Sukses

Australia Bantu Cari 12 Orang yang Hilang di Gua Terlarang Thailand

Pakar dari kepolisian dan militer Australia tiba di Thailand untuk membantu pencarian sekelompok anak yang hilang di sebuah gua yang banjir.

Liputan6.com, Bangkok - Pakar SAR dari kepolisian dan militer Australia tiba di Thailand untuk membantu upaya pencarian sekelompok anak hilang di sebuah gua yang banjir.

Tim sepak bola yang terdiri dari 12 anak laki-laki, berusia antara 11 dan 16 tahun, bersama dengan pelatih mereka yang berusia 25 tahun, memasuki gua Tham Luang Nang Non di Chiang Rai pada 23 Juni 2018, tetapi tidak ada kontak dengan mereka sejak itu.

Enam pakar SAR dari Kepolisian Federal Australia (AFP), yang memiliki keterampilan pencarian dan penyelamatan dan menyelam, telah tiba di Chiang Rai dengan menumpang pesawat angkut C-17 milik Angkatan Udara Australia. Demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (2/7/2018).

Menteri Luar Negeri, Pertahanan dan Urusan Dalam Negeri Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada Sabtu 30 Juni 2018 malam bahwa Australia bekerja sama dengan Pemerintah Thailand dan Tentara Kerajaan Thailand, yang memimpin operasi pencarian.

Angkatan Pertahanan Australia (ADF) juga telah menempatkan seorang pejabat ke pusat komando penyelamatan di Chiang Rai sebagai petugas penghubung spesialis, untuk menyediakan operasi dan keahlian perencanaan.

Personil dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga dikerahkan bersama tim penyelamat AFP untuk membantu koordinasi.

Upaya penyelamatan oleh tim penyelamat, termasuk penyelam angkatan laut Thailand, seorang anggota SAR AS dan ahli gua dari Inggris, telah terhambat oleh hujan yang tak henti-hentinya yang membanjiri gua itu.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pakar Tambahan

Pakar tambahan dari seluruh dunia, termasuk dua tim dari China, telah bergabung dalam misi penyelamatan tersebut.

James Wang, anggota tim penyelamat dari organisasi SAR asal China, Green Boat Emergency Organisation, yakin mereka dapat membantu operasi ini.

"Kami memiliki keterampilan untuk melakukan penyelamatan di gua dan keterampilan SRT, teknologi tali temali tunggal." Jadi Saya pikir, di lingkungan seperti ini kita bisa melakukan sesuatu untuk anak-anak tersebut, "katanya.

Tim China lainnya telah membawa drone bawah laut dan pencitraan 3D, meskipun sejauh ini air bah terlalu keruh untuk menjadikan pencarian dengan alat itu efektif.

Sejauh ini Pemerintah Thailand telah mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk melakukan operasi penyelamatan.

Upaya penyelamatan itu memiliki tiga untaian: penyelam mencoba berenang melewati gua yang banjir untuk mencari tim yang hilang; tentara mencari celah yang dapat memberikan lebih banyak cara keluar dari gua, dan para insinyur memompa jutaan galon air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.