati, dan memutuskan untuk tidur di jalan sebagai protes.

Mantan Menteri Olahraga Zimbabwe, David Coltart, mengunggah foto para pemain yang tidur di luar hotel dengan koper di sisi mereka.

Foto-foto itu memicu kemarahan luas di media sosial di kalangan warga Zimbabwe. Coltart mengatakan para pemain telah menghabiskan enam jam di bandara, mengurus persoalan visa, dan kemudian di antara ke hotel, yang akhirnya mereka tolak karena dinilai tidak layak.

Menurut laporan stasiun radio lokal CapitalK FM, tim rugby Zimbabwe sempat tertahan di bandara karena mereka tidak bisa membayar biasa visa sebesar US$ 23, atau setara Rp 330.000.

Insiden tersebut, menurut Kementerian Olahraga Zimbabwe, seharusnya tidak terjadi karena penyelenggara turnamen telah menjamin pengurusan visa, dan berjanji memantau kesejahteraan para pemain selama bertanding.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Bermaksud Mengacaukan

Di sisi lain, Serikat Tunisia mengatakan bahwa pihaknya berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi tim rugby Zimbabwe.

Khaled Babbou dari Federasi Rugby Tunisia mengatakan insiden malang itu tidak dimaksudkan untuk "mengacaukan" lawan mereka. Ia menyebut akomodasi alternatif telah disediakan di pinggiran kota, dan diterima dengan baik oleh tim bersangkutan.

"Saya minta maaf atas nama Federasi Rugby Tunisia, kami bangga menjadi tuan rumah turnamen Rugby Afrika, dan kami berusaha untuk memenuhi standar internasional dalam hal akomodasi dan infrastruktur lainnya," kata Babbou dalam sebuah pernyataan.

The Sables akan bermain melawan Tunisia di putaran terakhir kompetisi Piala Emas Rugby Afrika pada hari Sabtu, 7 Juli 2018, di mana pemenangnya berkesempatan tampil di kompetisi global yang segera diadakan di Jepang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.