Sukses

10 Perilaku Aneh Manusia yang Terpecahkan Lewat Penjelasan Ilmiah

Ada sedikitnya 10 perilaku aneh manusia yang bisa dipecahkan oleh para ilmuwan. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Perilaku manusia bisa dibilang sangat rumit. Bahkan terkadang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.

Sesama manusia, sering kali kita gagal untuk dapat saling memahami. Tak hanya kepada orang lain, tapi juga kepada diri sendiri.

Seperti misal, ada tipikal manusia yang cenderung tertawa dalam situasi serius atau mereka yang lebih tertarik pada "orang gila" ketimbang orang yang tak punya selera humor.

Dikutip dari Bright Side, Senin (18/6/2018) berikut 10 perilaku aneh manusia yang telah terpecahkan secara ilmiah.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

1. Berbohong Lebih Sedikit di Pagi Hari

Para ilmuwan mengklaim, orang-orang cenderung lebih banyak berbohong di sore hari daripada di pagi hari. Kecenderungan kita untuk berbicara jujur menurun pada siang hari, terutama jika kita berbicara kepada orang yang berkata apa adanya.

Orang yang cenderung berbuat salah akan berbohong tanpa memandang waktu. Tubuh orang yang kerap berkata jujur -- dengan hati nurani dan moral yang kuat, serta kendali diri yang baik -- menjadi lelah di malam hari dan tingkat kejujuran mereka menurun.

Inilah sebabnya ilmuwan merekomendasikan agar sebuah pertemuan dilakukan di paruh pertama hari itu, daripada di sore hari.

3 dari 11 halaman

2. Kurangi Keraguan Dengan Mencuci Tangan

Mencuci tangan berdampak baik bagi kebersihan fisik dan moral. Ketika kita mencuci tangan, setiap keraguan yang kita miliki -- atau menyalahkan diri sendiri karena keputusan buruk -- ikut tersapu oleh air.

Bagi kebanyakan orang, sangat sulit untuk membuat keputusan. Terkadang mereka cenderung ragu untuk memutuskan sesuatu. 

Psikolog dari University of Michigan mengungkapkan, otak kita akan menganggap cuci tangan sebagai cara untuk membebaskan diri. Kita juga memiliki kesempatan untuk memulai awal yang baru dan tidak lagi mempedulikan masa lalu.

4 dari 11 halaman

3. Canggung Karena Diam

Para ilmuwan menemukan bahwa 4 detik waktu yang terbuang karena kita terdiam akan membuat kita jadi canggung. Hal ini terkait dengan ketakutan primal kita yang ingin menjadi bagian dari kelompok sosial dan merasa diterima.

Jika semua orang diam, kita mulai merasa ragu dan takut bahwa status sosial menjadi tidak stabil. Sebaliknya, jika suasana cukup cair, maka kita merasa dibutuhkan.

Psikolog tidak menyarankan untuk diam dalam sebuah percakapan kelompok, meski hanya 4 detik.

5 dari 11 halaman

4. Tersentak Saat Tidur

Menurut penelitian, 60 - 70 persen orang bergejolak saat tertidur. Para ilmuwan berasumsi bahwa sentakan hipnagogik (kejang otot tak sadar) disebabkan oleh stres, kecemasan, kelelahan, kafein, atau aktivitas fisik yang intens. Teori lain mengklaim, sentakan saat tidur terjadi karena syarafnya bingung.

Ada satu lagi teori populer yang didasarkan pada teori evolusi. Leluhur kita biasa tidur di pepohonan dan ketika mereka mulai tertidur, otak mengirim sinyal ke sistem saraf agar tidak membiarkan mereka terjatuh.

6 dari 11 halaman

5. Jari Tangan dan Kaki yang Berkerut

Studi lain menunjukkan bahwa jari-jari yang berkerut mampu meningkatkan cengkeraman pada benda basah. Para ilmuwan berasumsi, jari-jari yang berkerut karena terlalu lama terkena air dapat membantu nenek moyang kita mengumpulkan makanan dari vegetasi basah.

Asumsi lain menyebut, reaksi tubuh seperti ini bisa membantu kita untuk memiliki pijakan yang lebih kuat di tengah hujan. Kerutan khas pada jari tangan dan jari kaki disebabkan oleh pembuluh darah bawah kulit yang menyempit.

7 dari 11 halaman

6. Orang yang Menyukai Psikopat

Psikopat adalah orang-orang yang tidak peduli dengan norma sosial, mereka agresif, kejam, impulsif, dan tidak dapat berempati dengan orang-orang di sekitar mereka. Namun demikian, banyak yang beranggapan bahwa penampilan seorang psikopat mampu menarik perhatian. 

Menurut sebuah teori, sangat sulit untuk mengidentifikasi psikopat, karena mereka bersembunyi di balik "topeng" yang menawan. Tetapi ada satu hal yang bisa kita lakukan untuk mengenali seorang psikopat: karena kurangnya empati, mereka tidak menguap apabila orang yang berada di hadapan atau di dekatnya menguap.

8 dari 11 halaman

7. Menggerakkan Bola Mata Untuk Mengingat Sesuatu

Ketika kita mencoba mengingat sesuatu, kita menggerakkan mata kita dalam pola tertentu. Para peneliti memperhatikan bahwa para lansia kerap menggerakkan mata mereka ketika mereka ingin mengingat sebuah informasi.

Tetapi beberapa ilmuwan tidak dapat setuju dengan teori ini. Mereka mengklaim, ketika kita mencoba mengingat sesuatu, kita hanya perlu memalingkan muka untuk memusatkan perhatian kita pada masalah yang dimaksud.

9 dari 11 halaman

8. Kelucuan Meningkatkan Kepedulian

Banyak orang berpikir bahwa anak-anak kecil sangat lucu dan alasannya cukup sederhana: evolusi. Anak-anak dilahirkan dengan kondisi tubuh yang masih belum kuat, sehingga orang tua harus merawat mereka selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, otak mereka memunculkan perasaan peduli dan kasih sayang.

Ilmuwan Konrad Lorenz mendefinisikan istilah, "skema bayi" (baby scheme) yang mencakup beberapa fitur fisik: mata belo, pipi tembam, dan kepala besar.

"Baby scheme" tak hanya berlaku pada manusia, tapi juga hewan.

10 dari 11 halaman

9. Bulu Kuduk yang Berdiri

Psikolog George Bubenik dari University of Guelph di Ontario menjelaskan bahwa merinding adalah fenomena fisiologis yang diwarisi dari nenek moyang kita. Merinding mungkin bermanfaat bagi mereka, tetapi tidak bagi kita.

Benjolan kecil pada kulit saat merinding disebabkan oleh kontraksi otot kecil yang melekat pada setiap rambut di kulit kita. Kontraksi menyebabkan rambut kita berdiri setiap kali tubuh kita terasa dingin. Orang-orang juga cenderung merinding ketika berada dalam situasi emosional. Ini adalah respons positif dari pelepasan hormon stres.

11 dari 11 halaman

10. Gosip Bantu Kita Hindari Bahaya

Studi terbaru menunjukkan, bergosip memiliki pengaruh baik pada pembicara dan pendengarnya, serta memainkan peran sosial yang sangat penting: memperingatkan orang tentang bahaya yang akan datang.

Para ilmuwan berpikir bahwa gosip adalah cara aneh untuk mengirimkan dan menerima informasi. Gosip membantu kita memahami siapa teman dan musuh kita. Pada zaman primitif, orang hidup dalam kelompok kecil dan harus tahu siapa pesaing terberat mereka, dan gosip adalah cara termudah untuk mengetahuinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.